Dunia Pendidikan “Tertampar”, Terduga Oknum Pelajar SMA Beradegan Ciuman-Beredar Luas di Medsos

Inilah Adegan Dimaksud
Visioner Berita Bima-Dunia pendidikan di NTB, seolah “tertampar”. Pasalnya, adegan ciuman bibir terduga oknum pejalar di salah satu wilayah di Kabupaten Dompu beredar luas di Media Sosial (Medsos). Dugaannya, terduga pelajar perempuan masih berstatus sebagai kelas 3 pada salah satu SMA di wilayah setempat.

Adegan mesra tersebut, diduga dilakukannya bersama pacarnya. Beredarnya luasnya foto mesra oknum pelajar tersebut, terjadi sejak kemarin (24/8/2018) hingga Sabtu siang jelang sore (25/8/2018). Visioner pun sempat mendapatkan kiriman foto adegan ciuman terduga pasangan pelajar SMA tersebut melalui saluran Massanger.

Tak lama kemudian, media ini mencoba mengindentifikasi identitas terduga pasangan kekasih yang beradegan ciuman dan beredar luar di Medsos tersebut melalui jejaring sosial pula. Postingan media ini, pun ditanggapi oleh para nitizen dan kemudian memberikan komentar yang beragam. Ada yang menyesalinya, dan ada pula yang mendesak wartawan untuk mengunghkap secara kongkriet tentang identitas terduga pasangan pelajar yang beradegan ciuman mesra itu.

Ditengah ramainya komentar terkait kasus tersebut, sejumlah orang menduga bahwa pelajar siswi yang beradegan ciuman tersebut diduga masih duduk di bangku kelas 3 SMA di wilayah Hu’u Dompu-NTB. Dan diduga, yang bersangkutan berasal dari wilayah Cempy Jaya Kecamatan Hu’u Dompu-NTB. Adegan ciuman mesra pasangan tersebut, terlihat pada aku Medsos bernama Reni Azza.

Anehnya, setelah sekitar 30 menit visioner mengidentifikasi informasi tentang identitas pasangan dimaksud di Medsos, foto adegan mesranya langsung dihapus oleh pemilik aku bernama Reni Azza. Sehingga, foto adegan mesra tersebut kini sudah tak terlihat lagi. Yang lebih menarik lagi, pada akun Medsos bernama Reni Azza ini, publik sama sekali tidak bisa menemukan identitas reminya, daftar pertemanannya dan lainnya tentang yang bersangkutan.

Kecuali, yang bisa dilihat hanyalah foto-foto yang dipostingnya. Tampaknya, aku FB bernama Reni Azza ini sangat steril sehingga identitas dan lainnya tidak bisa ditemukan, kecuali foto profil dan foto-foto lainnya yang dipostingnya.

Salah seorang warga Dompu yakni Ria melalui akun Medsosnya mengungkap, foto mesra pasangan yang diduga berasal dari salah satu SMAN di wilayah Hu’u tersebut, sudah beredar luas di Medsos sejak kemarin. “Ya, adegan ciuman mesra oknum pelajar tersebut sudah beredar luas dan praktis viral sejak kemarin sampai dengan sekarang. Banyak orang yang membagikan foto tersebut di Medsos, sehingga sangat viral. Dugaannya, merupakan pelajar pada salah satu SMAN di wilayah Hu’u,” ungkap Ria.

Terduga pelaku tersebut ditengarai berasal Desa Cempy Jaya Kecamatan Hu’u. Jika wartawan ingin tahu bagaimana hebohnya masalah tersebut, dipersilahkannya ke Desa Cempy Jaya Kecamatan Hu’u. “Ke sana saja kalau ingin mengetahui bagaimana hebohnya masalah tersebut,” imbuh Ria.

Taufik S.Pd
Secara terpisah, Kepala UPT Dikmen Dikbud NTB yang berkantor di Kabupaten Dompu, Ahmad taufik S.Pd yang dimintai komentarnya menyatakan terimakasih atas informasi dari awak media terkait kasus tersebut. Pernyataan tersebut, disampaikan oleh Taufik melalui WA-nya kepada visioner, Sabtu (25/8/2018). “Kalau dilihat dari salah satu foto yang diunggah tersebut, memang tidak layak untuk dipublikasikan ke Medsos,” tegas Taufik.

Terkait tindakan yang akan diambil oleh pihaknya, tentu saja akan ditelusuri terlebih dahulu dalam upaya mengklarifikasi dan mencari kejelasan tentang orang yang diduga sebagai pelajar di salah satu sekolah di wilayah layanan Dikmen PK-PLK Dompu ini.

“Tapi memang sepertinya tugas kita sekarang semakin berat dengan mudahnya seseorang mendapat konten yang tidak layak. Sehingga siswa atau pelajar kemudian mudah terpengaruh. Namun bukan berarti program Pendidikan karakter yang selama ini digiatkan menjadi gagal, akan tetapi penerapan pendidikan karakter harus menjadi perhatian utama orang tua dirumah selain di sekolah,” ujarnya.

Singkatnya, pihaknya enggan terburu-buru mengeluarkan pernyataan menyesali dan atau menyayangkan kelakukan terduga pelajar dalam kaitan itu karena sejmlah pertimbangan. “Kita harus melihat secara utuh masalah ini, jangan-jangan pelajar tersebut ternyata korban dari pasangannya yang sepertinya sudah sangat dewasa. Jadi sementara ini saya akan klarifikasi dulu,” pungkasnya. (TIM  VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.