Pelaksana Akui Adanya Masalah Pada Pembangunan Taman Amahami, Namun Akan Segera Diperbaiki
Walikota-Wakil Walikota Bima, Ketua DPRD Setempat Saat Melintasi Proyek Pembangunan Taman Amahami Beberapa Hari lalu |
Visioner Berita Kota Bima-Adanya masalah pada pelaksanaan proyek
pembangunan taman Amahami yang dikerjakan oleh PT. Cirimai Giri Abadi berpagu
Rp8,5 M yang bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID) Kota Bima tahun anggaran
2018, sepertinya tak terbantahkan. Beberapa waktu lalu yang bertepatan dengan kegiatan
pembersihan pantai Lawata hingga Pasar Tradisional Amahami yang melibatkan
instansi Pemerintah dan masyarakat biasa, Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE
melihat ada sesuatu yang janggal pada pelaksanaan proyek pembangunan Taman
Amahami itu.
Yakni, Walikota menendang
pemasangan bata pada proyek pembangunan taman tersebut yang dinilainya jauh
dari kualitas. Akibatnya, Walikota Bima lengasung menendang fisik pekerjaan
pemasangan bata itu hingga materialnya berhamburan. Karenanya, Walikota
menuding lemahnya sistim pengawasan baik dari PPK maupun Pengwas lapangan salah
satu pemicu bagi pekerjaan yang dinilainya jauh dari mutu dan kualitas.
Adanya masalah pada pekerjaan
proyek Taman Amahami oleh Perusahaan tersebut dimana Edy Susanto sebagai Kuasa
Direkturnya, bukan saja ditemukan oleh Walikota Bima. Tetapi, jauh sebelumnya pihak
PPK yakni Rini Kurniawati, ST, MT juga membenarkan adanya masalah pada
pemasangan bata. Dan pada saat itu pula, pihak PPK memerintahkan Pelaksana kegiatan
pembangunan ini untuk segera membongkar dan selanjutnya diperbaiki kembali
sebagaimana mestinya.
Bukan saja PPK yang menemukan
adanya masalah soa itu, tetapi juga oleh Tim TP4 D. Oleh karenanya, baik PPK
maupun Tim TP4D memerintahkan pihak Pelaksana proyek agar segera melakukan
pembongkaran dan kemudian dikerjakan ulang hingga mutu dan kualitasnya sesuai
dengan RAB dalam kontraknya. Sayangnya, perintah pembongkaran tersebut belum
juga dilakukan. Dalihnya, lapak pedagang kaki lima di taman tersebut menjadi
kendala sehigga pekerjaan ulang pada konten pemasangan batanya.
Hingga sekarang, pekerjaan ulang
pada konten pemasangan batanya belum juga dilakukan. Namun pekerjaan itu, akan
dilaksanakan setelah lapan pedagang kaki lima dipindahkan sementara di jalan
lingkar pasar tradisional modern Amahami dan Pemerintah melalui Dinas PUPR Kota
Bima akan membantu listeriknya. Upaya pemindahan sementara lapak pedagang
tersebut sudah dilakukan oleh Dinas PUPR Kota Bima, dan para pedagang tersebut
akan kembali ke tempat semula setelah pekerjaan ulang pemasangan bata itu
tuntas dilaksanakan oleh pihak Pelaksana.
Lagi-lagi, adanya masalah pada
pembangunan Taman tersebut juga diakui oleh Edi Susanto sebagai Kuasa Direktur
dari Perusahaan sewaan yang alamatnya di Kabupaten Toli-Toli Sulawesi Tengah
(Sulteng) ini (PT. Cirimai Giri Aabadi).
“Memang ada masalah, tetapi hanya
pada konten pemasangan batanya saja. Baik PPK maupun Tim TP4D memerintahkan
kami untuk membongkar dan kemudian mengerjakan ulang dengans ebaik-baiknya.
Soal itu, tentu saja akan kami lakukan. Namun hal tersebut belum bisa dilakukan
sekarang karena masih terkendala oleh masih adanya lapak pedagang kaki lima di
sana. Namun karena lapak pedagang sudah dipindahkan sementara di jalan lingkar
itu, Insya Allah dalam waktu segera pula kami akan memperbaiki pemasangan bata
itu,” janji Edy kepada Visioner melalui saluran selulernya, Selasa (9/10/2018).
PPK Pada Pelaksanaan Proyek Pembangunan Taman Amahami, Rini Kurniawati ST, MT |
Terjadinya masalah pada konten kegiatan pemasangan bata tersebut tegas Edy, itu bukan berarti bahhwa seluruh rangkaian pekerjaan proyek pembangunanj taman Amahami bermasalah. Pemasangan Talud, Rabat dan beton pada pembangunan tersebut diakuinya sudah selesai dikerjakan dan mutu-kualitas pekerjaan itu menurutnya telah sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam RAB.
“Penuntasan pekerjaan proyek
pembangunan taman Amahami ini, dari sisi fisiknya baru mencapai sekitarn 70
porsen. Semjentara sisa 30 porsen pekerjaan fisiknya, Insya Allah akan kami
tuntaskan sesuai dengan waktu yang tertuang dalam kontraknya yakni tertanggal 6
Desember 2018. Konten-konten kegatan yang belum kami lakukan yakni leter box,
pemasangan lampu taman dan penanaman bunga. Semua itu akan kami tuntaskan pada
waktu yang masih tersisa. Soal rumput jelas tidak bisa ditanam sekarang, karena
masih musim kemarau. Kalau tumput ditanam sekarang, ya tentu saja akan mati
semua,” terangnya.
Edi yang merupakan warga
keturunan tetapi sudah lama menjadi Mualaf ini kembali menyatakan, desakan agar
pembangunan tersebut segera dilakukan audit investigasi adalah sesuatu yang
terlalu dini. Pasalnya, masa kontraknya akan berakhir pada 6 Desember 2018. Artinya,
waktu untuk menuntaskan seluruh aitem pekerjaan masih tersisa sekitar dua bulan
lebih.
“Kalau seluruh aitem pekerjaan
proyek pembangunan taman Amahami ini sudah dituntaskan, kami mempersilahkan
untuk diaudit investigasi. Jika pada akhirnya ditemukan adanya ketimpangan
pekerjaan pada sisi kontstruksinya, kami siap bertanggungjawab. Sekali lagi,
perlu kami jelaskan bahwa pekerjaan proyek itu masih berlangsung. Jadi, terlalu
dini untuk dilakukan audit secara investigasi dan tahapan PHO saja belum
dilaksanakan karena masih ada beberapa aitem kegiatan fisik yang sampai
sekarang belum dituntaskan,” tuturnya.
Edy kemudian menyatakan, pihaknya
bersyukur, bangga dan sangat menghormati ketegasan Walikota Bima yang menendang
kontek kegiatan pemasangan bata hingga materialnya berhamburan beberapa hari
lalu. Hal itu, diakui sebagai bentuk nyata dari adanya perhatian pengambilan
kebijakan tertinggi di daerah ini.
“Apa yang dilakukan oleh Walikota
Bima tersebut, lebih kepada sebuah teguran keras sekaligus berangkat dari niat
baiknya membangun daerah ini sehingga kami selaku Pelaksana kegiatan proyek
pembangunan taman Amahami bisa berbenah sekaligus memperbaikinya kembali dengan
mutu-kualitas sebagaimana tertuang dalam RAB. Untuk itu, kami berterimakasih
kepada Walikota Bima, pihak PPK dan Tim TP4D yang telah mengingatkan kami untuk
membenahi pekerjaan itu yang Insya Allah akan dilaksanakan dalam waktu segera,”
ucap Edy.
Benarkah Anda pernah menegaskan kepada
“pihak tertentu” tentang tak adanya masalah pada salah satu konten kegiatan
fisik di Taman Amahami?. Menjawab pertanyaan tersebut, spontan saja Edy
membantahnya.
“Dengan jujur, saya katakan tidak
pernah menyatakan hal itu kepada siapapun termasuk kepada Wartawan. Dan
sejujurnya pula, sampai dengan sekarang hanya Visioner saja yang mewawancara
terkait pelaksanaan kegiatan pembangunan Taman Amahami itu. Sekali lagi,
sebelum anda (Visioner) mewawancara sekarang, tidak seorangpun Wartawan yang
datang mengkonfirmasi terkait pelaksanaan kegiatan pembangunan Taman Amahami,”
beber Edy.
Menjawab pertanyaan sekaligus
ketegasan banyak pihak terutama di Media Sosial (Medsos) segera dibongkar
secara total karena yang nampak pada bangunan tersebut ada kemiripan dengan mirip
mata dajjal, Edy mengatakan bahwa pengerjaan proyek itu dilakukan sesuai dengan
gambar yang bersumber dari seorang Konsultan bernama Anas.
“Yang menggambarnya adalah si
Anas yang tentu saja tetap berkoordinasi dengan Dinas PUPR Kota Bima. Kami
bekerja sesuai gambarnya. Dan tampilannya fisiknya pun sama dengan gambarnya. Untuk
itu, kami tidak mengerti soal mata dajjal seperti yang dibicarakan oleh
orang-orang. Tetapi, mungkin saja mengira seperti itu karena tamannya belum dipasangi lampu dan belum
ditanami rumput. Namun, ketika lampunya sudah dipasang, tamannya sudah ditanami
rumput maka tampilannya jelas beda dengan apa yang dilihat sekarang. Sebagai Muslim,
kalau saya ya positif thingking saja,” pungkas Edi.
Secara terpisah, Rini Kurniatwati
ST, MT menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pengawasan secara ketat terhadap
pelaksanaan proyek pembangunan Taman Amahami. Sementara perbaikan terhadap
pemasangan bata pada taman itu yang tidak sesuai bestek, Rini mengaku akan
segera dilaksanakan oleh pihak Pelaksana.
“Pemindahan sementara lapak pedagang kaki lima yang
sebelumnya menjadi kendala perbaikan itu, kini sudah dilaksanakan di jalan
lingkar pasar Amahami. Artinya perbaikan pemasangan bata tersebut, akan
dilaksanakan dalam waktu segera oleh Pelaksananya. Dan perlu dijelaskan juga,
pemasangan bata tersebut merupakan aitem terkecil dari rangkaian kegiatan
pembangunan taman Amahami. Intinya, perbaikan pekerjaan itu sudah disanggupi
oleh pihak Pelaksana dan kami akan terus mengawasi hingga tuntas,” janji Rini
dengan nada singkat, Selasa (9/10/2018). (TIM
VISIONER)
Tulis Komentar Anda