100 Hari Kerja Iqbal-Dinda Buktikan Kerja Nyata “Berkelas Dunia”

Tangkis “Stigma” Ekonomi NTB Minus 1,47 Porsen-“Beban Berat” Masa Lalu Diringankan

Great Moment, Iqbal-Dinda Berbicara "Sangat Serius" Untuk NTB "Makmur Mendunia"

Visioner Berita Mataram, NTB-Masa kepemimpinan Gubernur-Wakil Gubernur (Wagub) Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal-Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE, M.IP (Iqbal-Dinda) tercatat baru “seumur jagung”. Kendati demikian, sedikitnya 17 fenomena “paling krusial” di berbagai sektor yang diduga selama ini sebagai pemicu bagi NTB “mengalami kemunduran”, dinilai mampu dituntaskan oleh Iqbal-Dinda dalam “waktu sekejab”.

Pasca dilantik secara resmi oleh Presiden RI, Jenderal (Pur) H. Prabowo-Subianto di Istana Negara-Jakarta dan kemudian mengikuti kegiatan penempaan kepemimpinan dengan “disiplin militer” di Magelang-Jawa Tengah (Jateng) beberapa bulan silam, Iqbal-Dinda langsung tancap gas, membuktikan kerja nyata “berkelas dunia”. Sementara “stigma minor” yang sempat viral di beranda Media Sosial (Medsos) pasca pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Jenderal (Purn Polri), Tito Karnavian soal pertumbuhan ekonomi di NTB 2025 minus 1,47 porsen pun kini praktis terbantahkan.

Tak hanya itu, catatan realistis dari kinerja nyata Iqbal-Dinda di atas visi-misi “NTB Makmur Mendunia” juga dihadapkan dengan salah satu “beban berat”. Yakni “bebas warisan” Gubernur NTB sebelumnya dengan angka “fantastis” yang diduga sebagai salah satu pemicu bagi “terhambatnya” keinginan besar Iqbal-Dinda untuk menggenjot pembangunan fisik maupun non fisik di NTB pula.

Uraian tersebut ditegaskan bukan sekedar issue. Tetapi ditegaskan nyata adanya dan diakui berbasis data riel dari usia 100 hari kinerja Iqbal-Dinda atas tugas dan tanggungjawab yang diberikan oleh Presiden RI tersebut. Hal tersebut diperoleh Media Online www.visionerbima.com melalui salah seorang dari Komunitas “Laskar Langit” di NTB, Adhar Malaka, Selasa (3/6/2025).

“100 hari kinerja Iqbal-Dinda isinya daging semua, bukan kaleng-kaleng. Dalam masa kepemimpinanya yang baru seumur jagung ini, Iqbal-Dinda kini mulai membuktikan bahwa visi-misi NTB Makmur Mendunia dalam bentuk nyata. Untuk ke depanya, kita berharap agar Iqbal-Dinda terus mempertajam eksistensinya di dalam menata dan membangun NTB ke arah yang lebih baik lagi,” harap Adhar Malaka.

Pertanyaan soal apa saja belasan “masalah krusial” yang mampu diatasi oleh Iqbal-Dinda di masa 100 hari kerja sebagai Gubernur-Wagub NTB tersebut pun dijawab dengan data realistis oleh Adhar Malaka. Dan inilah data-data kongkrietnya,-  

Sejarah Baru di Dunia Industri NTB

‎Untuk pertama kalinya sejak NTB berdiri, pada triwulan pertama 2025, sektor industri tumbuh hingga 24,89%. Ini bukan angka biasa. Ini loncatan bersejarah yang menandakan NTB siap naik kelas.

Ekonomi Tumbuh Meski Tanpa Tambang

‎Di tengah tekanan fiskal dan keterbatasan anggaran, Iqbal–Dinda berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi sebesar 5,77% — tanpa mengandalkan tambang. Ini bukti bahwa pembangunan NTB bisa berkelanjutan dan berkeadilan.

Pengangguran Turun, Lapangan Kerja Bertambah

Angka pengangguran turun menjadi 3,22% dan partisipasi angkatan kerja naik jadi 76,5%. Artinya, makin banyak warga NTB yang bekerja dan produktif.

 Petani Maju, NTB Tangguh

‎Sektor pertanian tumbuh 10,28%, dan ini sangat penting karena 36% masyarakat kita bekerja di sektor ini. Artinya, kebangkitan pertanian = kesejahteraan rakyat.

Tunggakan Diselesaikan, Beban Masa Lalu Diringankan

‎Utang Rp 109 miliar ke kabupaten/kota sudah dibayar. Tunggakan BPJS, janji untuk atlet PON, hingga pekerjaan pihak ketiga — semua mulai diselesaikan. Amanah harus ditunaikan.

NTB Kini Bisa PCR & Menyeberang ke Bali

‎Dengan lahirnya Pergub No.5 Tahun 2025, ternak NTB bisa uji lab di dalam daerah. Bahkan, berkat komunikasi baik Gubernur Iqbal dengan Gubernur Bali, sapi NTB kini bisa melintas Bali untuk pertama kalinya.

Birokrasi Dirampingkan, Pelayanan Dipercepat

‎Iqbal–Dinda melakukan reformasi birokrasi dan berhasil menghemat belanja pegawai hingga Rp 200 miliar. Karena birokrasi yang sehat adalah kunci pembangunan yang cepat.

NTB Tuan Rumah Dunia

NTB jadi tuan rumah pertemuan 37 duta besar, lomba paragliding internasional, balap motor di Mandalika, dan Rinjani 100K yang diikuti oleh 1.138 pelari dari 46 negara. NTB makin dikenal dunia.

Aset Daerah Diinventarisasi, PAD Ditingkatkan

‎Nilai aset daerah Rp 4 triliun, tapi sebelumnya pemasukan hanya Rp 10 miliar. Kini dilakukan sensus aset agar NTB bisa mandiri secara fiskal.

BUMD Dibenahi, Bank NTB Syariah Disegarkan

‎Pemilihan direksi dan komisaris kini lebih profesional melalui seleksi ketat dan "head hunter". Tujuannya: agar BUMD benar-benar jadi tulang punggung ekonomi daerah.

Infrastruktur Pangan Diperkuat

‎Irigasi untuk 60.000 hektar lahan produktif di Lombok Tengah dan Dompu diajukan ke pemerintah pusat. Langkah strategis untuk ketahanan pangan NTB.

Tol Laut Diperkuat

‎NTB mendorong peningkatan konektivitas antarpulau untuk komoditas pangan dan ternak. Termasuk penambahan kapal Tol Laut dari Sumbawa dan Lombok.

Desa Berdaya, Rakyat Berdaya

Program Desa Berdaya menyasar 1.116 desa, terutama 106 desa miskin ekstrem, agar semua bisa bangkit dari bawah.

Ketimpangan Gender Menurun

‎Data BPS menunjukkan Indeks Ketimpangan Gender (IKG) NTB turun jadi 0,530. Ini tanda bahwa perempuan NTB makin dihargai dan dilibatkan dalam pembangunan.

Kasus “Walid NTB” Direspon Cepat

‎Iqbal–Dinda menunjukkan kepedulian nyata dengan menggerakkan aparat, melindungi korban, dan memastikan keadilan ditegakkan. Karena NTB harus jadi tempat aman untuk semua.

TPA Kebon Kongok Dibenahi

‎TPA yang sempat overkapasitas, kini kembali berfungsi. Solusi jangka pendek sudah dijalankan, solusi jangka panjang sedang disiapkan.

Kolaborasi dengan TNI untuk Infrastruktur dan Padat Karya

Kerja sama dengan TNI dalam membangun irigasi dan infrastruktur jadi solusi efisien dan langsung menyerap tenaga kerja. (JOEL/RUDY/AL/DK) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.