“Bermakna Pembebasan”, Nyala Obor “Merahkan Langit Kota Bima”

*Pertama Dalam Sejarah Pilkada di Bima, Lutfi-Feri Pengagasnya*

Pawai Obor Sambut Lutfi-Feri di rabadompu Timur
Visioner Berita Kota Bima-Obor merupakan warisan leluhur khususnya di Bima. Obor juga diakui “bermakna pembebasan”. Di zaman dahulu kala, pada malam hari obor digunakan sebagai alat penarangan oleh masyakat. Seiring dengan kemajuan zaman, obor sudah lama ditinggalkan dan  bahkan kini sudah dianggap kuno. Sebab, alat pengganti obor seperti senter dan dalam bentuk lainnya, banyaak diperjual-belikan di Toko-Toko.

Namun jelang Pilkada Kota Bima periode 2028-2023, obor ternyata obor adalah sesuatu yang paling menakjubkan. Ribuan obor digunakan warga Kota Bima di sejumlah wilayah untuk menyambut Paslon Walikota-Wakil Walikota, peristiwa menakjubkan ini terjadi pada malam hari.  Warna langit di sejumlah wilayah tersebut terlihat merah, berbagai pihak yang menyaksikannyapun terlihat terkagum-kagum. Hal menakjubkan itu, diauki yang pertama selama Pilkada di Bima, dan H. Muhammad Lutfi, SE-Feri Sofiyan, SH (Lutfi-Feri) sebagai pengagasnya. Berikut catatanya,-

Elektabilitas Pasangan Calon (Paslon) Walikota-Wakil Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi , SE-Feri Sofiyan, SH (Lutfi-Feri), terungkap kian melambung saja. Hal tersebut, terungkap melalui data penting yang diterima media ini dari sejumlah pihak penting. Sementara puncak pelaksanaan pesta demokrasi tersebut, akan dihelat pada 27 Juni 2018.

Jelang Pilkada Kota Bima ini, beragam persoalan menarik yang diperankan oleh masing-masing Paslon  beserta instrumen-instrument pentingnya juga kerap muncul di atas permukaan. Selain pasangan Lutfi-Feri, juga ada dua Paslon lain yang maju ke pentas Pilkada. Sebut saja Paslon H. A.Rahman H. Abidin, SE-Hj. Ferra Amelia, SE, MM (MANUFER) dan HM. Nur, SH-Wahyudin (SW) yang maju melalui jalur perseorangan (independen).

Pada kegiatan-kegiatan politik jelang Pilkada yang dilaksanakan oleh ketiga Paslon ini, Lutfi-Feri dinilai paling sering memunculkan hal-hal mengejutkan,. Itu terlepas dari kekuatan daya humanisnya (ramah) sebagai magnet dalam merebut hati rakyat hingga dinilai berposisi teratas ketimbang Paslon lain terkait elektabilitas.

Salah satu peristiwa menakjubkan yang digagas oleh Lutfi-Feri jelang Pilkada Kota Bima, adalah pawai obor. Pawai obor ini, terjadi pada malam hari, tepatnya disaat kegiatan silatuirrahmi sekaligus pengukuhan tim pemenangan di sejumlah wilayah di Kota Bima. Pada kegiatan malam tersebut, Lutfi-Feri disambut dengan ribuan masyarakat dengan menggunakan obor. Yang mengagumkan lagi, nyala obor dari buat massa pendukung dalam menyambut Paslon yang diusung oleh sembilan Parpol ini spontan saja membuat warna langit sekitar menjadi memerah.

Lagi, semarak pawai obor menyambut Lutfi-Feri
Penyambuitan masyrakat dengan menggunakan pawai obor terhadap Paslon ini, dimulai pada kegiatan silaturrahmi sekaligus pelantikan tim pemenangan di Kelurahan Melayu Kecamatan Asakota-Kota Bima beberapa waktu lalu. Ribuan mata yang menyaksikan peristiwa indah itu, pun dibuatnya terkagum-kagum.  

Sekitar lima ribu lebih massa pendukung Lutfi-Feri, terlihat nyata di Melayu itu, Hal itu, diakui sebagai sambutan paling ramai dan bahkan terspektakuler selama kunjungan Paslon yang dengan jargon “Kota Bima Bangkit Menuju Perubahan” ini.  Setelah menggegerkan Kota Bima melalui pawai obor di Kelurahan Melayu, pasangan ini kembali disambut dengan cara yang sama oleh ribuan pendukungnya di Kelurahan Penaraga, Kecamatan Raba. Peristiwa mengagumkan itu, terjadi belum lama ini.

Sekitar empat ribu lebih massa pendukungnya, terlihat menyesaki panggung utama kegiatan kunjungan yang dirangkaikan dengan pengukuhan tim pemenangan ini di Penaraga. Suasana sesak karena banyak massa pendukung yang menyambutnya bukan saja terjadi di dalam panggung utama, tetapi juga di lurnya. Maksusnya, antara jumlah massa yang duduk dikursi dengan di luarnya hampir sama.

Ramainya sambutan massa pendukungan terhadap Lutfi-Feri di dua Kelurahan itu, dinilai sebagai gambaran bahwa dua wilayah itu merupakan basis rielnya. Setelah membuktikan kehebatan sambutan massa pendukung di dua wilayah itu, beberapa waktu lalu pasangan Lutfi-Feri kembali menggemparkan Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota. Ribuan massa dari sejumlah l;ingkungan seperti Tato, Gindi, Tambana, Kedo dan sebahagian dari wilayah Jatiwangi bagian selatan, terlihat menyambut pasangan ini dengan pawai obor berjumlah ribuan hingga lakit sekitar praktis “memerah”.

Indahnya nyala obor menyambut Lutfi-Feri
Uniknya, Feri yang lahir di lingkungan Jatiwangi berjalan kaki sembari dituntun oleh massa pendukungan dengan menggunakan obor hingga ke panggung utama pertemuan sekaligus pengukuhan tim pemenangan di lingkungan Tato. Smentara Lutfi, malam itu melakukan blusukan di Gindi dan Tambana, dan moment tersebut dikawal serta diantar oleh massa pendukunganya dengan menggunakan obor ke panggung utama sebagai pusat kegiatan sekaligus pelatikan tim pemenangan di lingkungan Tato.

Pada kegiatan yang berlangsung di Tato tersebut, selain pengukuhan tim pemenangan, Paslon ini menyampaikan sejumlah pointer visi-misi dibidang pembangunan untuk Kota Bima periode 2028-2023. Pada moment tersebut, Feri Sofiyan mengaku sangat yakin bahwa seluruh warga di Kelurahan Jatiwangi sangat mencintainya dan bahkan akan mengantarkan dirinya dengan Lutfi sebagai pemenang pada Pilkada Kota.

“Apa dan bagaimanapun saya, jelas tidak bisa dipisahkan dengan seluruh warga Jatiwangi. Sebab, Jatiwangi adalah tanah kelahiran saya. Maka atas nama darah dan cinta,  ada sebuah keyakinan besar bahwa warga Jatiwangi dan seluruh warga di Kecamatan Asakota akan mengantarkan saya dengan Lutfi sebagai pemenangan di pentas Pilkada Kota Bima periode 2018-2023,” ujar Feri dengan nada yakin.

Dihadapan ribuan massa pendukunganya tersebut, Feri juga mengutarakan pernyataan tak lazim dari oknum tertentu yang diarahkan kepada pribadinya. Modelnya, oknum tertentu tersebut mendesak dirinya untuk segera menggantung diri sebelum menelan kekalahan besar pada pentas Pilkada Kota Bima periode 2018-2023.

“Itu sunggauh kejam, namun saya tetap bersabar. Kami percaya, sesungguhnya Allah maha segalanya. Oleh karenanya, saya dengan Lutfi berharap agar masyarakat Kota Bima di seluruh wilayah tidak terprofokasi. Tetapi, harus lebih fokus untuk berdoa dan berjuang keras guna mewujudkan tujuan menang di Pilkada,” tegas Feri.

Feri kembali menyatakan, dirinya dengan Lutfi maju di pentas Pilkada diawali dengan harus rela menanggalkan jabatan penting. Yakni, Lutfi mundur dari kursi DPR-RI, dan dirinya mundur dari kursi Ketua sekaligus anggota DPRD Kota Bima.

Ribuan massa pendukung menyambut Lutfi-Feri dengan obor
Kami berdua rela meninggalkan jabatan-maju ke pentas Pilkada, lebih kepada ingin mewujudkan cita-cita sekaligus mimpi besar bersama, yakni membangun daerah dan masyarakat Kota Bima ke arah yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Lutfi merupakan mantan anggota DPR-RI dua periode, tentu memiliki hubungan kuat dengan Pemerintah Pusat terutama di Kementerian-Kementerian. Oleh sebab itu, Jika kami menang dalam Pilkada Kota Bima, maka tidaklah sulit bagi Lutfi meminta bantuan anggaran kepada Pemerintah Pusat yang akan dipergunakan di berbagai bidang di Kota Bima ini,” terangnya.

Lepas dari Melayu, Penaraga dan Tato-Sabtu (24/3/2018)-pasangan Lutfi-Feri kembali dihadapkan dengan sesuatu yang mankjubkan di Kelurahan Rabadompu Timur, Kecamatan Rasanae Timur-Kota Bima. Ribuan massa pendukungnya di wilayah itu, menyambut pasangan ini dengan pawai obor. Tercatat sekitar seribu obor yang dinyalakan pada Sabtu malam itu. Ribuan obor yang menyala di tangan massa pendukungnya tersebut yang diringin dengan tepukan rebana, terlihat menuntun sekaligus mengantarkan pasangan ini ke panggung kegiatan utama di sebuah lapangan dengan ukuran besar.

Jumlah massa ribuan yang menyambut Lutfi-Feri bukan saja yang menggunakan obor, tetapi juga terlihat di lapangan sebuah pusat pelaksanaan kegiatan silaturrahmi sekaligus pengukuhan tim pemenangan di wilayah sebagai salah satu instrumen politik yang akan berjuang keras untuk memenangkannya pada Pilkada Kota Bima periode 2018-2023. Yang dikukuhkannya sebagai tim pemenangan tersebut, adalah Tokoh-Tokoh paling berpengaruh, salah satunya adalah Tokoh Agama.

Jalanan sesak di salah satu wilayah karena massa pendukung menyambut Lutfi-Feri dengan obor
Seperti pada kegiatan-kegiatan kunjungan di selurtuh wilayah sebelumnya, pada moment yang berlangsung di Rabadompu Timur tersebut, Lutfi-Feri menyampaikan visi-misinya untuk pembangunan Kota Bima untuk lima tahun kedepan dihadapan ribuan massa pendukungnya itu. Yang tak kalah menariknya, pada moment tersebut Lutfi-Feri juga melakukan penandatanganan kontrak politik dengan masyarakat Kelurahan Rabadompu Timur. Kontrak politik yang telah ditangani tersebut, diakui sebagai janji yang harus dilaksanakan oleh Lutfi-Feri jika menang dalam Pilkada Kota Bima periode 2018-2023.

Salah satu poin dalam kontrak politik yang ditandatangani tersebut, yakni berkaitan dengan pembebasan lahan untuk pembangunan lapangan sepak bola bagi warga di Kelurahan setempat. Namun sebemunya, Lutfi-Feri dalam sambutan yang disampaikannya dihadapan ribuan massa pendukungnya tersebut, mendesak seluruh masyarakat Kota agar berhati-hati dengan kelompok tertentu yang datang memberikan janji atau iming tertentu dengan tujuan agar masyarakat memenangkan Paslon tertentu pada Pilkada Kota Bima periode 2018-2023.

“Misalnya, mereka menjanjikan mem-PNS-kan honorer K2 ketika menang dalam Pilkada Kota Bima periode 2018-2023. Sekali lagi, kami tegaskan bahwa itu adalah bohon besar. Sebab, mem-PNS-kan honorer K2 bukanlah perkara mudah. Tetapi sesuatu yang sangat berat, dan kebijakan terkait perubahan status K2 menjadi PNS merupakan kebijakan Presiden RI melalui Menpas-RB,” imbuh Lutfi-Feri.

Indahnya sinar obor dari massa pendukukung Lutfi-Feri
Lutfi-Feri juga menegaskan, seluruh warga Kota Bima harus bersikap tegas jika menemukan oknum ASN yang terlibat dalam politik praktis dengan tujuan memenangkan Paslon tertentu. Misalnya oknum ASN terlibat kampanye, masyarakat diajak, dibujuk rayu untuk memilih Paslon tertentu pada Pilkada Kota Bima periode 2018-2023.”Jika menemukan oknum ASN yang demikian, masyarakt harus segera melaporkannya kepada pihak Panwaslu. Syarat untuk melaporkannya ke Panwaslu, yakni cukup dengan barang bukti dan dua orang saksi. Hal itu penting untuk dilakukan sekaligus diwaspadai, sebab aturan sudah menegaskan bahwa ASN tidak boleh terlibat dalam politik praktis,” tegas Lutfi-Feri.

Soal peristiwa penyambutan oleh massa pendukung dengan obor tersebut, diakui Lutfi-Feri akan terus berjalan sampai pada batas waktu yang telah disepakati. Penyambutan dengan menggunakan obor oleh masyarakat tersebut, rencananya akan terjadi pada kegiatan kunjungan malam hari di sejumlah wilayah yang ada dalam agendanya.

“Sambutan menggunakan dengan obor tersebut, selain digagas oleh kami juga muncul dari insiatif para pendukung itu sendiri. Penyambutan dengan obor ini, juga berhasil menampilkan hal-hal yang unik, indah, menakjubkan sekaligus berbeda dengan yang lainnya. Terimakasih kepada seluruh masuarakat yang menyambut kami dengan obor, hal yang sama juga akan terjadi pada kunjungan berikutnya. Dan soal obor, itu “bermakna pembebasan”,” tutur Lutfi-Feri.  (TIM VISIONER)

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.