Gedung BLK Kota Bima Dibangun tahun 2021, Tindak Lanjut Dari Visi-Misi Penciptaan 10.000 Tenaga Kerja Baru


                                     Kadis Nakertrans Kota Bima, Ir. H. Tafir HA. Majid

Visioner Berita Kota Bima-Salah satu visi-misi Walikota-Wakil Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE-Feri Sofyan, SH (Lutfi-Feri) adalah menciptakan 10.000 tenaga kerja baru selama lima tahun kepemimpinanya. Hal tersebut masih terus digenjot oleh Pemerintahan dibawah kendali Lutfi-Feri baik melalui mensuport pertumbuhan UMKM, tumbuhnya sederetan Enterpreneur baru di berbagai wilayah di Kota Bima. Hal itu pula diakui memiliki dampak positif-sebut saja terkikisnya angka pengangguran.

Hal lain yang dilakukan pada tahun 2021 sebagai upaya untuk menindaklanjuti visi-misi menciptakan 10.000 tenaga kerja baru, Pemkot Bima akan membangun Balai Latihan Kerja (BLK). Hal tersebut dikemukakan oleh Walikota Bima melalui Kadisnakertrans setempat, Ir. H. Tafsir HA. Majid kepada Visioner beberapa waktu lalu. “Insya Allah tahun 2021, Dinaskertrans Kota Bima akan membangun gedung BLK,” Ujar Tafsir.

Sementara untuk melaksanakan operasional BLK tahun 2021, pihaknya akan menyewa gedung eks Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram yang belokasi di Kelurahan Sambina’e Kecamatan Mpunda-Kota Bima. “Sembari menunggu penuntasan pembangunan gedung BLK milik Pemkot Bima, maka eks Kampus STIKES Mataram tersebut akan dijadikan sebagai tempat untuk kegiatan pelatihan bagi calon tenaga kerja di Kota Bima,” jelasnya.

Ditahun 2021, pihaknya memastikan ada enam paket pelatihan terhadap calon tenaga kerja. Antara lain pelatihan tata boga, pelatihan tehnik menjahit, pelatihan tehnik mengelas, dan pelatihan bahasa. Kegiatan pelatihan tersebut, diakuinya sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan para pekerja baru di Kota Bima.

“Untuk pelatihan bahasa ini dikhusususkan kepada calon TKI ke luar negeri. Pelatihan bahasa ini tergantung kepada Negara mana yang menjadi tujuan mereka. Untuk sementara ini, pelatihan bahasa lebih difokuskan kepada Jepang, Mandarin dan bahasa Inggris,” katanya.   

Pelatihan bahasa kepada para calon TKI yang ke luar negerti tersebut, diakuinya sangatlah penting. “Dengan telah dilatih dengan bahasa-basa di negara tujuanya, maka akan mempermudah para TKI nantinya untuk beradaptasi dengan masyarakat di negara tujuanya itu pula. Oleh sebab itu, kami harus melatih mereka terlebih dahulu sebelum menjadi TKI di berbagai negara,” tegasnya.

Pada sisi lain, angka pengangguran di Kota Bima ditargetkan akan mengalami penurunan sekitar 3,5 porsen di tahun 2021. Upaya pengikisan angka pengangguran tahun 2021, diperkirakan sekitar 2 porsen melalui kegiatan pelatihan yang dilakukan oleh Pemkot Bima melalui Disnakertrans setempat. “Sementara angka pengangguran di Kota Bima di tahun 2020 ini berjumlah 4089 orang (4,18 porsen),” ungkapnya.

Jika kegiatan pelatihan terhadap calon tenaga kerja melalui BLK itu, tentu saja pihaknya akan bisa mencetak tenaga kerja sebanyak 96 orang. “Sedangkan jumlah perserta pelatihan per paketnya yakni 16 orang. Bagi para peserta yang sudah dilatih, tentu saja akan kita “bai’at”. Tujuanya agar mereka bisa menjiwai ilmu yang diperolehnya melalui latih, selanjutnya bisa bekerja untuk dirinya dan selanjutnya bisa membuka lapangan kerja bagi orang lain,” harapnya.

Bagi para peserta yang akan dilatih oleh pihaknya, tentu saja yang diutamakan adalah sesuai dengan disiplin ilmunya.

“Misalnya untuk paket las, yang diutamakan adalah yang dari STM. Kalau peserta untuk paket menjahit, kita akan bekerja sama dengan SMIK. Tak hanya itu, masyarakat kita yang sudah berpengalaman pada masing-masing bidangnya juga bisa dijadikan sebagai peserta latihan. Intinya, kegiatan latihan terhadap calon tenaga kerja tersebut akan dilaksanakan pada tahun 2021 dan hal itu sudah disetujui oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Bima,” paparnya.

Uhtuk kegiatan pelatihan yang akan dilaksanakan pada tahun 2021 tersebut, diakuinya telah disampaikan oloeh pihaknya kepada Walikota Bima. Hasilnya, Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE juga meresponya secara baik. “Alhamdulillah Walikota Bima sangat respek dengan kegiatan pelatihan tersebut. Sebab, salah satu visi-misi Walikota Bima adalah terciptanya 10.000 tenaga kerja baru selama lima tahun kepemimpinanya,” urainya.

Selama ini diakuinya ada kegiatan pelatihan terhadap calon tenaga kerja oleh Pemkot Bima. Dan bagi para peserta yang sudah selesai melaksanakan kegiatan pelatihan, selama ini juga diberikan peralatan.

“Hanya saja peralatan yang diberikan tersebut tidak dipergunakan dengan baik. Dan diduga telah mereka jual kepada orang lain. Hal itu terjadi karena doktrinitas kompetensinya yang tidak memadai. Dan rata-rata selama ini pelatihan terhadap mereka hanya dilakukan dalam waktu dua hari,” ungkapnya lagi.  

Sementara upaya pelatihan terhadap calon tenaga kerja yang akan dilaksanakan oleh pihaknya di tahun 2021, akan berlangsung selama satu bulan. “Setelah mereka dilatih selaa satu bulan, tentu saja nanti akan diberikan peralatan seperti las, alat memasak dan lainya. Selanjutnya, tentu saja mereka akan menjadi pekerja karena sudah dilatih dan diberikan fasilitas peralatan yang memadai. Sekali lagi, dengan dilatih selama satu bulan tentu saja akan memperkuat jiwa mereka untuk menjadi pekerja,” tuturnya.

Kegiatan pelatihan yang dilakukan oleh pihaknya pada tahun 2021, bukan saja statis pada soal skill (ilmu) para peserta pelatihan. Namun juga akan menguatkan jiwa mereka, sehingga kedepan akan muncul jiwa wira usaha dalam diri mereka pula.

“Kalau soal skill tentu saja bisa dicari, namun tidak dengan memperkuat jiwa mereka. Di berbagai sejumlah Sekolah Kejuaruan di Kota Bima, saya diundang sebagai pembicara. Dan pada moment tersebut pula, saya menegaskan agar setiap peserta pelatihan harurs di bai’at. Hal itu bertujuan agar mereka menjiwai ilmu yang diperolehnya melalui kegiatan pelatihan. Sekali lagi, mereka yang akan dilatih oleh Dinaskertrans Kota Bima tahun 2021 tentu saja akan dibai’at,” ulasnya.

Tafsir mengakui, pada Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sangat berpotensi melahirkan para tenaga kerja baru sesuai dengan jurusanya masing-masing, yakni tata boga dan lainya. Sebab, para pelajar SMK didik dan dilatih untuk menjadi pekerja.

“Sayangnya, tak sedikit lulusan SMK yang menganggur. Hal itu lebih disebabkan oleh lemahnya soal kompetensi. Maksudnya, doktrinitas terhadap jiwa mereka sangatlah lemah. Sekarang seoal SMK bukan lagi menjadi kewenangan Kota dan Kabupaten.Tapi sudah beralih ke Provinsi, oleh karenanya daerah sudah tidak lagi punya kewenangan soal apapun untuk itu,”  sebutnya.

Padahal visi-misi SMK adalah sama dengan BLK. Yakni terciptanya kerja yang diproduksi melalui kegiatan pelatihan, baik soal skill maupun kompetensinya. “Teori hanya dibutuhkian sekitar 25 porsen, sementara 75 porsen lebih kepada prakteknya,” terang Tafsir.

Untuk menjawab tantangan tersebut, maka Disnakertrans Kota Bima memastikan akan melaksanakan enam paket kegiatan pelatihan terhadap calon tenaga kerja di Kota Bima di tahun 2021. Anggaran per paket kegiatan pelatihan tersebut, diakuinya lumayan besar.

“Anggaran tersebut bukan saja berkutat untuk kegiatan pelatihan. Namun juga akan digunakan untuk pembelian alat. Fasiloitas peralatan tersebut, tentu saja akan diberkan kepada mereka yang sudah melaksanakan kegiatan latihan. Hal ini juga sudah kami konsultasikan dengan pihak Provinsi NTB. Dan bahkan diapresiasi dengan baik oleh Provinsi NTB,” ucap Tafsir.

Selama ini kegiatan pelatihan terhadap calon tenaga kerja di Kota Bima oleh pihak Provinsi NTB, hanya fokus kepada soal skill dan kompotensinya. Namun kepada para peserta yang sudah mengikuti kegiatan pelatihan tersebut tidak diberikan fasilitas peralatan untuk membuka usaha.

“Untuk tahun 2021, bagi para peserta yang sudah selesai mengikuti kegiatan pelatihan tentu saja akan kami berikan fasilitas perlatan untuk membuka usaha, dan itu pasti,” janjinya.

Tafsir memastikan bahwa BLK merupakan warnanya Disnakertrans Kota Bima. Melalui BLK pula akan tercipta tenaga kerja baru di Kota Bima.

“Sesuai dengan Perwali nomor 45 tahun 2016 menjelaskan bahwa tugas yang melatih dan mendidik para pencari kerja adalah tenaga kerja. Sementara BLK merupakan salah satu sarana untuk mencetak tenaga kerja. Pun melalui BLK pula akan muncul jiwa-jiwa enterpreneur (bukan saja soal skill).  Sementara Disnakertrans hanya memiliki dua fungsi. Yakni fungsi teknis dan fungsi koordinatif. Fungsi koordinatif, tentu saja berkorelasi dengan Diskoperindag, Dinas Pertanian, P3A, Dinas Perikanan, Dinas Sosial dan lainya,” tambahnya.

Tafsir kemudian membantah secara keras tentang stigma selama ini yang menyebutkan bahwa Disnakertrans merupakan “tempat orang-orang yang dibuang”.

“Mohon maaf, sesungguhnya hal itu tidaklah benar. Tetapi melalui Disnakertrans ini, kami bisa bekreasi dan berinvonasi. Ada banyak kreasi dan invovasi yang bisa dilaksanakan di Disnakertrans ini. Untuk tahun 2021, Alhamdulillah kemarin Dinsnakertras Kota Bima berhasil memperoleh tambahan anggaran sebesar Rp750 juta. Hal itu bertujuan untuk mendorong kenierja kami di Disnakertrans ini. Penambahan anggaran oleh Walikota Bima tersebut yakni setelah kami menjelaskan tentang kreasi, inovasi dan hasil dari advokasi,” pungkasnya. (TIM VISIONER)  

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.