“Bogem Mentah Oknum Kasek Praktis Membuat Kuping Seorang Pelajar Mengeluarkan Darah-Tak Bisa Mendengar”

Orang Tua Korban Mendesak Agar Oknum Kasek itu Dicopot Dari Jabatannya

Rusdin (tengah) bersama kedua orang tuanya
Visioner Berita Kabupaten Bima-Naas nasib yang dialami oleh seorang siswa asal SMAN 2 Kecamatan Woha Kabupaten Bima yakni Rusdin Bin Jasmin. Wajahnya memar dan telinganya hingga mengeluarkan darah akibat terkena “bogem mentah” dari oknum Kasek setempat, Drs. Muhammad, MM. Kejadian tersebut, berlangsung pada Selasa (29/10/2018) sekitar pukul 10.20 Wita di ruang kelas 10 IPS 3.

Kepada Visioner, Kamis malam (29/10/2018) melalui saluran seluler Rusdin yang didampingi oleh orang tuanyanya bernama Jasmin menungkap bahwa kejadian pemukulan itu bermula dari dirinya bertanya kepada oknum Kasek itu tentang kapan di damaikan dengan seorang pelajar. Pasalnya, sehari sebelumnya Rusdin mengaku pernah berkelahi dengan sesama pelajar pelajar setempat bernama Firman. “Saya hanya bertanya kepada Pak Kasek itu tentang kapan kami di damaikan,” tandas Rusdin.

Namun pertanyaan tersebut ungkap Rusdin, justeru dijawab dengan bogem mentah dari oknum Kasek itu pada bagian telinganya berkali-kali hingga mengeluarkan darah dan sampai sekarang belum bisa mendengar.”Kamu ini cerewet, mulutmu kok seperti petrempuan,” tandas Rusdin mengutip ucapan oknum kasek tersebut. “Saya dihajar berkali-kali lantaran mengeluarkan pertanyaan seperti itu,” bebernya.

Kejadian tersebut, diakuinya juga disaksikan oleh para pelajar lainnya. Beberapa saat usai kejadian, Rusdin kemudian mengaku pulangn ke rumahnya dan memberitahukan kepada orang tuanya. Melihat kondisi telinga anaknya mengeluarkan darah hingga sampai sekarang belum bisa mendengar, kedua orang tua Rusdinpun berencana akan melakukan visum pada Dokter.

“Rusdin akan segera divisum untuk membuktikan kebenaran dari peristiwa itu. Dan tidak tertutup kemungkinan kasus ini akan kami laporkan kepada aparat Kepolisian dalam wajktu segera. Namun, saat ini kami hanya berharap agar Kepala Dinas Dikpora NTB membaca berita ini sekaligus mendengar keluhan kami,” pinta Jasmin.

Jasmin yang berdomisili di Desa Dadibou Kecamatan Woha ini mengungkap, sehari sebelum kejadian pemukulan oleh oknum Kasek tersebut terhadap anaknya hingga telinganya mengeluarkan darah dan bahkan beklum bisa mendengar sampai sekarang, pernah terjadi kasus perkelahian antara Rusdin dengan pelajar setempat yang salahn satunya adalah Firman.

“Namun, kejadian tersebut sempat didamaikan di Mapolsek Woha. Dan saat itu, Kasek dimaksud berjanji akan mendamaikan siswanya yang berkelahin itu di sekolahnya pada saat berlangsungnya pertemuan di Mapolsek Woha. Tetapi yang terjadi, anak saya yang bertanya kapan perdamaian itu dilakukan justeru dijawab dengan tindakan ala premanisme oleh oknum Kasek itu. Kami menyesalkan dan bahkan sangat kecewa dengan tindakan oknum Kasek tersebut. Oleh sebab itu, tindakan premanisme terhadap pelajar ini tidak boleh dibiarkan dan bila perlu oknum Kasek dimaksud dipecat dari jabatannya,” desaknya.

Jasmin kemudian menegaskan, selain segera melakukan upaya visum terhadap anaknya juga akan mendatangi SMAN 2 Kecamatan Woha dengan para Tokoh di Dadibou guna mengklarifikasi permasalahan yang terjadi.

“Selain berencana akan mengadukan persoalan ini ke Polisi dan UPT Dinas Dikpora Provinsi NTB di Bima, kami bersama seluruh Tokoh di Dadibou akan mendatangi SMAN 2 Woha guna mengklarifikasi masalah inin dengan oknum Kasek dimaksud. Sebab, tindakan kekerasan terhadap pelajar layaknya preman itu tidak boleh dibiarkan. Menurut kami, ada jalur yang benar untuk membina siswa jika berbuat salah, tetapi tidak dengan cara memukulnya sampai telinganya mengeluarkan darah dan bahkan sampaui sekarang belum bisa mendengar,” tandasnya.

Harusnya ujar Jasmin, oknum Kasek tersebut melunasi janjinya di Mapolsek Woha yakni mendamaikan Rusdin yang sebelumnya berkelahi dengan Firman dan Iwan. Namun yang terjadi, Rusdin justeru diperlakukan secara tak wajar oleh oknum Kasek itu.

“Pertanyaan anak saya kepada oknum kasek itu harus dijawab dengan kerja nyata yang mendamaikan Rusdin dengan beberapa orabng pelajar yang sebelumnya sempat berkelahi. Tetapi faktanya, Rusdin yang bertanya justeru dipukul oleh oknum kasek itu. Sekali lagi, tindakan oknum kasek tersebut tidak bisa dibenarkan. Dan membina sisswa-siswi yang bersalah juga tidak bisa dilakukan dengan tindakan ala preman. Kepada Kadispora NTB, kami himbau agar turun tangan terkait kasus ini,” desaknya.

Hingga berita ini ditulis, oknum Kasek SMAN 2 Kecamatan Woha Kabupaten Bima yakni Drs. Muhammad, MM belum berhasil dikonfirmasi. Beberapa kali Visioner mencoba menghubungi yang bersangkutan melalui Handphone (HP) selulernya, namun sampai sekarang HP yang bersangkutan masihn dalam keadaan Off (tidak aktif). (TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.