Hasil Swab Jamaah Tablig Kota Bima Berinisial A Yang Diisolasi di Lawata Dinyatakan Negatif
Malik: Jangan Terjebak Dengan
Informasi Yang Simpang Siur
Ini Data Resmi Tertanggal 17 April 2020 |
Visioner
Berita Kota Bima-Jika sebelumnya seorang jamaah tablig klaster Gowa-Sulsesl asal
Kota Bima berinisial A dinyatakan reaktif berdasarkan rapid test oleh Tim Gugus
Covid-19 setempat, namun kini muncul kabar gembira buat warga Kota Bima.
Bentuknya, hasil swab laboratorium RSUP Mataram NTB yang dikirim ke RSUD Bima
dan dilanjutkan ke Bagian Humas Kota Bima menjelaskan bahwa A dinyatakan
negatif Covid-19.
Ketegasan tersebut disampikan secara langsung oleh Walikota Bima
melalui Kabag Humas setempat, H.A.Malik, SP, M.AP kepada Visioner pada Jum’at
malam (17/4/2020) sekitar pukul 20.00 Wita. “Jangan terjebak dengan informasi
yang tak jelas kebenaranya. Kami mendapatkan data resmi hasil swab laboratoirum
RSUP Mataram NTB yang dikirim ke RSUD Bima dan kemudian dilanjutkan kepada
kami, menjelaskan bahwa A dinyyatakan negatif Covid-19. Kami menerima data
resmi tentang A dari RSUD Bima sekitar pukul 20.00 Wita,” tegas Malik.
Malik menjelaskan, pada rincian hasil swab laboratoium tersebut
juga menjelaskan warga bahwa Kota Bima berinisial N (58) juga dinyatakan
negatif Covid-19. “Hasil swab laboratorium dari RSUP Mataram NTB yakni atas
nama A dan N sama-sama dinyatakan negatif Covid-19. Sekali lagi, keduanya
dinyatakan negatif Covid-19,” ungkap Malik.
Meski demikian kata Malik, keduanya masih harus dilakukan swab
laboratoium untuk kedua kalinya juga memperkuat data awalnya. Sampel serum bagi
keduanya, juga dikirim secara segera ke RSUP Mataram NTB dalam waktu segera.
“Sesegera mungkin kami kirim sampel serum bagi keduanya ke RSUP Mataram untuk
di swab laboratorium guna memperkuat data awalnya,” terang Malik.
Kendati keduanya secara resmi dinyatakan negatif Covid-19, namun
hingga detik ini masih diisolasi pada tempat yang berbeda. “N masih diisolasi
di RSUD Bima. N berstatus sebagai PDP, sementara A berstatus ODP. Sementara A
diisolasi di Lawata dalam pengawasan Tim Gugus Covid-19 Kota Bima. Sementara
kondisi fisik keduanya, sampai dengan detik ini masih sangat stabil. Selama
isolasi berlangsung, segala resiko biaya ditanggung oleh Pemerintah,” tandas
Malik.
Sedangkan suami dari Z yakni R yang kini masih diisolasi di
Lawata, diakuinya juga telah dinyatakan negatif Covid-19. Hal tersebut
jelasnya, diperoleh dari hasil swab laboratorium RSUP Mataram yang dikirim ke
RSUD Bima sebagai Rumah Sakit Rujukan. “Hasil swab laboratorium awal oleh RSUP Mataram NTB, R dinyatakan negatif Covid-19. Kendati demikian, sampel serum yang
bersangkutan sudah dikirim ke RSUP Mataram untuk di swab laboratorium lagi. Namun
sampai dengan sekarang, hasil swab laboratiumnya belum keluar,” ujar Malik.
Malik menambahkan, upaya lain yang dilakukan oleh pihaknya
adalah tracking contak. Tracking contak tersebut, yakni kepada orang-orang yang
berkontak fisik langsung dengan R maupun A. Sementara total jumlah tabalig asal
Kota Bima klaster Makassar, dijelaskanya sebanyak 9 orang. “Sementara hasil
tracking contak yang sudah dilakukan berjumlah 12 orang. Dan hasil rapid tes
terhadap 12 tersebut dinyatakan negatif Covid-19,” ucap Malik.
Malik menjelaskan, atas nama A (32) dalam rilis resmi Pemprof
NTB yang dinyatakan positif Covid-16 itu merupakan anggota Polri dengan riwayat
perjalanan dari Sukabumi. Malik mengakui bahwa yang bersangkutan ber KTP
Rabangodu Selatan namun diperiksa di Mataram, bukan di RSUD Bima. Dan yang bersangkutan berdomisili di Lotim-NTB
“Yang dirilis
oleh Pemprof NTB itu bukan atas nama A yang sekarang diisolasi di Lawata. Dari
umurnya saja, A yang diisolasi di Lawata itu berumur 35 tahun, bukan 32 tahun.
Sekali lagi, data resmi yang kami terima per hari ini menjelaskan bahwa A yang
diisolasi di Lawata itu dinyatakan negatif Covid-19,” tegas Malik.
Malik mengatakan, akibat simpang siurnya informasi dimaksud,
membuat masyarakat Kota Bima resah. Keluarga A yang sedang diisolasi di Lawata
ungkapnya, ada yang menangis. Namun setelah pihaknya menjelaskan berdasarkan
data resmi bahwa A yang diisolasi di Lawata itu negatif Covid, maka keluarganya
langsung gembira. “Tadinya keluarganya menangis. Namun setelah kami jelaskan
rincian datanya bahwa A negatif Covid-19, akhirnya mereka gembira dan bahagia.
Intinya, berdasarkan data resmi sampai dengan hari ini, di Kota Bima hanya 1
orang yang positif Covid-19,” pungkas Malik.
Malik kemudian menyampaikan apresiasi, terimakasih, bangga dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada petugas medis RSUD Bima dan petugas
swab laboratorium RSUP Mataram NTB yang telah bekerja keras menangani A dan N
serta sejumlah pasien lain sebelumnya. “Selanjutnya, mari kita berdoa kepada
Allah SWT agar para petugas medis diberikan nikmat kesehatan dan dijauhkan dari
bala bencana selama menangani pasian ODP, PDP maupun positif Covid-19. Dan
kepada keluarga pasien, kami juga berharap agar tetap bersabar dan berdoa bagi
kesembuhan pihak-pihak yang sedang dirawat,” harapnya lagi.
Malik
menambahkan, dalam menghadapi menghadapi masalah besar ini, masyarakat dihimbau
agar menaati anjuran Pemerintah. Sebab, hal itu demi keselamatan kita semua. “Untuk
memutus mata rantai Covid-19 itu, tentu saja mewajibkan kepada kita semua untuk
sadar secara utuh. Jangan keluar rumah jika tak ada yang perlu, jaga jarak,
jangan bersentuhan, konsumsi multi vitamin, olah raga yang intens, istirahat
yang cukup, biasakan dengan pola hidup sehat dan lainya. Ayolah, ikuti anjuran
Pemerintah demi kebaikan kita bersama. Dan jadikan Covid-19 ini sebagai musuh
bersama,” pungkas Malik. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda