Wakil Gubernur NTB Resmikan 10 Desa-Kelurahan Bersinar, Ajak Masyrakat Perangi Narkoba

Kegiatan Launcing Desa Bersih dari Narkoba (Bersinar) oleh Wakil Gubernur NTB (jilbab abu-abu) di Lapangan Manggemaci Kota Bima, Jum'at (6/3/2020)
Visioner Berita Kota Bima-Desa Bersih dari Narkoba (Bersinar) adalah salah satu program Pemerintah dalam menangani masalah narkoba di Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) ini. . Kali ini, Wakil Gubernur NTB, Hj Sitti Rohmi Djalilah meresmikan 10 Desa-Kelurahan Bersinar di Kota Bima. Bakesbangpoldagri Provinsi NTB melaksanakan Kegiatan Launching 10 Desa/Kelurahan Bersih Dari Narkoba (Bersinar) di Stadion Manggemaci Kota Bima, Jum’at (6/3/2020).
Kegiatan Launcing Desa Bersih dari Narkoba (Bersinar) dihadiri oleh Wakil Gubernur NTB Hj. Siti Rohmi Jalilah, Walikota Bima, Wakil Walikota Bima, Wakil Bupati Bima, Kepala BNN Provinsi NTB, Kepala Kesbangpoldagri NTB, Kapolres Bima Kota, Kapolres Bima, Dandim 1608 Bima, OPD, Mahasiswa serta Pelajar.

Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE
Dalam sambutanya Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE menyampaikan, penangan masalah Narkoba perlu campur tangan pemerintah, agar bagaimana masyarakat kita bebas dan bersih dari narkoba. “Untuk itu, kami berharap kepada kelurahan-kelurahan yang telah tercatat namanya sebagai wilayah bebas dan bersih dari narkoba untuk terus Bersinar. Melalui kesempatan ini juga kepada semua pihak yang hadir agar senantiasa menjaga keluarga kita dari bahaya Narkoba, semoga Kota Bima kedepan menjadi kota yang bebas dari Narkoba,” jelasnya.
Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengajak masyrakat untuk ikut serta memerangi narkoba khususnya bagi generasi muda NTB, menginggat korban dari narkoba ini mayoritas masih berusia muda dan produktif. “Yang hadir dari semua golongan pendidikan hari ini, kita di NTB sekali lagi menegaskan untuk memerangi terhadap narkoba,” tegas Wakil Gubernur NTB saat meresmikan 10 Desa-Kelurahan bersinar di Kota Bima.

Sebelum melounching 10 Desa-Kelurahan Bersinar, Wakil Gubernur Hj. Siti Rohmi Jalilah mengungkapkan bahwa generasi sehat adalah harapan kita semua, untuk mewujudkannya mari kita perangi Narkoba. Hj. Rohmi menjelaskan, bahwa untuk memerangi Narkoba, tidak bisa kita letakkan pada tanggung  jawab satu pihak, tidak bisa pemerintah saja, pihak kepolisian saja maupun BNN saja, tapi ini merupakan tanggung jawab kita bersama. “Satu hal yang harus dipahami oleh kita semua, memerangi bahaya Narkoba harus dimulai dari rumah dan keluarga, sekolah serta lingkungan, baru setelah itu didukung oleh aturan-aturan yang ada”, ucapnya.
Wakil Gubernur NTB, biasa disapa Ummi Rohmi, mengajak semua pihak untuk bergandengan tangan menyelamatkan generasi muda NTB, karena masa depan bangsa berada pada mereka. "Bagi anak-anakku semua masa depan kalian ada di pundak kalian sendiri, tergantung bagaimana kalian mengisi hari-hari kalian di masa muda ini. Jika kalian ingin menjadi sukses, berhasil, membanggakan orang tua, maka mari sayangi diri kalian, jangan cepat percaya pada orang yang akan mencelakakan diri kalian," ucap Ummi Rohmi.

Karena itu, ia meminta generasi muda NTB untuk membentengi diri dengan pengetahuan agama, menerima nasehat dari orang tua dan guru-guru sekolah agar terhindar dari bahaya narkoba. Ummi Rohmi juga meminta kepada tokoh agama dan tokoh masyrakat untuk tetap mengawasi dan membina generasi muda NTB. "Kalau itu semua kalian lakukan, maka tuhan akan mempermudah jalan kalian menuju kesuksesan, sebab kelak kalian akan menjadi pemimpin Provinsi dimasa mendatang" ujarnya.

Karna tanpa kesadaran kita semua, mustahil akan bisa memerangi Narkoba. Karena memiliki gerakan yang dahsyat dan akibatnya sangat luar biasa terhadap generasi, untuk itu kami berharap “mari kita bergandengan tangan untuk memeranginya,” ucapnya.

Kepala BNN Provinsi NTB, Brigjen Pol Gde Sugianyar Dwi Putra
Secara terpisah, Kepala BNN NTB, Brigjen Pol Gde Sugianyar Dwi Putra menyampaikan bahwa narkoba sudah menjadi perhatian semua pihak. Karena itu, ia meminta kepada masyarakat dan generasi muda yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba untuk segera datang ke tempat rehabilitasi. "Jangan takut untuk direhabilitasi, jangan takut ditangkap, rehabilitasi kalau datang dengan kesadaran sendiri dia tidak dipenjara, biaya gratis, ditanggung oleh negara, dan yang ketiga privasi dijamin," jelasnya.
Bagi pelajar dan mahasiswa yang rehabilitasi dapat tetap melanjutkan pendidikannya di sekolah maupun universitas tempat mereka menimba ilmu seperti biasa tanpa diketahui oleh pihak manapun agar tetap mereka tetap fokus dan menjadi generasi yang lebih baik kedepannya. Ia menyampaikan BNN bersama kepolisian tidak akan tinggal diam dalam permasalahan narkoba, hal ini dibuktikan dengan ditangkapnya beberapa pengedar dan barang bukti sebanyak 6 kilogram di tahun 2019. "Kepada masyarakat untuk menjauhi narkoba, karena tidak pernah ada gunanya mengkonsumsi barang haram tersebut. Jadi jangan coba-coba untuk memakai narkoba," pungkasnya.(TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.