ODP Covid-19, Empat Orang Warga Labuhan Bajo Diisolasi Sementara di Lawata, Satu Diantaranya Pilek

Tim Gugus Covid-19 Sedang Mengisolasi Sementara Keempat Warga Tersebut di Pantai Lawata (6/4/2020). Sumber Dok.Foto: Tim Gugus Covid-19 Kota Bima
Visioner Berita Kota Bima-Proses pengendalian, pengawasan, pemeriksaan dan penjagaan ketat oleh Tim Gugus Covid-19 Kota Bima di wilayah perbatasan hingga kini masih berlangsung. Jika beberapa hari sebelumya tidak menemukan adanya warga yang datang dari wilayah terpapar (zona merah) yang berstatus PDP, namun Senin malam (6/4/2020) sekitar pukul 22.15 “situasi menjadi berbeda”.

Maksudnya, Senin malam itu Tim Gugus Covid-19 Kota Bima menemukan dua orang warga Labuan Bajo Kabupaten manggarai Barat-NTT yang datang dari wilayah Surabaya-Jatim. Keduanya adalah supir dan kondektur truk fuso Bima Cepat pengangkut barang.

“Tiba di perbatasan, keduanya dicek suhu badanya. Pada saat pemeriksaan, suhu badan kondekturnya mencapai 37,7 derajat celcius dengan gejala pilek dan kurang enak badan. Sementara suhu badan supirnya saat diperiksa terlihat normal,” ungkap Kabid P3KL Dikes Kota Bima yaitu syarifudin, MPH di dampingi Kabid Danlog pada BPBD Kota Bima, Faruk Irfan, S.IP kepada Visioner, Senin malam (6/4/2020).

Usai diperiksa, keduanya langsung melanjutkan perjalanan untuk memarkir kendaraanya sekaligus membongkar barang muatanya pada Pul Mobil Bima Cepat. Tetapi sebelumnya, Tim Gugus Covid-19 Kota belum memutuskan untuk mengisolasi keduanya. “Namun setelah melalui perundingan, akhirnya Tim Gugus Covid-19 Kota Bima memutuskan untuk memburu mencari keduanya. Setelah dilakukan pencarian, akshirnya kami berhasil menemukan keduanya sedang istirahat di salah satu kamar kos di wilayah Sarata Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima,” jelasnya.

Nampaknya di dalam kamar kos tersebut, ada empat orang. Yakni super dan kondektur itu da dua orang temanya yang juga warga asal Labuan Bajo-NTT. “Selanjutnya, kami langsung, membawa keempat orang itu untuk di rumah isolasi sementara di Pantai Lawata. Kendati hanya kondekturnya yang pilek, namun dalam perjalanan dari Surabaya ke Kota Bima, keduanya intens berkomunikasi. Sementara dua orang temanya di kos itu di bawa ke Lawata untuk diisolasi sementara karena pertimbangan sedang berada dengan supir dan kondektur itu di kamar kos dimaksud,” sebutnya.

Ia menegaskan, keempat orang ini hanya diisolasi sementara di Pantai Lawata. Namun ada perkembangan ke arah yang lebih baik dalam dua sampai tiga hari kedepan, maka keempat orang dimaksud akan dipolehkan pulang. “Kita lihat dulu perkembanganya, jika selanjutnya hasil observasinya memastikan kondisinya sangat baik tentu saja akan dipulangkan. Intinya, mereka diisolasi di Lawata lebih kepada ingin melihat bagaimana perkembangan kesehatanya. Dan dua orang temanya di kamar kos itu juga akan segera dicek suhu badanya. Namun saat ini, suhu badanya terlihat normal. Kita belum bisa melepas kedua teman itu malam ini karena harus mengecek perkembangan kesehatanya mulai sekarang hingga besok,” ucapnya.

Tetapi yang pasti, supir dan kondektur truk fuso pemuat barang tersebut datang dari wilayah zona merah Covid-19 (Surabaya). “Rencananya mereka akan melakukan bongkar-muat barang besok (7/4/2020). Dan rencanaya setelah membongkar-muat barang tersebut, mereka akan melanjutkan perjalanan menuju Dompu dan selanjutnya ke Surabaya. Hanya saja, kami belum membolehkanya karena harus melihat perkembanganya selama diisolasi sementara di Lawata,” urainya.

Hingga sekarang katanya, keempat orang tersebut dalam pengawalan dan pengamanan oleh Tim Gugus Covid-19 Kota Bima. Dalam kaitan itu, hanya ada Tim Gugus Covid-19 yang melibatkan Tim Medis dari Dikes Kota Bima, TNI, Polri, BPBD, Dinas Sosial, para relawan (TSBK dan TAGANA) dan Sat Pol PP yang boleh berada di Lawata guna melakukan pemantauan, pememeriksan (osbservasi) dan pengamanan terhadap keempat orang tersebut. 

“Keempat orang tersebut mengaku warga asal Labuhan Majo Kabupaten Manggarai Barat-NTT. Kendati sedang diisolasi, untuk sementara keempat orang tersebut berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP). Namun yang pasti, keempat orang tersebut akan kembali diobservasi oleh Tim Medis. Status ODP, bukan berarti positif Covid-19. Tetapi bersifat dugaan. Masih ada proses dan tahapan selanjutnya untuk memastikan apakah yang bersangkutan postifif Covid-19 atau sebaliknya,” pungkasnya. (TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.