Ditengah Pandemi, Media Sosial Dinilai Berperan Penting Promosikan Pariwisata
![]() |
Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi NTB, Najamuddin Amy, S.Sos, MM. |
Visioner
Berita Mataram NTB-Membangkitkan sektor pariwisata di era
kenormalan baru (new normal) menjadi tugas semua pihak. Ada sejumlah cara yang
bisa dilakukan agar sektor pariwisata kembali menggeliat. Dari segi
penyebarluasan informasi atau promosi, peran media sosial dinilai sangat strategis
di masa sekarang ini.
Hal tersebut
dikemukakan Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi NTB, Najamuddin Amy, S.Sos,
MM dalam acara Focus Group Discussion (FGD) Program Studi Usaha Perjalanan
Wisata Poltekpar Lombok yang berlangsung Senin 27 Juli 2020. Acara tersebut
mengusung tema “Penanganan Tur Wisatawan dalam Era Adaptasi Kebiasaan Baru di
NTB,”.
Najamuddin mengatakan,
pentingnya promosi di media sosial karena dalam situasi pandemi Covid-19 saat
ini tidak memungkinkan pemerintah maupun pelaku pariwisata lainnya untuk
melakukan kontak secara aktif dengan masyarakat.
Hal ini untuk
menghindari penyebaran pandemi yang sedang melanda dunia ini. “Promosi kita ini
yang sedikit harus kita ubah, penguatan media-media sosial sangat penting
sekali,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa
penguatan media sosial bukan hanya untuk mempromosikan pariwisata, namun juga
melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mereka secara aktif terlibat dalam
penyebaran berita baik.
“Oleh karena itu, kita
berikan edukasi kepada masyarakat terkait penggunaan media sosial. Banyak dari
masyarakat kita yang belum mengenal kepariwisataan, menyebar ketakutan di media
sosial yang memberikan dampak negatif bagi pariwisata,” tuturnya.
Selain penguatan media
sosial, pelibatan masyarakat lokal juga menjadi salah satu tindakan penting
dalam promosi ini, karena masyarakat lokal sangat paham dengan daerahnya masing-masing.
“Masyarakat lokal ingin
dilibatkan, ingin dianggap, sehingga saat diikutsertakan dalam kegiatan
pariwisata di daerahnya masing-masing, mereka sangat bersemangat,” terangnya.
Di akhir
penyampaiannya, ia mengapresiasi kegiatan FGD yang diadakan oleh Poltekpar
Lombok ini. Ia berharap ada banyak solusi yang dihadirkan oleh Poltekpar untuk
pariwisata NTB kedepannya.
Sementara itu Direktur
Poltekpar Lombok, Dr. Hamsu Hanafi dalam sambutannya menyampaikan bahwa FGD ini
bertujuan untuk mencari solusi bagaiman menjalankan pariwisata di masa pandemi
Covid-19 ini.
Hal ini sebagai
kontribusi Program Studi Usaha Perjalanan Wisata Poltekpar Lombok dalam
menyusun protokol kebersihan, kesehatan dan keselamatan Penanganan Tur
Wisatawan dalam Era Adaptasi Kebiasaan Baru di Provinsi NTB sebagai wujud
pengabdian kepada masyarakat. Protokol yang disusun ini dapat diterapkan dalam
proses pembelajaran mahasiswa dan kegiatan kepariwisataan di Provinsi NTB
khususnya.
Hasil dari FGD ini kata
Hamsu juga akan menjadi masukan bagi pemerintah dalam menyempurnakan buku
panduan dan menjadi bagian dari peraturan gubernur terkait protokol kesehatan
Covid-19. FGD ini berlangsung dua hari yakni diskusi satu hari membahas tentang
solusi untuk tur perjalanan wisatawan dan satu hari untuk melakukan sosialisasi
di tengah masyarakat.
Perlu diketahui,
Poltekpar Lombok ini telah berdiri selama empat tahun dan saat ini memiliki
empat program studi yakni Usaha Perjalanan Wisata, Divisi Kamar, Tata Hidang
dan Seni Kuliner. Dalam waktu dekat, Hamsu Hanafi menyampaikan Poltekpar akan
mengadakan wisuda angkatan pertama. (FAHRIZ)
Tulis Komentar Anda