Tim Jatanras Makin Ganas, Pelaku Curanmor Dibobol Pake Timah Panas-Bulan ini Tiga Kasus

Salah satu pelaku Curanmor yang dibobol kakinya pake timah panas oleh Tim Jatanras Polres Bima Kota
Visioner Berita Kota Bima-Perang melawan kejahatan Pencurian Kendaraan Bermotor (Curanmor) oleh Tim Kejahatan Keras (Jatanras) dibawah kendali Kapolres setempat melalui Kasat Reskrim, Iptu Hilmi Manossoh Prayuga, S.IK tampaknya tak kenal kata akhir. Pasalnya, kejahatan yang dianggap meresahkan ini diamati masih berlangsung sampai sekarang.

Fakta yang terjadi, kendati pelakunya sudah banyak yang ditangkap dan bahkan dibobol dengan timah panas oleh Tim Jatanras namun fenomena yang satu ini tak pernah berhenti. Oleh karenanya, Tim Jatanras terus melakukan pengintaian, penangkapan hingga pelakunya dibobol dengan timah panas.

Terkait pengungkapan kasus itu, dalam bulan April 2019 terdapat empat kasus Curanmor yang berhasil diungkap oleh Tim Jatanras Polres Bima Kota. Dari empat kasus tersebut, ada pelaku yang kakinya dibobol dengan timah panas oleh Tim Jatanras. Kasat Reskrim Polres Bima Kota, Iptu Hilmi Manossoh Prayuga S.IK pun membenarkan hal itu.

Lagi, Pelaku Curanmor yang dibekuk oleh Tim Jatantras Polres Bima Kota pada April 2019
“Bulan ini terdapat empat kasus  Curanmor yang berhasil kami ungkap. Dari empat kasus tersebut, ada pelaku yang kakinya dobobol dengan timah panas karena melawan petugas,” ungkapnya kepada Visioner, Senin (29/4/2019).

Hilmi mengungkap, kejahatan Curanmor di wilayah hukum Polres Bima Kota sebelumnya sangat marak. Namun disaat pelakunya berhasil ditangkap, intensitas Curanmor di daerah ini berkurang. “Dari empat kasus tersebut, kita belum bisa memastikan ada atau tidak pelaku sebagai spesialis Curanmor. Namun untuk sementara, mereka itu aktif,” tandasnya.

Dari empat kasus itu pula tandasnya, ada satu orang pelaku yang jadi Target Operasi (TO) pihaknya. Maksudnya, jauh sebelumnya yang bersangkutan pernah terlibat dalam kasus Curanmor. “Tapi hal itu perlu kita dalami. Namun kata orang-orang, dia sudah berkali-kali terlibat dalam kasus Curanmor. Tetapi setelah Barang Buktinya (BB) dicek oleh Penyidik, namun tidak ditemukan,” terangnya.

Sementara pada Maret 2019, pihaknya hanya berhasil mengungkap satu kasus Curanmor. Dalam kasus Curanmor yang berhasil diungkap, Hilmi mengaku bahwa semuanya pelakunya berstatus dewasa alias bukan dibawah umur. “Semua pelaku yang berhasil ditangkap dan dibobol kakinya pake timah panas adalah orang dewasa,” tandasnya.

Kasat Reskrim Polres Bima Kota, Iptu Helmi Manossoh Prayuga, S.IK
Kasat yang baru menjabat namun berhasil menuntaskan kasus pembunuhan di Kendo yang melibatkan Takdir alias Tekson alias Teko ini menyatakan, tak ada diversi pagi pelaku Curanmor kendati masih dibawah umur.

“Tidak ada istilah Diversi bagi pelaku Curanmor. Sebab, rata-rata hukumannya diatas tujuh tahun. Sekali lagi, pelaku dibawah umur yang terlibat dalam kasus Curanmor tidak mengenal istilah Diversi. Ini khusus untuk kasus Curanmor. Kalau kasus lain yang melibatkan anak-anak itu bisa didiversi. Dan soal Curanmor ini masuk dalam catatan kejahatan convensional,” jelasnya.

Untuk mengantisipasi soal Curanmor, pihaknya menekankan kepada pemilik motor agar mengunci stang kendaraannya. Tak hanya itu, pemilik motor juga harus mengunci ganda kendaraannya. “Selain kunci stang, juga harus melakukan kunci ganda pada bagian cakram depan-belakang kendaraannya. Harga kunci ganda itu tidak mahal juga, kalau tidak salah hanya Rp100 ribu per biji. Oleh karena itu, akan lebih baik mengeluarkan uang untuk membeli kunci ganda ketimbang kehilangan kendaraan karena harganya mahal,” imbuhnya.

Dengan melakukan kunci ganda terhadap kendaraan tersebut, hal itu diakuinya akan membuat kendaraan aman dari Kejahatan Curanmor. “Kalau dilakukan kunci ganda, tentu saja akan menyulitkan pelaku untuk mencuri kendaraan tersebut. Sekali lagi, kami berharap kepada pemilik kendaraan untuk menerapkan kunci ganda tersebut sebagai sesuatu yang wajib,” harapnya. (TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.