Dituding Sebagai Pembunuh Mu'amar, Jailani Desak Rehabilitasi Nama Baiknya

Jailani
Visioner Berita Bima-Sejumlah orang di Media Sosial (Medsos) menuding bahwa Jailani (44) dikait-kaitkan dengan peristiwa pembunuhan yang menimpa Mu’amar Ramadhoan (23), warga asal Lingkungan Lewi Sape Kelurahan Sarae Kota Bima. Bahkan ada yang menuding bahwa Jailani adalah salah satu pembunuhnya.

Didamping sejumlah keluarganya di Mapolres Bima Kota (31/1/2019), Jailani yang juga honorer pada salah satu instansi di Kecamatan Sape memastikan bahwa dirinya tidak terlibat dalam kasus pembunuhan dimaksud.

“Saya bersupah demi Allah dan demi Rasulullah tidak pernah terlibat dalam kasus pembunuhan terhadap Mu’amar Ramadhoan. Oleh sebab itu, tolong nama saya yang sudah beredar luas di Medsos dan dituding sebagai pembunuh itu segera direhabilitasi. Dan mohon kepada Visioner membantu saya merehabilitasi nama baik saya yang dituding sebagai pembunuh Mu’amar,” harapnya.

Pada malam kejadian terbunuhnya Mu’amar oleh Farhan Mustakim (23), ia mengaku sedang berada di kampung halalamanyya di Desa Naru Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Namun diakuinya, pernah berada di rumah H. Yakub alias Muma Eko (TKP) jauh sebelum Mu’amar dibunuh secara sadis.

Jailani (tiga dari kanaan) yang didampingi keluarganya saat diwawancara Visioner di mapolres Bima Kota (31/1/2019)
“Saya meninggalkan rumah itu yakni sejak tanggal 2 Januari 2019 sampai sekarang ini. Artinya, sejak saat itu sampai sekarang saya tidak pernah lagi menginjak rumah itu lagi. Oleh karenanya, menuding saya terlibat dalam kasus pembunuhan terhadap Mu’amar adalah sebuah kesalahan terbesar,” tegas Jailani.

Ia mengakui bahwa dirinya dikaitkan dengan kasus pembunuhan terhadap Mu’amar, yakni setelah menerima telephone dari teman-temannya. “Dan saat itu pula saya langsung beristighfar, Astaghfirullahal Adziim kok saya dikait-kaitkan dengan kasus pembunuhan terhadap Mu’amar. Padahal, baik saat peristiwa itu terjadi maupun pada jauh-jauh hari sebelumnya saya berada di Sape. Tudingan yang sudah tersebar di Medsos itu membuat saya kaget. Karena, dengan tegas saya katakan tidak ada kaitannya dengan kasus pembunuhan terhadap Mu’amar,” tuturnya.

Dalam kasus pembunuhan terhadap Mu’amar, ia mengaku dijemput oleh Polisi di Sape dan kemudian sempat menginap selama sekitar satu setengah hari di Mapolres Bima Kota. Penyidik pun sudah memintai keterangannya, dan telah di BAP. “Keterangan saya sudah di BAP oleh penyidik. Penyidik memulangkan saya ya karena memang tidak tahu menahu soal peristiwa pembunuhan itu,” paparnya.

Kasat Reskrim Polres Bima Kota, Iptu Akmal Novian Reza S.IK
Jailani kemudian mengaku mengenal Farhan dan juga mengenal Mu’amar. Katanya, dia mengenal keduanya yakni di rumah Muma Eko. Baik terhadap Mu’amar maupun Farhan, diakuinya tidak ada hubungan yang bersifat special. “Saya mengenal keduanya, ya biasa-biasa saja. Tidak ada yang special diantara kami. Saya mengenal keduanya, karena sering berada di rumah Muma Eko,” katanya.

Keterangan tambahannya yang dibutuhkan oleh polisi terkait penanganan kasus dimaksud, diakuinya pula sudah dilengkapinya. “Sekarang (31/1/2019) saya bersama keluarga datang ke Mapolres Bima Kota. Dan kami meminta bantuan kepada Polisi untuk membantu menghubungi Visioner agar bisa mengklarifikasi nama baik saya yang sudah tercemar di Medsos terkait tudingan dimaksud. Jangan kan untuk membunuh, berfikir tentang hal itu pun saya tidak pernah. Salam sabua ra’a ndai Mbojo,” pungkas Jailani.

Secara terpisah, Kapolres Bima Kota melalui Kasat Reskrim Iptu Akmal Novian Reza S.IK menjelaskan bahwa Jailani tidak terlibat dalam kasus pembunuhan terhadap Mu’amar. Dalam kasus ini, diakuinya bahwa Jailani telah dimintai keterangannya. “Dari hasil penyelidikan hingga penyidikan terkait kasus ini, sama sekali tidak ada indikasi yang mengarah kepada Jailani sebagai pembunuh Mu’amar,” tegas Kasat reskrim dengan nada singkat. (TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.