Pasca Tragedi Bom Gereja Katedral Makassar, Polri Geledah dan Amankan Sejumlah Warga Penatoi Kota Bima

Kapolri-Kapolres Bima Kota-Dandim 1608/Bima.

Visioner Berita Kota Bima-Usai insiden bom bunuh diri yang terjadi di depan gereja katedral Makasar pada Minggu 28 Maret 2021 sekitar pukul 10.30 WITA, yang mengakibatkan 14 orang luka-luka, dan 2 orang meninggal dunia.

Dari hasi olah TKP di lapangan setelah ditemukan potongan tubuhnya, sehingga bisa dikenali korban tersebut adalah pelaku. Dan baru diketahui jaringan yang terlibat dalam aksi tersebut.

Hal ini yang disampaikan oleh Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang dikutip melalui siaran langsungnya Kompas TV pasca peristiwa itu terjadi, mengatakan bahwa polisi menangkap 4 orang tersangka jariangan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Bima, NTB.

“Pasca bom Makassar tersebut, Polri juga telah menangkap 4 orang tersangka terorisme kelompok JAD Bima, NTB,” ujar Listyo, Minggu (28/3/2021).

Kejadian tersebut dilakukan oleh 2 tersangka. tersangka pertama L didapat dari sidik jari identik. Sedangkan tersangka kedua masih diidentifikasi.

Menurutnya, L merupakan kelompok JAD yang memiliki keterkaitan dengan pengeboman Gereja Katedral di Filipina pada peristiwa Januari 2018 silam.

Adapun ke 4 orang yang diduga jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Bima yakni berinisial HPR, warga RT 04 / RW 01 Kelurahan Penatoi, Kota Bima. ditangkap di Desa Naru, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima.

Kedua, SY (47) warga RT 01 / RW 01 Sape Lanta, Kabupaten Bima. Ia ditangkap di Sape Lanta.

Ketiga, BR (26) Warga Desa Kole, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, dan berdomisili di Kos Lacindo RT 11 / RW 03 Penatoi. Ditangkap di Bolly Sel Store Kelurahan Monggonao Kecamatan Rasana’e Barat Kota Bima.

Dan keempat, MH alias mamat (32) asal Desa Rabakodo, Kecamatan Woha Kabupaten Bima. Ditangkap di pasar Amahami Kota Bima.

Secara terpisah, Senin (29/3/2021) rumah satu dari empat orang digeledah tim anti teror Mabes Polri dibackup anggota Mapolres Bima Kota dan Brimobda NTB.

Penggeledahan itu berlangsung di Kelurahan Penatoi, dan dipimpin Kapolres Bima Kota, AKBP Haryo Tejo Wicaksono, disaksikan Pemerintah Kelurahan dan Babinkantibmas setempat.

Proses Penggeledahan.

Kapolres Bima Kota, AKBP Haryo Tejo Wicaksono mengatakan penggeledahan atas permintaan Mabes Polri membackup tugas Densus 88. Menyusul empat terduga pelaku yang kini sudah diamankan di Polda NTB.

Dari penggeledahan Kapolres mengaku,  belum bisa memastikan apakah ada keterkaitan dengan jaringan pengeboman, di Gereja Kadetral Makassar beberapa hari lalu atau tidak.

"Empat orang yang ditangkap itu terlibat jaringan apa, akan diumumkan Mabes Polri. Kami hanya diminta backup pengamanan saja," jelasnya pada awak media seperti yang dilansir Bima News, Senin (29/3/2021).

Kata dia, masyarakat Kota Bima diharapkan melindungi keluarga dari jaringan yang memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kami minta tokoh agama, masyarakat dan pemuda mengawasi dan memberitahukan kepada kami jika menemukan tindakan yang menyimpang," harapnya.

Dijelaskannya, pasca pengeboman di Gereja Kadetral Makassar, Polres Bima Kota menetapkan status siaga 1. Melakukan patroli gabungan TNI, Polri dan Brimob dari Minggu sore kemarin, hingga akhir pekan ini. 

Terutama, akan perketat keamanan pada semua Gereja yang ada di Kota Bima, saat  melaksanakan ibadah.

"Sekaligus saat mereka ibadah, kami akan berikan sosialisasi," tandasnya.

Sementara rencana penggeledahan tiga rumah terduga lain. Pihaknya akan menyusun strategi terlebih dulu, sembari menunggu rekomendasi dari Mabes Polri.

"Empat terduga pelaku asal Kelurahan Penatoi, mereka diamankan oleh anggota Densus 88 pada Minggu kemarin," tutupnya. (FAHRIZ)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.