Dari Ketegasan Sikap Walikota, Kini Pembangunan Taman Amahami Hampir Rampung
Perkembangan Terkini Pembangunan Taman Amahami |
Visioner Berita
Kota Bima-Sekitar
dua bulan silam (2018), Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE pernah
memberlakukan ketegasan sikap di proyek pembangunan taman Amahami berpagu Rp8 M
lebih. Yakni, saat itu Walikota Bima menendang rangkaian bangunan yakni
pemasangan bata hingga materialnya berhamburan.
Visioner
dan sejumlah pihak penting lainnya termasuk PPK danTim TP4D pun terus memantai
kelanjutan pembangunan taman Amahami ini. Alhasil, kini pemasangan bata
tersebut sudah tuntas diperbaiki oleh pihak pelaksana proyek dimaksud.
Ririn
Kurniawati, ST, MT selaku PPK pada pembangunan tersebut menyatakan bahwa
pelaksanaan proyek ini sudah hampir rampung alias tinggal finishing. Maksud
Ririn, seluruh rangkaian pembangunan fisik sesuai tertuang dalam kontraknya
sudah hampir selesai dilaksanakan dan itu tergolong sangat cepat.
“Masa
kontraknya berakhir pada 6 Desember 2018. Namun pelaksanaan proyek pembangunan
taman ini tinggal finishing saja. Yakni, tinggal pengecatan yang belum
dilaksanakan dan hal itu akan dituntaskan dalam waktu sekat,” tandas Ririn di
ruang kerja kepada Visioner dua hari lalu.
Masalah
rangkaian pembangunan pemasangan bata yang sebelumnya dianggap bermasalah itu,
diakuinya sudah tuntas dikerjakan dan telah dirapikan oleh pihak pelaksana. Sementara
kualitas pekerjaan ulang terhadap peasangan bata yang semula dianggap
bermasalah itu katanya, pun sudah sesuai dengan besteknya.
Ririn Kurniawati, ST, MT (PPK) |
Keyakinan
pihak pelaksananya akan menyelesaikan pekerjaan proyek itu hingga tuntas pada November
2018, diakuinya selaras dengan fisik bangunan yang terlihat saat ini. Oleh
karenanya, penuntasan pelaksanaan proyek pembangunan taman Amahami ini tepat
waktu.
“Untuk tahapan PHO, akan kami lakukan setelah
pekerjaan fisiknya dinyatakan 100 porsen tuntas. Sekali lagi, foal kualitas
pekerjaannya-secara kasat mata terlihat bagus. Namun untuk kualitas pembangunan
betonnya, akan ditentukan oleh hasil laboratorium,” terang Ririn.
Sementara
anggaran Rp8 M lebih yang diperuntukan bagi pembangunan taman Amahami tersebut,
diakuinya baru separuhnya saja yang dicairkan kepada pelaksana proyek. Sedangkan
sisanya, hingga kini masih belum diambil oleh pihak pelaksana proyek. “50
Porsen anggaran dari pagunya, sampai sekarang masih ada di Dinas PUPR. Oleh
karenanya, sebagaian anggaran yang digunakan untuk pekerjaan proyek pembangunan
taman Amahami ini menggunakan uang mereka sendiri (pelaksana),” tutur Ririn.
Selanjutnya,
Visioner pun melakukan pemantauan secara langsung perkembangan serta kemajuan
pelaksanaan proyek pembangunan taman Amahami. Yang terlihat di sana,
pelaksanaan pembangunan yang dilakukan sudah hampir rampung. Pemasangan bata
yang sebelumnya bermasalah, pun sudah tuntas dilaksanakan dan kini terlihat
rapi.
Pada
moment pemantauan bersama Pelaksana proyek yakni Edy Susanto itu, pemasangan
paragola, leter box, pembangunan instrumen lainnya di taman itu juga terlihat
sudah hampir selesai dilaksanakan termasuk pembuatan gunung kecil yang berposisi
paling ujung (sebelah selatannya). Tak hanya itu, penanaman bunga pada taman
tersebut sudah dilaksanakan. Hanya saja, penanaman rumputnya yang masih akan
dilaksanakan dalam waktu segera. “Pekerjaan proyek pembangunan taman ini hampir
selesai. Maksudnya, tinggal finishingnya saja,” jelas Edy Susanto.
Ditargetkan,
penuntasan pekerjaan pembangunan taman ini akan tuntas pada November 2018. “Penanaman
rumputnya akan seg3era dilaksanakan, Insya Allah seluruh rangkaian pembangunan
taman ini akan tuntas November 2018, doakan saja ya. Selain itu, ada kendala
yang kami hadapui selama pelaksanaan peyek ini, yakni PKL yang belum pindah ke
jalan lingkar pasar Amahami padahal listrik juga telah kami pasang,’ tandas
Edy.
Setiap
hari kata Edy, pihaknya juga harus membersihkan sisa sampah di atas proyek itu.
Tak hanya itu, pihaknya juga harus membersihkan lumpur akibat intensitas
kunjungan warga di atas nama yang sedang dikerjakan itu. “kita tidak bisa
melarang mereka untuk itu, tetapi kami harus membersihkan sisa sampah dan
lumpur,” ujarnya.
Salah seorang PKL yang Masih Beroperasi di Taman Amahami |
Sementara
tugas dan tanggungjawab soal pemindahan PKL hingga pemasangan lampu di jalan
lingkar pasar Amahami itu, pun diakui ada pada pihak Dinas Koperindag Kota
Bima. Dua hari lalu, Visioner juga sukses mewawancara hampir seluruh PKL di
sana. Mefreka menegaskan, sangat ingin segera pindah ke jalan lingkar pasar
Amahami. Namun kata mereka, lampu di sana belum terpasang. “kami mau segera
pindah, tapi lampunya belum dipasang. Oleh karenanya, kami terpaksa berada di
sini,” sahutnya.
Mereka
mengaku, sudah bertahun-tahun mengait rezeki di Amahami itu. Tiap hari, mereka
mulai memajangkan dagangannya pada pukul 16.00 Wita hingga pukul 00.00 Wita. Yang
mereka jual adalah makanan ringan, minuman dan lainnya. “Rata-rata tiap hari,
kami bisa mendapatkan rezeki sekitar Rp100 ribu-Rp150 ribu di sini. Hasilnya,
ya untuk kehidupan sehari-hari dan biaya sekolah bagi anak-anak,” terang
mereka.
Membereka
kemudian memberikan keyakinan kepada Visioner, yakni menginginkan segera pindah
ke jalan lingkar pasar Amahami. Sebab, tempat yang ada sekarang diakuinya
kurang nyaman karena kebisigan kendaraan serta rentan terhadap lumpur bagi
pihaknya maupun para konsumennya.
“Tempat di sini rasa-rasanya sudah tak nyaman
bagi kami. Oleh karena itu, kami ingin segera pindah ke sana jika lampunya
sudah terpasang. Kepada Walikota Bima, kami berharap seperti itu. Dan permintaan
lain kami kepada Walikota Bima adalah memberikan rombong buat kami. Sebab,
rombong yang ada ini sudah rapuh,” pinta mereka. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda