Di Hadapan Ratusan Pendukungnya Dari Desa Sai, IDP Tegaskan Tak Akan Pernah Hentikan Beramal

Silaturtahmi Ratusan Warga Desa Sai Dengan IDP-Dahlan, Rabu Malam (2/9/2020)
Visioner Berita Kabupaten Bima-Rabu malam (2/9/2020) usai melaksanakan konvoi di tiga Kecamatan di Kabupaten Bima, Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Bupati-Wakil Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE-Drs. H. Dahlan M. Noer (IDP-Dahlan) nampaknya tak memiliki waktu istirahat yang cukup. Padahal, kegiatan konvoi di tiga Kecamatan tersebut dimulai sejak pukul 12.30 Wita hingga jelang Maghrib, namun rasa lelah Bapaslon yang satu ini justeru terobati oleh kedatangan ratusan orang pendukungnya yakni warga Desa Sai Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima yang dinakhodai oleh anggota DPRD Kabupaten Bima, Muhammad Ramdin, SH.

Pada moment tersebut, IDP-Dahlan menyambut kehadiran para gender, Tokoh Pemuda Sai, Nelayan dan Tokoh Central yang juga Tokoh Agama setempat yakni kakak kandung Ustadz H. Adnin yakni, H. Kisman. H. Kisman ini merupakan Tokoh Agama yang juga guru ngaji bagi Ponpes di Sai warga setempat.

Pada moment tersebut, parta Tokoh dariDesa Sai ini mengutarakan beberapa hal di hadapan IDP-Dahlan. Diantaranya, mengaku pada Pilkada tahun 2015-2020 warga Sai memberikan dukungan penuh kepada Pasangan Calon (Paslon) Bupati-Wakil Bupati yakni Drs. H. Syafrudin HM. Nur, M.Pd-Drs. H. Maskur (SYUKUR), dan pada Pilkada sebelumnya lagi memberikan dukungan kepada Calon Bupati, Drs. H. Zainul Arifin. Namun pada Pilkada kali ini (2020-2025), warga Sai menegaskan telah membulatkan tekadnya untuk memenangkan pasangan IDP-Dahlan.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Gender dan Nelayan Sai di hadapan IDP-Dahlan. Bukan itu saja, warga sai juga mengaku banyak hal yang sudah dilakukan oleh Pemerintahan IDP-Dahlan, salah satunya memberikan bantuan bagi pembangunan Musholah dan Masjid.

Namun pada moment tersebut, warga Sai juga berharap agar IDP-Dahlan bisa memberikan bantuan kelanjutan pembangunan Musholah dan Masjid yang ada di sana, mebenerikan bantuan berupa terop untuk kebutuhan doa dan acara kecil-kecilan bagi warga Sai, memberikan bantuan perlatan masak, pengeras suara berikut amplifiernya untuk Masjid dan Musholah setempat. Bukan itu saja, khususnya para gender sebagai pejuang sekaligus militansi IDP-Dahlan di Desa Sai, meminta agar Bapaslon tersebut bisa memberikan seragam untuk kampanye dan ekspansi di wilayah Soromandi.

Kehadiran para pendukungnya dari Desa Sai tersebut, praktis sdaja diapresiasi dengan baik oleh IDP-Dahlan. “Terimakasih atas doa dan dukungan warga Desa Sai. Mohon maaf atas keterlambatan kami dalam menyambutnya karena tadi kami mengikuti kegiatan konvoi di tiga Kecamatan di Kabupaten Bima bagian selatan. Namun, makna hadirnya warga Desa Sain ini mencerminkan adanya rasa cinta yang sangat kuat terhadap IDP-Dahlan, Alhamdulillah,” sambut IDP.

IDP kemudian menjelaskan, berbagai permintaan warga Desa Sai tersebut, akan segera diadakan dan nantinya akan diberitahukan kembali kepada anggota DPRD Kabupaten Bima, Muhammad Ramdin, SH. “Soal bantuan Masjid dan Musholah, tentu saja akan kami tindaklanjuti melalui Pak Muhammad Ramdin. Begitu juga halnya dengan bantuan perlatan masak, terop untuk warga dan seragam bagi Srikandi IDP-Dahlan di Desa Sai. Sementara bantuan kelanjutan pembangunan Parugatoi di Sai,k juga akan kami sampikan kepada Pak Ramdin,” terang IDP.

IDP kembali menegaskan, membantu kelanjutan pembangunan Masjid maupun Musholah merupakan kewajiban setiap Umat Islam, termasu dirinya (IDP-Dahlan). “Almarhum Dae Ferry selalu berpesan kepada saya untuk terus beramal dan membantu pembangunan Masjid dan Musholah. Wasiat ini akan terus saya lakukan walau ada kelompok tertentu yang mendefinisikanya dengan cara yang berbeda. Jika orang dalam Agama lain mau beramal, kenapa kita sebagai umat islam tidak,” tanyanya.

Bagi IDP, karena beramal merupakan kewajiban bagi kaum Muslimin maka sudah barang tentu hal itu harustetap berjalan walau dihadang dengan cara apapun oleh oknum tertentu.

“Khususnya saya, demi Allah bahwa beramal adalah kewajiban dengan tanpa mengharap imbalan apapun dari siapapun. Saya beramal bukan karena berharap orang memilih saya dengan Pak Dahlan di Pilkada, tetapi itu sudha menjadi kebiasaan yang Insya Allah tak akan pernah berhenti sampai akhir hayat. Saya dengan Pak Dahlan beramal, tentu saja dengan niat Lillahi Ta’ala, bukan berharap adanya bala jasa. Bagi kelompok tertentu, kami beramal dianggap salah dan bahkan didefinisikan dengan cara yang jauh dari kelaziman, itu urusan mereka. Dan melalui kesempatan ini, saya nyatakan demi Allah dan demi Rasulullah tak akan menyurutkan niat beramal walau dihadang oleh siapapun serta dengan cara apapun,” tegas IDP.

Sementara tentang sentilan “seseorang bahwa jangan menjadi dermawan dalam lima tahun sekali”, IDP justeru hanya memperlihatkan sikap santai dan senyum manisnya di hadapan ratusan warga Desa Sai.

“Bahwa kebiasaan saya beramal bukanlah hal baru, tentu saja bisa dipertanyakan kepada para penerimanya. Buat saya, hidup harus peka dan pintar merasa, bukan merasa pintar. Dan hanya Allahlah yang menjawab setiap amalan seseorang kepada penerimanya. Bagi saya, beramal adalah kewajiban tanpa mengenal kapan, di mana dan kepada siapa yang layak menerimanya. Beramal merupakan kewajiban Umat Islam, dan akan menjadi berdosa bagi kita semua ketika tidask membagikan sebahagian rezeki dari AllahSWT kepada yang berhak menerimanya,” terang IDP.

IDP kembali menjelaskan, alat pengeras suara berikut aplifiernya yang diberikan kepada panitia pembangunan Masjid di Kabupaten Bima, peralatan masak, bola volly berikut netnya, bantuan Mushola dan Masjid adalah bantuan yang bersumber dari anggaran pribadinya. Namun ada pula bantuan untuk pembangunan Masjid dan Msuholah yang bersumber dari APBD 2 Kabupaten Bima melalui bagian Kesra.

“Perlaatan masak yang diguncingkan saat ini, itu bukan bersumber dari anggaran Pemerintah. Tetapi, itu bersumber dari pribadi saya. Saya menyerahkan bantuantersebut, tentu saja didahului oleh adanya permintaan dari masyarakat. Logisnya, tidak mungkin orang menyerahkan bantuan tanpa didahului oleh permintaan. Intinya bantuan pribadi yang saya berikan itu, dominan didahului oleh adanya permintaan dari masyarakat, sederhana saja kan jawabanya. Jika soal beramal saja digunjingkan, maka pertanyaanya maka kapan kita mau beramal dengan tulus dan ikhlas,” tanya IDP dengan nada santai.

Diakhir sambutanya, IDP-Dahlan menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Bima untuktetap menjaga stabilitas politik dan keamanan daerah. Tak hanya iyu, kesantunan, keramahan dan tetap menjaga etika, nilai-nilai penting bagi kehidupan beragama, berbangsa serta bernegara selama Pilkada berlangsung adalah hal yang bersifat mutlak.

“Saya tidak punya waktu untuk membicarakan kejelakan orang lain. Saya hanya punya waktru untuk tetap berbuat baik terhadap sesama. Saya hanya punya waktu untuk turun kelapangan untuk menyerap aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Saya hanya punya waktu untuk merumuskan langkah-langkah dan perjuangan untuk melanjutkan program-program yang berlum bisa diselesaikan pada periode ini. Dan saya hanya punya waktu untuk memperkuat ukwah Islamiyah bersama masyarakat di seluruh wilayah di Kabupaten Bima. Kebaikan bagi saya harus tetapterjaga dan dilestarikand engan baik. Sementara lawan dalam dunia perpopilitikan, tentu saja harus dilawan. Oleh karenanya, kepada seluruh penudkung IDP-Dahlan di Kabupaten Bima, mari berjuang bersama-sama dengan tetap mengedepankan norma, agama, etika, budaya dan lainya,” pungkas IDP. (TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.