Refleksi Dua Tahun Kepemiminan Dinda-Dahlan, Banyak PR Yang Harus Dituntaskan

-Ciptakan Keamanan-Kenyamanan Iklim Investiasi Faktor Paling Mendesak-

Hj. Indah Dhamayanti Putri (kiri)-Drs. H. Dahlan M. Noer (kanan)
Visioner Berita Bima-Waktu terus berjalan tanpa terasa. Dua tahun sudah Hj. Indah Dhamayanti Putri (Dinda)-Drs. H. Dahlan M. Noer (Dahlan) menjabat sebagai Bupati-Wakil Bupati Bima. Pebruari 2018, masa kepemiminan menapaki tahun ketiga. Kepemimpinannya dalam dua tahun yang sudah berjalan, ada keberhasilan (walau belum maksimal), juga terkuak adanya ekspektasi besar untuk menuntaskan Pekerjaan Rumah (PR) dalam jumlah besar terkait hajat hidup daerah dan masyarakat yang dimpimpinnya. 

Kesan lemahnya penegakkan hukum yang berujung pada merebanya konflik antar kampung, personal, golongan hingga kelompok, masih tingginya masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak (catatan LPA dan Peksos), gundulnya hutan yang sebagai penyebab terjadinya banjir bandang di berbagai wilayah hingga berimbas ke Kota Bima, maraknya kasus pencurian kendaraan bermotor hingga sejumlah pelaku tewas di tangan massa, masalah tramadol hingga Narkoba yang terkesan masih saja terjadi, kesan cenderungnya kalangan remaja soal nilai-nilai agama (salah satunya mengaji sebagaimana kekhasan Bima), sektor pariwisata yang terkesan “bosan hidup mati tak mau”, angka pengangguran yang terkesan belum terkikis, realitas sosial yang memerlukan sentuhan nyata dan penciptaan kenyamanan-keamanan iklim investasi sebagai pijakan utama kemajuan daerah serta masyarakat Kabupaten-menjadi catatan penting yang mendesak terbukanya cakrawala berpikir hingga langkah untuk mengatasinya.

Sabtu (17/2/2018), Pemerintahan Dinda-Dahlan melaksanakan kegiatan peraayaan dua tahun kepemimpinannya dengan nuansa aga (Zikir Akbar) yang menghadirkan Ustadz Maulana. Kegiatan tersebut, dipusatkan di Kantor Persiapan Bupati Bima di Godo, Kecamatan Woha-Kabupaten Bima. Seluruh elemen masyarakat termasuk Pemkot Bima dengan jajaran FKPD Kta dan Kabupaten Bima ikut terlibat pada moment tergolong sektakuler ini.

Moment tersebut, selain menyerap asprasi dari berbagai elemen masyarakat, juga dimanfaatkan oleg Dinda-Dahlan untuk menyampaikan torehan keberhasilan dan tantangan yang dihadapinya selama dua tahun kepemimpinannya. Kendati ada sejumlah torehan keberhasilan di bidang pembangunan fisik, namun ada pula pengakuan tentang tantangan serta PR yang harus dihadapinya, sekaligus memberi janji akan menuntaskannya pada tahun-tahun berikutnya.

“Insya Allah, dalam tiga tahun kedepan kami akan berupaya keras untuk menuntaskan pekerjaan-pekerjaan Pemerintahan seperti pembangunan sesuai amanah masyarakat. Hal tersebut, tentu saja harus dibarengi dengan kerja sama, kerja keras, semangat kesatuan-persatuan dan kekuatan bangunan ukuwah di antara kita semua (seluruh elemen di daerah ini). Sebab, tanpa persatuan dan kesatuan tentunya akan sangat sulit bagi kita untuk mewujudkan cita cita dan ekspektasi besar ini itu,” harap Dida yang didampingi oleh Dahla.

Tampak Bupati Bima menandatangani Prasasti 12 paket proyek pembangunan tahun 2017 di acara dua tahun kepemimpinannya
Kebersamaan antara Pemerintah dengan masyarakat khususnya di Kabupaten Bima selama ini, dimintanya agar terus diupuk, dijaga dan diletarikan dengan baik. Sebab, kerbersamaan merupakan salah satu kekuatan sekaligus pilar untuk mewujudkan cita-cita besar, yakni mendorong pembangunan untuk kemajuan masyarakat dan daerah ini (Kabupaten Bima).

Dinda-Dahlan kemudian menjelaskan tentang berbagai bidang pembangunan yang telah dilaksanakan bersama oleh Pemkab Bima dan seluruh lapisan masyarakat beserta stakeholders dari tahun ke tahun yang, diakui mengalami perubahan hingga peningkatan Indeks pembangunan manusia (IPM). “ Kabupaten Bima pada tahun 2016 adalah 64,15 terdapat tren peningkatan dari tahun-tahun hingga mencapai peringkat ke tujuh se propinsi NTB pada tahun 2017.

Pada sisi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), tahun 2016 sebesar Rp110 M lebih. Sedangkan pada tahun 2017, PAD Kabupaten Bima meningkat menjadi menjadi Rp187 M rupiah lebih. Selaras dengan peningkatan PAD, di bidang tata kelola keuangan-Pemkab Bima berhasil meraih predikat Wajar Tanpa Pengelcualian (WTP) dari BPK. Keberhasilan ini, diakui diraih berkat akuntabilitas kinerja keuangan dan kerja keras jajaran Pemkab Bima dalam memenuhi seluruh rekomendasi hasil pemeriksaan BPK. Sementara tahun 2018, seluruh pembayaran keuangan di Pemkab Bima dijelaskan dilakukan dengan sistim Non Tuna. Hal tersebut, bertujuan menghindari praktek-praktek pemotongan dan Pungutan Liar (Pungli).

Di bidang Perhubungan, armada pernerbangan telah bartambah dengan kehadiran pesawat NAM AIR. Armada tersebut, melayani Rute Bima-Denpasar. Tertanggal 7 Februari 2018, NAM Air telah membuka penerbangan rute Bima-Lombok dan Lombok Bima setiap hari. “Inya Allah tahun 2019, pengembangan landasan pacu Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima akan tuntas sehingga pesawat berbadan lebar akan dapat beroperasi,” harap Dinda-Dahlan.

Di bidang Komunikasi dan informatika, Radio Republik Indonesia (RRI) Bima mengudara di Bima. Kantor RRI Bima, telah disiapkan di Desa Kalampa Kecamatan Woha. Hal ini diakui Dinda-Dahlan. tentunya berkat perjuangan panjang, menghadirikan RRI sebagai wahana penyebarluasan informasi tentang pembangunan daerah.

Capaian lainnya di bidang Kominfo adalah terpasangnya 16 pemancar BTS yang membuka isolasi wilayah selatan di Kecamatan Langgudu dan Lambu serta lingkar utara Sanggar dan Tambora. Disamping itu, telah terpasang 86 titik jaringan internet pada berbagai tempat. Antara lain sekolah, Yayasan, Lembaga-lembaga Sosial, Puskesmas dan fasilitas lainnya di Desa-Desa terpencil.

Pada bidang kesehatan, Pemkab Bima sukses meraih penghargaan sebagai daerah yang mampu menurunkan angka Stunting pada anak yang ditandai dengan menurunnya angka kematian bayi selama tiga tahun terakhir. Disamping itu, proses rehabilitasi dan pembangunan 10 Puskesmas melalui Dana DAK Afirmasi maupun DAK Reguler sebesar Rp.26 M telah berjalan dengan baik di tahun 2017, dan telah diresmikan secara simbolis.. Selain itu, 10 Puskesmas yang dilakukan rehabilitasi maupun relokasi tersebut adalah Puskesmas Bolo, Madapangga,Tambora,Wawo, Sape, Ngali, Palibelo,Ambalawi, Woha dan Langgudu.

Dinda-Dahlan menyerahkan buku catatan dua tahun kepemimpinannya kepada Ustadz Maulana
Bukan itu saja, tahun 2018 Pemerintah Kabupaten Bima berhasil mendapatkan Dana Afirmasi sebesar Rp83 M. Dana tersebut, dimanfaatkan untuk rehabilitasi maupun pembangunan Puskesmas baru, termasuk Puskesmas Pai kecamatan Wera. Pembangunan dan pengembangan Puskesmas tersebut diharapkan akan semakin memperkuat aspek-aspek pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Bidang pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga, Pemkab. Bima berhasil mendapatkan penghargaan PAUD Tingkat Nasional dan kehadiran Porgram Inovasi serta Rumah Inovasi telah berhasil merangsang kreatifitas dan inovasi para guru dalam proses belajar Mengajar. Beberapa waktu lalu, Wakil Bupati Bima Drs. H. Dahlan M. Noer mendapat kehormatan menjadi narasumber dalam Forum Rembuk Nasional Pendidikan di Kementrian Pendidikan RI atas kiprah Pemkab Bima dalam rangka pemeratan akses pendidikan di daerah-daerah pinggiran, dan beberapa keberhasilan lainnya di bidang pendidikan dan kebudayaan.

Selain itu, Inovasi, prakarsa dan kreatifitas masyarakat dalam mempromosikan budaya dan destinasi wisata cukup marak sepanjang tahun 2016 hingga 2017 yang dimulai dari Festival Uma Lengge, Festival Sangiang, Festival Tanjung Langgudu, Karnaval Rimpu di Sape dan sejumlah event lainnya. Hal ini memberikan energy positif bagi jajaran Pemerintah Daerah untuk terus memberikan dukungan terhadap prakarsa dan kreatifitas masyarakat di sejumlah wilayah.

“Alhamdulillah, jalur pendakian di lingkar Utara Tambora di jalur Oi Marai Desa Kawinda Toi Kecamatan Tambora semakin ramai dikunjungi oleh wisatawan dan pada bulan April 2018,  dan akan ada event Teka Tambora 2018 di sepanjang lingkar utara Kecamatan Sanggar dan Tambora. Mari kita sukseskan event tersebut dengan slogan. Ayo Ke Bima, Teka Tambora 2018,” ajak Dinda-Dahlan.

Dalam dua tahun terakhirini, Pemkab Bima terus melakukan pembinaan untuk memperkuat kelembagaan koperasi dan UKM. Di bidang perindustrian dan perdagangan, telah banyak diberikan bantuan kepada kelompok Industri Kecil menengah (IKM) dalam rangka pengembangan usaha dan peningkatan geliar perekonomian di daerah yang diharapkan akan terus tumbuh dan berkembang.

Sesi Foto Bersama Dinda-Dahlan Usai acara puncak dua tahun kepemimpinannya dengan pihak-pihak penting
Di bidang Perikanan dan kelautan, telah banyak diberikan bantuan untuk para nelayan serta peningkatan kapasitas kelompok-kelompok nelayan dan pemberian ansuransi kepada para nelayan. “Di Bidang Pertanian Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan, telah banyak diberikan bantuan-bantuan untuk penguatan produksi pertanian dalam arti luas dalam rangka ikhtiar kita bersama membangun sistim pertanaian yang berkelanjutan di masa yang akan datang,” Dinda-Dahlan.

Di bidang Sosial keagamaan, sepanjang tahun 2017 telah banyak dikucurkan bantuan pembangunan masjid, mushalla, maupun pondok pesantren yang ada di sejumlah wilayah, termasuk kegiatan khataman massal yang diselenggarakan di penghujung tahun 2016 hingga 2017. tertanggal 17 Januari 2018 telah dicanangkan secara serentak Gerakan Pesantren Sehari (GPS) sesuai Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 25 Tahun 2017. “Untuk itu, pada kesempatan yang berbahagia ini, mari kita terus galakkan program GPS dalam rangka terus mengedepankan aspek-aspek religus sesuai Visi Bima RAMAH.” SEBUT Dinda-Dahlan.

Sedangkan beberapa pembangunan strategis yang akan dilaksanakan dalam tiga tahun kedepan seperti penyelesaian pembangunan kantor Bupati Bima dan kantor-kantor instansi Pemerintah dalam lingkungan kompleks kantor Bupati Bima, pembangunan Masjid Agung Kabupaten Bima, pembangunan Taman Panda dan sejumlah pembangunan strategis lainnya dijanjikan akan dituntaskan tiga tahun kedepan,” janji Dinda-Dahlan.

Faktor bencana alam yang sering terjadi sepanjang tahun 2016 hingga awal tahun 2018, menjadi penyebab kerusakan sejumlah infrastruktur maupun harta benda, sarana jalan dan jembatan serta jaringan irigasi telah mengalami kerusakan. “Sebuah kesyukuran bahwa pada tahun 2018 ini, Pemkab Bima mendapatkan dana hibah dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR RI sebesar Rp41,25 M untuk pengembangan Infrastruktur Irigasi berbasis pemberdayaan terpadu melalui program IPDMIP (Integrated Participatory Development And Manajemen Of Irigation Project). Dana Hibah tersebut, dialokasikan untuk empat tahun kedepan dan untuk tahun 2018 dialokasikan sebesar Rp8,3 M,” urai Dinda-Dahlan.

Bupati Bima (kiri)-Wakil Bupati Bima (kanan)
Guna menunjang pertumbuhan ekonomi serta pemerataan pembangunan, infrastruktur memiliki peran penting di dalamnya. Kemudahan akses masyarakat, barang serta jasa diakuinya dapat memberikan pengaruh signifikan bagi pertumbuhan wilayah dan pengentasan kemiskinan. “ Pemerintah Daerah berkomitmen agar 191 desa yang ada di Kabupaten Bima sudah dapat diakses dengan jaringan jalan dan jembatan,” pinta Dinda-Dahlan.

Diakuinya, selama ini masih terdapat 3 Desa yang belum mampu di akses dengan baik yaitu Desa Pusu, Desa Waduruka, dan Desa Tamandaka di wilayah selatan Kabupaten Bima. Namun, dalam dua tahun terakhir ini, Pemkab Bima mampu membuka keterisolasian wilayah sehingga seluruh Desa-Desa Kabupaten Bima sudah dapat di akses melalui jaringan jalan dan jembatan.

“Pada tahun 2016, total anggaran yang dialokasikan untuk Pembangunan, peningkatan, rehabilitas Jalan dan Jembatan sebesar Rp. 129.135.766.000 yang bersumber dari DAK dan DAU, dan tahun 2017 sebesar Rp. 131.799.311.600 yang bersumber dari DAK dan DAU,” tandas Dinda-Dahlan.

Lepas dari torehan sejarah keberhasilan selama dua tahun kepemimpinan Dinda-Dahlan, juga masih banyak tantangan sebagai catatan penting yang memerlukan kinerja keras bagi penuntasannya pada sisa weaktu kepemimpinan dalam tiga tahun kedepan. Banyak pihak berharap, kenyamanan dan keamanan iklim investasi bagi pengelolaan berbagai bentuk SDA yang ada di Kabupaten Bima melalui peningkatan koordinasi, konsultasi dan komunikasi dengan pihak TNI, Polri, FKDM dan seluruh elemen terkait menjadi sarat paling penting bahkan bersifat mutlak.

Sebab, stigma Bima maih jauh dari kata aman dan nyaman bagi Investor, hingga detik ini masih saja terdengar baik melalui dunia nyata maupun di Medsos. Catatan-catatan penting lainnya yang menjadi “perhatian khusus”, juga terkait “adanya kelompok yang diduga liar dan ditengarai cenderung mendempatkan Pemerintah seolah tak punya wibawa”.  Bukan itu saja, pihak Bakesbangpol Kabupaten Bima, juga didesak oleh banyak pihak untuk segera melakukan verfikasi faktual tentang organisasi baik, regional maupun Nasional yang setiap waktu terkesan tumbuh seperti jamur di musim hujan. (TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.