Penghargaan Untuk Almarhum Noly Hanya Air Mata, Satu Unit Sepeda Motor Kawasaki Masih Tercatat Sebagai Aset Daerah

Almarhum Nolly.

Visioner Berita Kota Bima-Drs. H. Muhammad Nur A.Latif (Almarhum), hingga kini masih melekat secara rapi di hati masyarakat Kota Bima. Betapa tidak, Noly di masa menjabat lebih dari satu periode sebagai Walikota Bima, diakui telah mencorehkan sejarah emas melalui kinerja terbaiknya.

Salah satunya, mantan Walikota pertama di Kota Bima tersebut sukses membuka mata Nusantara melalui pembangunan 6 gedung SDN setara Internasional di Kota Bima, satu diantaranya adalah SDN 55 yang berlokasi di Kelurahan Dara Kecamatan Rasanae Barat.

Hal lain yang menjadi torehan terbaik Almarhum Nolly adalah merubah lokasi wisata Pantai Amahami dari “rumah hantu” menjadi sebuah tempat yang sangat ramai dikunjungi. Di masa hidupnya, Nolly diakui sebagai salah satu pejabat Negara yang tidak protokoler, terbuka untuk siapapun, komunikatif, pintar, cerdas dan kaya akan kesolehan sosial.

Dan salah satu karya maha dahsyatnya Nolly di hampir satu setengah periode kepemimpinanya adalah kantor Walikota Bima yang diakui termegah di NTB. Di masa hidupnya, Nolly pernah menegaskan “siap dipenjara demi kepentingan dan kemasalahatan umat”.  

“Banyak kebijakan untuk kepentingan dan kemasalahatan umat yang melabrak aturan. Berbagai bentuk pembangunan yang ditorehkan saya torehkan di Kota Bima, bukan untuk memperkaya diri saya dan keluarga. Tetapi untuk kepentingan kemasalahatan dan kesejahteraan masyarakat Kota Bima,” tegas Nolly saat itu.

Tetapi “stigma berbeda” justeru dibangun oleh “kelompok tertentu”. Nolly di masa kepemimpinannya ditudingnya sebagai pemimpin yang korup. Tetapi faktanya, di masa hidupnya Nolly sekalipun tak pernah berhadapan denganb kasus hukum.

Bahkan yang tak kalah sadisnya, “kelompok tertentu” menghembuskan isu bahwa Nolly meninggal dunia setelah diperiksa oleh KPK terkait kasus tertentu. Namun Juru Bicara (Jubir) KPK saat itu yakni Johan Budi membantah keras hal tersebut. Bahkan saat itu, Johan Budi menegaskan tidak pernah memanggil apalagi melakukan pemeriksaan terhadap Nolly.

Nolly meninggal dunia sekitar awal April 2010. Nolly dikebumikan di kediamanya di pinggir sungai di Kelurahan Rontu Kecamatan Mpunda Kota Bima. Kota Bima berduka, seluruh warga Kota Bima merasakan duka teramat dalam atas kepergian “bapak pembangunan” yang dikenal dekat dengan berbagai pihak itu (Nolly).

Setelah Nolly meninggal dunia, kediamannya yang biasanya ramai dikunjungi pun praktis saja sepi. Diduga nyaris tak seorang pejabat di Kota Bima yang mendatangi kediaman sosok yang dikenal kocak dan baik kepada semua orang ini (Nolly). Dan hingga kini, rumah mantan Walikota Bima hampir satu setengah periode itu terlihat masih sangat sepi. Namun sesekali, ada saja orang-orang yang datang berziarah ke pemakamannya.

Beberapa saat pasca kepergian Nolly untuk selamanya (meninggal dunia), beragam pertanyaan dari berbagai pihakpun muncul. Salah satunya adalah soal ada dan tidaknya penghargaan khusus untuk Nolly karena telah merintis sejarah emas bagi pembangunan di Kota Bima, serta menyuguhkan hal yang diakui khusus bagi kemasalahatan warga Kota Bima pula.

Beragam pertanyaan tersebut, sejak dulu hingga kini belum mampu dijawab secara kongkrit oleh Walikota-Wakil Walikota Bima setelahnya. Salah seorang warga yakni Drs. Amirudin menandaskan, piagam penghargaan untuk Nolly hanyalah “air mata”.  

“Hanya air mata yang disuguhkan sebagai piagam penghargaan untuk Nolly yang telah menorehkan banyak perstasi emas selama satu setengah periode menjabat sebagai Walikota Bima, selebihnya tidak ada. Anda-anda masih tidak percaya dengan statement saya ini?, silahkan mengkroscek kebenaranya,” ungkapnya.

Pasca Nolly meninggal dunia, semua asset milik Pemkot Bima yang ada di kediamanya mulai dari satu unit mobil Daihatsu Taruna, Mobil Toyota Harier, Dispenser dan lainnya yang ada di kediamannya telah ditarik oleh Pemerintah “saat itu”.

“Konon semua aset Pemerintah yang ada di kediaman Nolly saat itu ditarik karena perintah aturan yang berlaku. Tetapi menurut saya, bagi mantan pejabat Negara yang sudah menanamkan banyak saja dan kebetulan meninggal dunia karena menderita sakit tentu saja bisa dilayani dengan kebijakan yang bersifat “khusus” pula,” harapnya.

Misalnya, dua mobil yang diparkir di kediamanya saat itu diputihkan saja kapan saja melalui proses pelelangan resmi dengan angka penawaran yang bersifat khusus pula, dan hal itu sebagai bentuk penghormatan sekaligus penghargaan bagi pejabat negara yang sudah berjasa.

“Namun faktanya justeru tak berbanding lurus dengan ekspektasi kita semua. Ya, sekali lagi hanya air mata yang menjadi penghargaan bagi sosok yang sudah menorehkan prestasi terbaik selama menjabat sebagai Walikota Bima tersebut,” tandasnya.

Setelah hampir semua aset daerah di kediaman Nolly ditarik oleh Pemerintah “saat itu”, yang tersisa hanya satu unit sepeda motor Kawasaki 250 Cc berwarna merah yang hingga kini masih digunakan oleh salah seorang anak kandung Almarhum Nolly yakni, H. Iskandar Zulkarnain (Anang). Untuk itu, Amirudin berharap kepada Pemkot Bima segera memutihkan kendaraan tersebut dan kemudian diserahkan kepada Anang, dan tentu saja nantinya hal tersebut menjadi salah satu kenangan atas jasa-jasa Noly di dalam memajukan Kota Bima beserta masyarakatnya.

“Menurut informasi yang saya dengar, hingga kini sepeda motor tersebut belum diputihkan oleh pihak Pemkot Bima. Itu artinya kendaraan tersebut masih tercatat secara resmi sebagai aset daerah. Konon pula menurut informasi yang saya peroleh, Anang sudah berkali-kali meminta agar sepeda motor tersebut diputihkan tetapi diduga tidak direspon secara baik oleh Pemkot Bima,” duganya.

Singkatnya, Nolly telah pergi untuk selama-lamanya. Nolly diakui telah menorehkan prestasi tebaik bagi daerah dan masyarakat Kota Bima. Nolly dengan berbagai prestasi terbaik dan kebaikan personalnya, diakui pula menjadi catatan penting tersendiri yang sulit dilupakan oleh masyarakat Kota Bima sampai kapanpun. Dan non penghargaan dari Pemerintah Daerah atas jasanya Nolly, juga menjadi “bahan renungan tersendiri” bagi warga Kota Bima.

“Semoga Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE bisa memberikan penghargaan khusus untuk Almarhum Nolly yang telah berjasa membangun Kota Bima beserta masyarakatnya. Dan sepeda satu unit sepeda motor yang masih ada di tangan Anang itu, semoga segera diputihkan oleh Pemeriuntah Kota Bima,” harapnya.

Menurut Amir, Walikota Bima yakni H. Muhammad Lutfi, SE setidaknya telah salah satu perbuatan baik sebagai bentuk menghargai jasa Almarhum Nolly. Yakni membangun sebuah Masjid yang diberi nama Nur Latif di lingkungan Kantor Walikota Bima.

“Hal tersebut patut untuk diapresiasi secara baik. Semoga untuk ke depannya, Lutfi bisa memberikan penghargaan dalam bentuk lain sebagai bentuk kenangan terindahnya atas jasa Nolly untuk Kota Bima dan masyarakatnya, minimal secarik kertas bertulkiskan piagam penghargaan atas jasa Nolly yang telah berbuat banyak untuk pembangunan Kota Bima dan masyarakatnya,” harapnya lagi.

Hingga berita ini ditulis, Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE belum berhasil dimintai tanggapannya, (Bersambung). (FAHRIZ/GILANG/RUDY/AL)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.