Kasus Bullyng Marak, Pokja KKNMAS UM Bima Hadir Tawarkan Opsi Terbaik di Riau
![]() |
Pengabdian Nyata Pokja KKNMAS UM Bima Angkatan ke-IV Tahun 2025 di Riau-Opsi Terbaik Sikapi Kasus Bullyng |
Visioner Berita Riau, Indonesia-Kasus dugaan tindak pidana kejahatan berifat khusus terhadap anak dibawah umur yang antara lain bullyng di Indonesia, hingga kini dinilai masih marak terjadi. Hal itu pun diakui terjadi di Provinsi Riau.
Catatan pentinga berbagai Media Online baik skala regional maupun Nasional melaporkan, peristiwa serius yang berdampak sangat serius terhadap anak dibawah umur tersebut (bullyng) diakui belum mampu dicegah. Korbanya pun tergolong tidaklah sedikit.
Di Provinsi Riau misalnya, kasus ini pun dinilai sampai saat ini masih marak. Namun demikian, berbagai upaya pencegahan yang diperankan oleh berbagai pihak termasuk Aparat Penegak Hukum di daerah ini dinilai belum juga maksimal.
Atas fenomena yang satu ini, Universitas Muhammadiyah Bima yang dinakhodai oleh Rektornya, Dr. Ridwan, M. Said, SH, MH pun terpanggil untuk berperan serta melakukan sosialisasi, edukasi sekaligus pencegahan agar ke depanya kasus tersebut bisa diminimalisir. Upaya realistis yang dilakukan UM Bima dalam kaitan itu, yakni melepas Kelompokm Kerja (Pokja) Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Angkatan ke-IV tahun 2025 ke Provinsi Riau.
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah Aisyiyah (KKNMAS) Kelompok 12 yang bertugas di Kampung Buantan Besar, Kecamatan Siak, Kabupaten Siak-Provinsi Riau membenarkan adanya masalah sangat serius ini. Langkah kongkriet yangdilakukan oleh Pokja KKNMAS tersebut yakni kegiatan edukasi bertema Stop Bullying. Dan Ketua Pokja KKN dimaksud adalah Farhan Putra (Mahasiswa KKN Fakultas Hukum UM Bima)
Kegiatan yang dinilai sangat mulia sekaligus sebagai upaya meminimalisir agar peristiwa yang sama tak terjadi di kemudian hari tersebut yakni di SDN 4 Buantan Besar. Moment penting ini diakui direspon secara positif oleh siswa-siswi serta para guru di SDN itu pula.
Sedangkan pemateri pada kegiatan ini yakni Putri Puspita (Mahasiswa UM Bima) yang diakui secara aktif menyampaikan betapa pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari tindakan perundungan (bullyng).
Pada moment edukasi tersebut, Putri menekankan bahwa bullying bukan hanya menyakiti korban secara fisik. Tetapi juga memiliki dampak psikologis yang sangat tinggi, baik terhadap korban maupun keluarganya.
“Bullying adalah tindakan menyakiti orang lain. Hal itu baik melalui ucapan, perbuatan, maupun sikap yang dilakukan secara berulang-ulang. Meski sering dianggap sebagai gurauan atau candaan ringan, tentu sajan dampaknya sangat menyakitkan bagi korban serta keluarganya. Oleh sebab itu, masalah dimaksud bersifat mutlak untuk dihindari,” imbuh Putri.
Putri menjelaskan, kegiatan ini juga diisi dengan simulasi interaktif, diskusi kelompok, dan memberikan contoh nyata. Seperti ejekan terhadap fisik, hinaan, atau perlakuan yang membuat seseorang merasa terasing dan tidak dihargai. Para siswa diajak untuk mengenali bentuk-bentuk bullying dan bagaimana cara melaporkannya kepada guru atau orang dewasa yang dipercaya.
“Kepala Sekolah (Kasek) dan guru-guru SDN 4 Buantan Besar menyambut baik kegiatan ini dan berharap edukasi semacam ini bisa dilakukan secara rutin guna membangun karakter siswa yang saling menghargai dan peduli terhadap sesama,” terang Putri.
Putri menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kerja (Proker) KKNMAS Kelompok 12 UM Bima yang berfokus pada peningkatan kesadaran sosial dan pendidikan karakter di lingkungan masyarakat. Wacana dan edukasi ini, ditegaskanya sebagai upaya membangkitkan kesadaran partisipatif berbagai elemen masyarakat di Indonesia agar melakukan antisipasi dini agar kasus ini untuk ke depanya bisa diminimalisir.
“Insya Allah, ini menjadi bagianterpenting dari kontribusi kami dari UM Bima untuk anak-anak Indonesia. Melalui kesempatan ini pula, kami dari UM Bima kembali berharap agar upaya serius yang sama bisa ditindak lanjuti oleh seluruh elemen masyarakat, terutama di lingkungan dunia pendidikan di Indonesia,” harap Putri. (RIZAL/AL/DK/DINO)
Tulis Komentar Anda