Sejumlah Wilayah di Kecamatan Kilo Gundul Akibat Usaha Jagung
Salah Satu Potret Gundulnya Hutan di Salah satu Wilayah di Kecamatan Kilo Kabupaten Dompu-NTB |
Visioner Berita
Dompu-Usaha
jagung (penanaman) yang terjadi di sejumlah wilayah di Kecamatan Kilo Kabupaten
Dompu-NTB, bukan saja memberikan dampak bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan
bagi masyarakat setempat. Tetapi, juga sukses melahirkan resiko besar dalam
bentuk banjir bandang yang melanda wilayah setempat pula.
Sejumlah
wilayah di beberapa Desa di Kilo misalnya, kondisi hutan termasuk hutan tutupan
negara telah dirambah menjadi gundul dan kemudian diganti dengan tanaman jagung
oleh warga. Salah seorang warga Kilo yakni Adi Sucipto mengungkap, gundulnya
kawasan hutan mulai dari lahan pelapasan ternak hingga ke kawasan hutan tutupan
negara di sana adalah fakta tak terbantah yang mendesak Negara untuk meninjaunya
secara langsung. “Datanglah untuk melihat bagaimana kondisi hutan gundul akibat
penanaman jagung di wilayah ini. Ini fakta yang tidak bisa dibantah oleh
siapapun,” ungkap Adi kepada Visioner, Senin (8/4/2019).
Di
Kilo diakuinya ada UPT Kehutanan, namun diduga “ikut” serta dalam kasus
perambahan hutan di sejumlah wilayah setempat. “Diduga ada oknum yang memiliki
sensor dan beroperasi melakukan perambahan hutan di sana, termasuk di kawasan
Desa Mbuju-tepatnya hingga ke kawasan hutan tutupan negara. Beberapa tahun sebelumnya,
perambahan hutan di kawasan hutan tutupan negara yang kemudian diganti dengan
tanaman jagung terjadi di wilayah Desa Mbuju. Bahkan sampai sekarang keributan
masyarakat akibat perebutan lahan di Desa Mbuju belum juga kelar-kelar,”
bebernya.
Dalam
kaitan itu, ditengarainya ada permainan oknum. Hanya saja, Adi tidak tahu
bagaimana oknum dimaksud membagi tanah tutupan negara kepada masyarakat di
sana. “Terkait kondisi hutan yang sudah sangat parah di wilayah Kecamatan Kilo
ini, Pemerintah diduganya tidak pernah melakukan apa-apa. Kecuali, diduga ada
oknum tertentu yang sengaja mempengaruhi masyasrakat untuk melakukan perambahan
hutan untuk mewujudkan peningkatan ekonomi dan kesejahteraannya melalui usaha
jagung namun terlebih dahulu ditengarai melakukan pembabatan hutan,” duganya.
Dugaan
upaya perambahan hutan pun terjadi di kawasan Kecamatan Tambora. Namun, hal
tersebut diakuinya berhasil dicegah oleh KLH. Namun, dugaan perambahan hutan
yang terjadi di sana diduga dilakukan hingga ke titik-titik mata air.
Potret Perambahan Hutan di Wilayah Desa Mbuju Kecamatan Kilo Kabupaten Dompu-NTB |
Kawasan
hutan tutupan negara di Keamatan Kilo bebernya, diduga kuat sudah hampir habis dirambah
oleh oknum dan kemudian digantikan dengan tanaman jadi. “Kawasan hutan tutupan
negara di Dusun Patula Desa Malaju Kecamatan Kilo juga ditengarai keras hampir
habis dirambah untuk kemudian ditanami jagung. Hutan-hutan di titik-titik mata
air yang ada di sana di duga keras nyaris habis. Dugaan yang sama juga di
wilayah Lasi Kecamatan Kilo,” tandasnya.
Adi
kembali mengungkapkan, sebelumnya Desa Kiwu Desa Lasi Kecamatan Kilo masih
sangat aman dari banjir bandang. Namun setelah hutan dibabat hingga nyaris
gundul, telah berkali-kali disambar oleh banjir bandang hingga sempat membuat
jembatan roboh.
“Kini
jembatan tersebut telah diperbaiki dengan menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD).
Jembatan tersebut berlokasi di Desa Kiwu, banjir bandang saat itu juga sempat
menghajar lahan sawah milik warga. Sekali lagi, banjir bandang yang menghajar
sejumlah wilayah di Kecamatan Kilo ini diduga karena karena hutan gundul akibat
penanaman jagung oleh warga,” paparnya.
Terkait gundulnya hutan
di wilayah Kabupaten Dompu pada umumnya, mustahil tidak diketahui oleh pihak Pemerintah
Pusat. “Sebab, Pemerintah Pusat juga ikuta hadir pada saat panen raya jagung di
Dompu. Harapan selanjutnya, kita semua berharap agar negara segera turun tangan
untuk melihat secara langsung kerusakan hutan khususnya di sejumlah wilayah di Kecamatan
Kilo ini,” desaknya. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda