Sebanyak 708 Berstatus ODP, Empat PDP di NTB Wafat

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTB, H. Ahsanul Khalik 
Visioner Berita Mataram NTB-Berdasarkan data update Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tertanggal 29 Maret 2020, sebanyak empat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal dunia. Data tersebut dibenarkan oleh Kepala Pelaksana BPBD NTB, H. Ahsanul Khalik. “Empat orang (PDP) yang meninggal dunia. Satu orang PDP di Kabupaten Bima, satu orang Warga Negara Asing (WNA) dan dua orang PDP yang meninggal di Kota Mataram,” jelasnya, Senin (30/3/2020).

Ia juga menjelaskan, bahwa dari empat orang yang meninggal, dua orang sudah terkonfirmasi meninggal bukan karena virus corona atau Covid-19. Sedangkan dua orang lainnya masih menunggu hasil swab. “Sudah diambil swab untuk uji laboratorium dan hasil laboratoriumnya akan diumumkan secara terbuka apabila sudah ke luar dari Litbangkes Kementrian Kesehatan RI,” kata akhsanul khalik. Menurutnya, hingga sampai saat ini, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) secara komulatif di Provinsi NTB sebanyak 938 orang. Dari jumlah itu yang sudah lepas dari pemantauan sebanyak 230 orang. Sehingga totalnya sebanyak 708 orang dalam status ODP.

Inilah Data Update Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Terkait Covid-19
Data yang samapun menyebutkan, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Provinsi NTB secara komulatif tercatat sebanyak 43 orang. Dan dari jumlah itu, yang sudah selesai pengawasannya sebanyak 19 orang, sehingga masih ada 24 kasus berstatus PDP. Sedangkan, 19 orang dinyatakan PDP yang sudah selesai pengawasan, terdiri dari 4 orang yang telah meninggal dunia tersebut.

Akhsanul Khalik juga menegaskan bahwa dua orang sudah terkonfirmasi bahwa meninggal bukan karena Covid-19 dan dua orang lagi yakni, asal Kota Mataram. “Dimana sampai saat ini, masih menunggu hasil laboratorium, serta 15 orang sisanya dalam keadaan sembuh. Sejauh ini di NTB terdapat dua orang yang dinyatakan positif  terindikasi virus corona atau Covid-19,” ungkapnya.

Ditegaskan Akhsanul Khalik, terpenting saat ini semua pihak dapat mengikuti anjuran yang telah dikeluarkan pemerintah. Antara lain, tetap saling mengingatkan dan saling menjaga, dengan cara cuci tangan, jaga jarak (physical distancing). Kemudian, masyarakat juga diminta menerapkan pola hidup bersih dan sehat, konsumsi multi vitamin, jauhi keramaian dan jangan termakan berbagai isu dan informasi hoax. “Mari kita ikuti anjuran pemerinta demi kebaikan bersama. Dan diharapkan juga agar masyarakat cermat dan setiap informasi yang diterima. Dapatkan informasi dari sumber resmi dan dapat dipercaya,” pungkasnya.(TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.