Ketegangan Diwarnai Panah di Melayu Kota Bima Berakhir Damai di Mapolres Bima Kota

Bentrok Antar Pemuda Dua Lingkungan di Wilayah Kelurahan Melayu Kota Bima Berakhir Perdamaian di Mapolres Setempat. 

Visioner Berita Kota Bima-Tercatat sekitar 15 hari pertikaian antar pemuda di dua Lingkungan di wilayah Kelurahan Melayu Kecamatan Asakota-Kota Bima. Pertikaian tersebut bukan saja soal bentrokan fisik. Tetapi juga diwarnai dengan panah-memanah.

Hanya saja, pada ketegangan yang berlangsung sekitar 15 hari tersebut ta ditemukan adanya korban jiwa maupun terluka terkait panah-memanah itu. Tetapi belasan hari pula aparat keamanan baik TNI, Polri maupun Sat Pol PP Kota Bima melakukan pengamanan esktra ketat di wilayah terjadinya pertikaian.

Puluhan ketapel, busur panah dan Senjata Tajam (Sajam) lain yang berhasil disita oleh aparat keamanan yang dikendalikan secara langsung oleh Kapolres Bima Kota, AKBP Henry Novika Chandra, S.IK, MH. Hanya saja, tak ada seorang terduga pelaku maupun yang diduga provokatornya yang berhasil dibekuk oleh aparat keamanan.

Masalah yang satu ini tercatat sangat viral di bderanda Media Sosial (Medsos). Nama Bima pun dipertaruhkan oleh peristiwa miris yang diduga dominan melibatkan anak-anak dibawah umur tersebut. Dan selama itu pula, berbagai pihak termasuk Penguasa Daerah dibuat seolah tak berdaya oleh segerombolan pemanah.

Masih soal peristiwa yang dinilai memalukan yang satu ini, Senin malam (18/4/2022) pihak Koramil 01/Rasanae Barat Kodim 1608/Bima dibawah kendali Danramil setempat, Kapten Inf Seninot Sribhakti memimpin puluhan personil pasukan TNI bersenjata lengkap laras panjang pun mengambil langkah serius.

Pada moment serius yang melibatkan pihak Polri dan Sat Pol PP itu, aparat bersenjata lengkap nyaris saja melakukan penyisiran di dua wilayah di Kelurahan wilayah itu. Hanya saja, hal itu tak jadi dilakukan karena harus menunggu upaya rekonsiliasi kedua belah pihak oleh Kabag Kesra Kota Bima, H. Sirajuddin, S.Sos, Camat Asakota, Suryadin dan Lurah Melayu yakni Zulkarnain.

Sementara hasil islah kedua belah pihak tersebut menyepakati perdamaian di Mapolres Bima Kota, Selasa siang (19/4/2022). Karenanya, upaya penyisiran di dua Lingkungan di Melayu itu tidak jadi dilksakanakan oleh pihak TNI, Polri dan Sat Pol PP.

Kendati demikian, pihak TNI, Polri dan Sat Pol PP pun melakukan Patroli di hampir seluruh wilayah Kota Bima. Yang dimulai di Melayu dan berakhir terminal Kumber. Hanya saja, pada Patroli gabungan dengan orientasi soal HARKAMTIBMAS Daerah tersebut tidak membuahkan hasil. Maksudnya, tak ada satu pelaku panah pun yang berhasil ditemukan. Tetapi sebelumnya, Patroli gabungan tersebut berhasil menyita sebuah keris pusaka kepada seorang warga asal salah satu wilayah di Kabupaten Bima di Taman Amahami.

Dari kisah memalukan soal panah tersebut, Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE akhirnya mengambil sikap serta merumuskan langkah-langkah serius untuk menghentikanya. Lebih jelasnya, Rapat Koordinasi (Rakor) antara Walikota Bima dengan pihak Forkopimda setempat pun digelar pada Senin sore (19/4/2022).

Ketapel dan Busur Panah Yang Disita 
Aparat TNI-Polri di Melayu

Rakor penting tersebut menghasilkan keputusan bahwa malam alias Selasa malam (19/4/2022) Walikota Bima mengundang Ketua-Ketua RT, RW dan lainya ke kediaman orang nomor satu di Kota itu (H. Muhammad Lutfi, SE) yang berlokasi di wilayah Kelurahan Rabadompu Kecamatan Rasanae Timur.

Masih soal ketengan antar kedua kubu di wilayah Kelurahan Melayu tersebut, Selasa siang (19/4/2022) digelar kegiatan islah di Mapolres Bima Kota. Moment tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Bima Kota, AKBP Henry Novika Chandra, S.IK, MH.

“Perihal kegiatan itu yakni memediasi antar warga di Lingkungan Soro dan Lingkungan melayu di kelurahan Melayu Kecamatan Asakota. Moment islah kedua belah pihak yang bertikai tersebut, sebelumnya dijelaskan pernah dilakukan lebih dari satu kali. Kendati demikian, pertikaian masih saja berlangsung dan lebih dari satu kalau walau tak sampai adanya korban jiwa,” tandas Kapolres Bima Kota, AKBP Henry Novika Chandra, S.IK, MH kepada sejumlah Awak Media.

Henry kemudian menjelaskan, Selasa (19/4/2022) sekitar 11.40 Wita bertempat di Rupattama Polres Bima Kota dilangsungkan kegiatan media antara warga di Lingkungan Soro Kelurahan Melayu dan Lingkungan Melayu Kecamatan Asakota-Kota Bima, Upaya mediasi itu dilakukan karena sebelumnya kedua belah pihak pernah melaukan pertikaian dalam bentuk saling serang lebih dari satu kali.

“Pertikaian warga yang didominasi oleh anak-anak muda di di Lingkungan tersebut terjadi sejak tanggal 3 April 2022 (Awal masuk Bulan Suci Ramadan) hingga saat ini. Dan terakhir pada tanggal 17 April 2022. Pada pertikaian tersebut, terjadi lemparan sebanyak tiga kali dengan menggunakan batu oleh orang tidak dikenal yang diduga berasal dari Lingkungan Soro. Selanjutnya warga Lingkungan Melayu membalasnya dengan cara melempar ke arah kelompok warga di Lingkungan Soro,” ungkap Henry.

Masih dalam catatan penting pihaknya, selama pertikaian berlangsung-puluhan ketapel, busur panah, batu dan Sajam lainya berhasil diamankan oleh aparat keamanan di dua Lingkungan tersebut. Dan Barang Bukti (BB) tersebut diakuinya telah diamankan di Mapolres Bima Kota.

Potret Penandatanganan Perdamaian.

“Kendati petikaian tersebut belangsung belasan hari, namun tak ditemukan adanya korban jiwa maupun yang terluka. Hal tersebut berkat kesigapan Aparat TNI dan Polri serta Pol PP. Berangkat dari petikaian yang terjadi di Melayu dan peristiwa panah itu, tiap hari Partoli gabungan dilaksanakan di seluruh wilayah di Kota Bima dalam rangka HARKAMTIBMAS daerah. Tetapi pusat pengamanan lebih di konsentrasikan di wilayah Melayu,” beber Henry.

Henry kembali menjelaskan bahwa pertikaian yang terjadi antar kedua warga di dua Lingkungan Melayu itu telah berakhir pada moment mediasi dimaksud. Moment mediasi yang dipimpin langsung oleh Kapolres Bima Kota ini juga dihadiri oleh berbagai pihak.

“Yakni Kabag Kesra Setda Kota Bima yang juga salah satu Tokoh di Melayu yakni H. Sirajuddin, S.Sos,  PJU Polres Bima Kota, Kasat Binmas, Kasat Intelkam, Kasat Reskrim Polres Bima Kota, Camat Asakota, Suryadin, SH, Kapolsek Asakota Iptu Syamsudin, Danramil 01/Rasanae Kodim 1608/Bima, Lettu Inf Seninot Sribhakti, Lurah Melayu, Abdul Haris Zulkarnain, S.Sos, Ketua Karang Taruna Kelurahan Melayu, dan para pemuda di dua Lingkunggan yang bertikai di Kelurahan Melalyu,” terang Henry.

Atas nama Kapolres Bima Kota, Henry kemudian mengucapkan terimakasih atas kehadiran berbagai pihak pada moment mediasi tersebut. Selain itu, Henry meminta kepada kedua belah pihak agar mampu menahan diri, apalagi saat ini Umat Muslim sedang berkonsentrasi melaksanakan Ibadah Puasa Ramadhan.

“Dalam suasana Bulan suci Ramadhan ini, seharusnya kita isi dengan kegiatan-kegiatan  positif,  bukan justeru sebaliknya. Dan saya yakin bahwa kedua belah pihak ini masih ada hubungan saudara dan keluarga. Oleh sebab itu, saya berharap agar kejadian ini adalah yang terakhir kalinya. Jika setelah media ini kembali terjadi pertikaian antara kedua belah pihak dimaksud maka tindakan tegas wajib untuk kami lakukan,” imbuhnya.

Berpijak dari perstiwa yang terjadi, Henry meminta adanya campur tangan para orang tua serta Tokoh-Tokoh dalam mengontrol perilaku anak-anaknya. Sebab, hidup ini adalah pilihan. Maksudnya,  mau dibawa kemana hidup kita karena segala sesuatu tentunya ada konsekwensinya.

“Saya juga sanga berharap kepada para tokoh agar dapat dapat mengontrol dan mendidik anak-anak kita dengan kaidah-kaidah agama maupun kegiatan yang positif lainnya,” pungkas Henry.

Sementara, Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE diwakili Kepala Bagian Kesra Setda, Sirajudin, S.Sos, mengapresiasi jajaran Polres Bima Kota khususnya Kapolres AKBP Henry Novika Chandra yang telah memediasi upaya islah dua pihak yang bertikai yakni para pemuda Lingkungan Soro dan Lingkungan Melaju, Kelurahan Melayu, Kecamatan Asakota, Kota Bima. “Dengan kondisi dan situasi terakhir adanya insiden keributan para pemuda, sampai saat masih aman berkat kerja keras jajaran Polres Bima Kota,” ungkapnya.

Potret Foto Bersama.

Mantan Camat Raba ini mengatakan, dua hari yang lalu pihak Pemkot Bima telah melaksanakan kegiatan Islami dengan memanggil para pemuda untuk diberikan pengertian dan pemahaman tentang sejarah masuknya Islam. Siraman rohani tersebut, diharapkan dapat membangkitkan kesadaran para pemuda setempat untuk saling memaafkan dan saling mengasihi antarsesama sesuai ajaran Islam sebagai agama yang cinta damai

“Untuk diketahui pula oleh semuanya bahwa kehadiran bulan ramadhan ini adalah bulan penuh berkah. Mari kita menyambutnya dengan hati yang lembut agar semuanya berjalan dengan damai dan kehidupan kita juga tentram dengan tidak adanya perkelahian lagi,” katanya.

Sirajudin berharap agar harapan Kapolres yang telah dismpaikan, dapat dijabarkan oleh semua pihak. Katanya, pihak kepolisian bisa mengambil tindakan dengan kejadian ini, tetapi pimpinan Polres Bima Kota memberikan jalan terbaik untuk bagi warga melalui mediasi.

“Selaku Kabag Kesra Kota Bima mewakili Walikota Bima, sekali lagi saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Kapolres dan jajarannya yang telah melakukan pengamanan pada saat adanya keributan di Kelurahan Melayu hingga tercapainya islah kedua belah pihak,” pungkasnya.

Pantauan langsung Visionerbima.com, kegiatan mediasi dua pihak tersebut sementara dihentikan untuk melaksanakan shalat dhuhur bersama dengan masyarakat Kelurahan Melayu. Mediasi kemudian dilanjutkan pada pukul 13.35 Wita. Para tokoh dan warga Lingkungan Soro dan Lingkungan Melaju, sepakat untuk membuat surat kesepakatan damai (islah).

Surat kesepakatan damai yang dikonsep oleh Kasubsi Bankum Polres Bima Kota tersebut, kemudian ditandatangani para tokoh dan pihak terkait di Kelurahan Melayu. Selanjutnya, warga Lingkungan Soro dan Lingkungan Melaju, para tokoh dan pihak terkait lainnya di Kelurahan Melayu melaksanakan foto bersama, sebagai bentuk terpupukya kembali rasa kasih sayang dan kekeluargaan antarmereka. (TIM VISIONER

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.