Penanganan Kasus Guru Tewas “Gantung Diri” Dihentikan, Ini Alasan Kasat Reskrim Polres Bima Kabupaten

Kasat Reskrim Polres Bima Kabupaten, Iptu Adhar S.Sos

Visioner Berita Kabupaten Bima-Peristiwa kematian seorang guru asal SMPN 3 Sape-Kabupaten Bima pada Rabu sore (27/7/2021) sekitar pukul 17.30 Wita, Julung Wikancahyo, S.Com yang ditemukan oleh warga dalam kondisi menggantung di gunung, tepatnya di jalan ekonomi wilayah Desa Sie Kecamatan Monta-Kabupaten Bima praktis saja menyisakan air mata dan duka berkepanjangan bagi dunia pendidikan maupun keluarganya.

Hingga berita ini ditulis, belum diketahui tentang motif dari kepergian guru yang dikenal baik, ramah, santun dan taat beribadah ini untuk selamanya hingga kini belum diketahui. Namun Polisi memastikan bahwa dari hasil pemeriksaan Tim Medis tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan terkait kematian Julung yang masih berstatus lajang ini.

Belum lama ini Kapolres Bima Kabupaten, AKBP Gunawan, S.IK, SH melalui Kasat Reskrim setempat, Iptu Adhar S.Sos menjelaskan bahwa penanganan kasus kematian Julung tidak bisa dilanjutkan. Alasanya, karena korban diduga kuat murni gantung diri.

“Korban meninggal dunia karena diduga kuat menggantung dirinya sendiri. Sekali lagi, penanganan kasus ini tidak bisa dilanjutkan karana yang bersangkutan disinyalir murni gantung diri,” terang Adhar kepada sejumlah Awak Media di ruang kerjanya.

Selain hasil pemeriksaan Tim Medis tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan dan bentura benda keras pada tubuh korban, Adhar menerangkan bahwa kendaraan korban, dompet yang berisikan surat-surat penting lainya ditemukan dalam kondisi utuh di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Ya, dompet korban dan surat-surat penting di dalamnya seperti KTP, STNK dan kartu penting lainya masih utuh alias tak ada yang hilang. Sepeda motor merk Honda Vario milik korban juga ada di TKP. Tak hanya itu, Handphone (HP) milik korban juga masih ada,” terang Adhar.

Dalam kasus ini pula, Polisi telah melakukan olah TKP. Hasil olah TKP juga diakuinya tidak ditemukan adanya tanda-tanda lain yang mencurigakan tentang kematian korban.

“Hasil pemeriksaan Tim Media terhadap jenazah korban oleh pihak Puskesmas Monta menjelaskan yaitu terdapat kebiruan pada ujung-ujung jari tangan, terdapat kebiruan pada ujung-ujung jari kaki, tidak terdapat tanda-tanda kekerasan atau bentuk, dan terdapat bekas jeratan tali pada leher korban,” ungkap Adhar.

Dari penjelasan Tim Medis tersebut, kematian korban diduga kuat murni gantung diri. Oleh sebab itu, penanganan kasus ini diterangkan tidak bisa dilanjutkan.

“Kita semua tentunya berduka atas kepergian Almarhum untuk selamanya. Selanjutnya kita berharap dan berdoa agar Almarhum ditempatkan pada tempat yang layak di sisi Allah SWT,” pungkas Adhar.

Hingga berita ini ditulis, belum diketahui tentang apa yang menjadi motif dari dugaan gantung dirinya korban. Dan sampai dengan hari ini pula, belum ada yang bisa menjelaskan soal alasan tentang kenapa korban bisa sampai ke Monta hingga ditemukan tewas dalam kondisi menggantung.

Pada saat itu korban ditemukan oleh warga dalam keadaan tewas dalam kondisi menggantung dengan tali rafi’ah. Sepeda motor korban saat itu terlihat tidak jauh dari posisi korban. Di tubuh korban masih dibungkus oleh sweeter warna biru tua, celana levis dan kakinya dalam kondisi tanpa sandal.

Usai ditemukan oleh warga, Polisi (Polsek Monta) langsung turun ke TKP dan kemudian mengevakuasi jenazah korban ke Puskesmas Monta untuk dilakukan pemeriksaan oleh Tim Medis setempat. Tak lama kemudian, jenazah korban dibawa oleh Polisi dan Tim Medis Puskesmas Monta untuk ditangani lebih lanjut oleh Tim Medis RSUD Bima. Namun sampai saat ini, Media ini belum mendapatkan kejelasan terkait kesimpulan hasil pemeriksaan dari Tim Medis RSUD Bima terkait hal itu. (TIM VISIONER) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.