Lukman Meninggal Sekitar 1,5 Jam Setelah Divaksin, Ini Tanggapan Pemkab Bima dan Kapolres Bima Kota

Keluarga Korban Nyatakan Ikhlas Menerima dan Santunan Diberikan

Almarhum Lukman

Visioner Berita Kabupaten Bima-Kabupaten Bima berduga, seorang pengepul bersi tua bernama Lukman (34), warga asal Kelurahan Suradadi Kecamatan Terara-Kabupaten Lombok Timut (Lotim)-NTB meninggal dunia sekitar pukul 12.00 Wita.

Korban meninggal dunia setelah dua jam mengikuti kegiatan vaksin di gerai vaksin Polsek Langgudu-Polres Bima Kota. Dijelaskan, korban divaksin sekitar pukul 10.30 Wita. Dan meninggal dunia sekitar pukul 12.00 Wita di Puskesmas (PKM) Langgudu.

Atas kepergian korban untuk selamanya (meninggal dunia), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima berduka. Pun demikian halnya dengan keluarganya yang ada di Lotim-NTB. Kendati demikian, keluarga korban diinformasikan telah menerima dengan ikhlas atas kepergian Lukman untuk selamanya.

Sementara apa saja upaya yang dilakukan oleh Pemkab Bima, dikabarkan bukan saja memberikan santunan berupa uang jutaan rupiah tetapi juga menanggung biaya kepulangan jenazah korban ke Lotim-NTB. Terkait meninggalnya Lukman, ini penjelasan lengkap dari Kabag Humas Setda Kabupaten Bima, Yan Suryadi, M.Si,-

“Sehubungan dengan meninggalnya Lukman, perlu kami sampaikan penjelasan secara lengkap,” kata Yan Suryadi melalui pres releasenya yang disampaikan kepada sejumlah Awak Media, Selasa (28/12/2021).

Yan Suryadi menerangkan, Selasa(28/12/2021) sekitar pukul 12.20 Wita anggota Polsek Langgudu-Polres Bima Kota mendapatkan informasi tentang meninggalnya Lukman setelah divaksin. Selanjutnya Kanit Intel Polsek Langgudu bersama anggotanya langsung merespon  laporan dari masyarakat tersebut dan  melakukan koordinasi dengan petugas PKM Langgudu untuk melakukan pengecekan terhadap korban.

“Lukman  melakukan vaksinasi  pada pukul 10.30  Wita di Gerai Polsek Langgudu oleh Tim vaksinasi pada Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Bima. Setelah vaksinasi, Lukman diobservasi selama 30 menit dan tidak ada keluhan,” tandasnya.

Selanjutnya Lukman menuju ke Desa Rupe untuk mencari besi bekas rongsokan. Sekitar pukul 12.00 Wita korban mengeluh pusing, mengalami kejang-kejang  dan kemudian tiduran di desa Rupe-  Kabupaten Bima. Karenanya, yang bersangkutan kemudian  dibawa ke PKM Langgudu  untuk penanganan dan selanjutnya Dokter setempat mengkonfirmasi  bahwa korban dinyatakan meninggal dunia.

“Berdasarkan pengakuan anak tiri korban  yakni Wilandra (17) yang mendampingi korban, Lukman sering mengalami sakit kepala, demam sudah 1 minggu dan belum makan saat dilakukan vaksinasi. Dibuktikan pula dari pernyataan anak tiri korban,  juga terdapat obat jenis Molacort 0,75 mg didalam mobil yang dikendarai oleh korban,” terang Yan Suryadi.

Berkaitan dengan kasus tersebut terang Yan Suryadi, seluruh prosedur pra vaksinasi telah dilaksanakan. Kewajiban-kewajiban medis dan sosial telah maksimal diupayakan dan pihak keluarga telah ikhlas dan menolak untuk dilakukan otopsi terhadap jenazah korban.

“Sesuai permintaan pihak keluarga,  jenazah telah diberangkatkan ke Lombok yang difasilitasi penuh oleh Pemkab Bima melalui Dinas Kesehatan setempat dan Puskesmas Langgudu,” papar Yan Suryadi.

Guna mengetahui penyebab meninggalnya korban Lukman, Kepolisian Resort Bima Kota yang berwenang di  wilayah hukum Kecamatan Langgudu  telah menurunkan Tim Indentifikasi yang dipimpin oleh Kasat Reskrim Polres Bima setempat, Iptu Muhammad Rayendra Rizqiila Abadi Putra, S.IK, S.T.K. Tak hanya itu, Kapolres Bima Kota, AKBP Henry Novika Chandra, S,IK, MH juga telah  menurunkan Unit Intelijen.

“Dinas Kesehatan Kabupaten Bima juga  tengah menurunkan Tim Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)  untuk melakukan pemeriksaan,” pungkas Yan Suryadi.

Pernyataan yang sama juga disampaikan Kadis Kesehatan Kabupaten Bima, Fahrurahman, SE, M.Si. “Ternyata korban memiliki riwayat penyakit bawaan. Hal itu sebagaimana dijelaskan anak tiri korban yakni Wulandari (17). Wulandari mengungkap bahwa korban sering mengalami sakit kepala dan  bahkan sepekan terakhir sering demam,” ungkap Fahrurahman.

Fahrurahman menjelaskan, sebelum dan sesudah di lakukan penyuntikan dosis vaksin, telah dilalui tahapan dan proses scraning dan observasi serta sudah sesuai SOP.

“Saat ditanya oleh Tim Medis tentang riwayat penyakitnya sebelum divaksin,  korban mengaku tidak ada ada penyakit. Dan setelah disuntik, korban mengaku tidak merasakan apa-apa,” terang Fahrurahman

Apakah korban meninggalo dunia karena vaksin?. Menurutnya, secara global dosis vaksin dipastikan aman. Tetapi dengan catatan sasaran vaksin atau pengguna vaksin, sebelum divaksin harus terbuka menjelaskan apa riwayat penyakit yang diderita.

“Kejadian ini sama sekali tidak dinginkan. Prosedur vaksinasi sudah dijalankan sesuai SOP. Termasuk telah dikuatkan dengan dokumentasi,” sahutnya.

Korban saat sebelum dan sesudah divaksin katanya, yang bersangkutan (Lukman) sama sekali tidak menjelaskan dan berterus terang tentang apa riwayat penyakitnya, pu tidak menjelaskan tentang jenis obat yang sedang dikonsumsinya.

“Program vaksinasi harus tetap jalan karena memang program Nasional.  Kalaupun ada peristiwa seperti ini. Murni kasuistis dan sama sekali bukan karena akibat dan atau penyebab utama vaksin,” katanya lagi.

Fahrurahman menjelaskan, atas meninggalnya korban-pihak keluarganya telah menerima dengan ikhlas dan menolak untuk diotopsi. Korban akan dimakamkan di Lotim-NTB. Rencanannya hari ini jenazah almarhum langsung diantar menuju kampung halaman di Desa Segenit Kabupaten Lotim..

“Terkait pemberangkatan jenazah, Pemerintah akan menanggung semua kebutuhan dan fasilitas yang dibutuhkan,” pungkasnya.

Secara terpisa, Kapolres Bima Kota AKBP Henry Novika Chandra, S.IK membenaran adanya kejadian tersebut (Lukman meninggal dunia). “Kami juga bersedia mengantarkan jenazah Almarhum sampai di rumah duka di Kabupaten Lotim,” sahutnya, Selasa (28/12/2021).

Terkait meninggalnya Lukman, pihaknya menyatakan ikut berduka cita yang teramat dalam. “Semoga almarhum meninggal dunia dalam keadaa Husnul Khotimah. Dan keluarga yang ditinggalkan diharapkan tabah serta ikhlas menerima cobaan ini,” ucap Henry.

Berdasarkan informasi tewrkini yang dihimpun Media Online www.visionerbima.com melaporkan, Kepala PKM Langgudu yakni Najmah menyerahkan uang tali asih sebesar Rp2,5 juga sebagai bentuk ucapan bela sungkawa kepada korban. (TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.