Alami Kekerasan Seksual, Dua Mahasiswi di Bima Polisikan AK Aktivis Kota Bima

Gambar ilustrasi kekerasan seksual terhadap perempuan, sumber: Google.com

Visioner Berita Kota Bima-Dua mahasiswi di sala satu Universitas di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) inisial PM (18) dan VN (23) mengalami kekerasan seksual, terduga pelaku berinisial AK (32) aktivis di Kota Bima.

AK diduga melakukan pelecehan seksual terhadap PM dan VN, akibatnya dilaporkan ke Polres Bima Kota pada, Sabtu (15/3/2025).

"Kasusnya sudah dilaporkan ke Polres Bima Kota kemarin," kata korban PM kepada Visioner Bima.

AK diduga melecehkan PM pada Februari 2025. PM saat itu meminta bantuan AK yang merupakan senior organisasi kampusnya untuk memperbaiki laptop di kosnya di Kecamatan Mpunda, Kota Bima.

"Saat mengecek laptop, AK mengelus-elus paha saya sembari bilang laptopnya tidak ada kerusakan," kata mahasiswi semester 4 ini.

Tidak nyaman dielus-elus AK, PM pun menghindar. Selang berapa lama kemudian, PM diajak ke rumah AK di Kelurahan Oi Mbo, Kecamatan Rasanae Timur, untuk mengecek banjir. Tiba di sana, AK tiba-tiba memeluk PM dari belakang dan mengajaknya masuk ke rumah.

"Saat duduk di sofa, AK mengelus-elus paha saya dan menawarkan untuk makan, tetapi saya menolak dan meminta untuk pulang ke kos," terang PM.

Karena ditolak, AK meminta PM untuk mencuci piring di dapur. PM mengiyakan permintaan itu lantaran menghargai AK sebagai ketua dewan pembina organisasi di kampus. Namun, AK justru datang dari belakang lalu memeluknya. AK bahkan sempat mematikan lampu dan mencium pipi PM.

"Mendapat perlakuan yang tidak pantas dari senior, saya meminta untuk diantar pulang ke kos. Lagian saat itu jam sudah menunjukkan pukul 10 malam," ujar PM.

Setelah kejadian itu, AK terus meminta bertemu untuk klarifikasi, tetapi PM menolak. AK bahkan mengancam PM agar tidak boleh dekat dengan laki-laki selain dirinya. Bahkan, paman PM yang datang ke kos sempat beradu fisik dengan AK.

"Pasca kejadian ini, psikologis saya terganggu. Saya takut ke mana-mana," ungkap PM.

Tidak hanya PM, AK juga diduga melakukan pelecehan terhadap perempuan lain, yakni VN. Mahasiswi semester akhir ini mengaku dilecehkan saat berada di rumah AK di Kelurahan Mande pada November 2024.

"Saat itu AK memegang perut, mencium pipi, dan memegang paha saya. Saya diimingi dan juga diajak AK menikah, tetapi saya tolak," terang VN.

Mendapat perlakuan tidak pantas, VN meminta agar diantar pulang ke kos. Mengingat, jarak kos VN dengan rumah AK cukup jauh. Namun, AK menolak dan menyuruh VN untuk tidur di kamar lantai dua rumahnya.

"Saat saya lengah, AK terus memaksa mencium dan memegang perut saya. Akhirnya saya keluar dari rumah dan pergi ke kos," tutur VN.

Kejadian pelecehan itu sempat disampaikan kepada ketua organisasi yang digeluti VN. Namun, ketua organisasi tersebut justru memberi tahu AK dan menilai hal itu adalah aib AK dan VN yang tidak pantas disebarkan kepada siapa pun.

"Karena diperlakukan tidak pantas, saya mengundurkan diri dari organisasi," ujar VN.

PM dan VN meminta Polres Bima Kota agar laporan mereka bisa diproses secepatnya. Mereka berharap AK dihukum dan diberikan efek jera karena perbuatannya sudah tidak manusiawi.

"Kami menghargai dan menghormati AK selama ini karena dia senior di organisasi, tetapi kami salah," terang VN.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Bima Kota, Ipda Baiq Fitria Ningsih, mengakui adanya laporan dugaan pelecehan seksual tersebut. Laporan kedua mahasiswi itu teregistrasi dengan nomor ADUAN/K/308/III/2025/NTB/Res Bima Kota.

"Betul, pengaduannya sudah diterima. Tentu akan diproses dan ditindaklanjuti," jelas Fitria kepada media ini. (Rr)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.