Antisipasi Covid-19, Ini Kerja Pemerintah Kota dan Kabupaten Bima

Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE Bersama Tim Gugus Covid-19 di Perbatasan Kota Bima Dengan Kabupaten Bima Dalam Merngawasi Sekaligus Pemeriksaan Kesehatan Para Pendatang
Visioner Berita Bima-Sampai sekarang Kota Bima dibawah Pemerintahan Walikota-Wakil Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE-Feri-Feri Sofiyan, SH (Lutfi-Feri) dan Pemerintah Kabupaten Bima dibawah pimpinan Bupati-Awakil Bupati Bima, H. Indah Dhamayanti Putri, SE-Drs. H. Dahlan M. Noer hingga detik ini belum ada warga yang dinyatakan positif Covid-19, namun sejak awal-sekarang kinerja Tim Gugus Covid-19 di dua daerah dalam melakukan antisipasi terlihat nyata adanya.

Yakni dimulai dari upaya sosialisasi, penyemprotan disinfektan di seluruh wilayah dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, melakukan penjagaan ekstra ketat terhadap para pendatang dari wilayah-wilayah terjangkit (khususnya) hingga mempersiapkan anggaran guna menangani Covid-19. Di Kota Bima misalnya, rumah persinggahan alias isolasi sementara di pantai Lawata sudah dibangun sejak awal meskipun sampai sekarang belum ada warga berstatus ODP yang menempatinya.

Tak hanya itu, Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE terlihat dari pagi, siang hingga malam hari terus memantau kinerja Tim Gugus Covid-19 di perbatasan Kota Bima dengan Kabupaten Bima. Bukan itu saja, orang nomor satu di Kota Bima ini juga terus melakukan pemantauan kinerja Tim Gugus Covid-19 di Pelabuhan Bima dalam upaya melakukan pengendalian, penanganan hingga pemeriksana kesehatan terhadap para penadatang termasuk mahasiswa dari wilayah terjangkit menggunakan kapal laut.

Masih soal mengantisipasi agar warga Kota Bima terhindar dari serangan Covid-19, Polres Bima Kota dan Kodim 1608 Bima hingga detik ini terus melakukan penyemprotan disinfektan. Tak hanya itu, TNI Polri yang juga melibatkan Sat Pol PP setempat pada setiap harinya membubarkan warga yang berkumpul di suatu tempat karena pertimbangan sudah memberlakukan jam malam. Lagi-lagi msoal mencegah soal Civid-19 di Kota Bima, maklumat Pemerintah tentang larangan sementara Sholat Jum’at sudah diberlakukan dan masih berlaku sampai saat ini. Hal tersebut, juga didukung oleh MUI Kota Bima.

Wakil Walikota Bima (Satu Dari Kiri) Bersama Asisten I, Drs. H. Supratman, M.AP dan kasat Pol PP, M. Nor Majid, SH di Posko Perbatasan Kota dan Kabupaten Bima di Ni'u
Catatan terkini Visioner mengungkap, dari hasil kerja keras tersebut hingga saat ini belum satupun warga Kota Bima yang dinyatakan postifif Covid-19. Dan dari hasil cek kesehatan terhadap para pendatang khususnya yang menggunakan kapal laut, diakui tak satupun yang bersatatus PDP, kecuali disebut Orang Tanpa Gejala (OTG). Namun insormasi terkini mengungkap adfa dua orang warga Kota Bima yang bersatatus PDP Covid-19. Namun untuk memastikan bahwa keduanya positif Covid-19 atau sebaliknya, tentu saja harus menunggu hasil Swab Laboratorum dari Libangkes RI di Surabaya.

Walikota Bima melalui Wakil Walikota setempat, Feri Sofiyan SH menyampaikan kepada Tium Gugus Covid-19 yang bertugas di Posko Pemeriksaan di batas Kota untuk memperketat pemeriksaan. Hal ini disampaikannya saat mengunjungi Posko pemeriksaan pada akhir pekan kemarin. Tegas Feri, kerja keras Pemkot Bima dalam mengantisipasi agar warga Kota Bima terhindari dari Covid-19 bukan sekedar wacana. Dalam kaitan itu, bukan saja Pemerintah yang bergerak, tetapi berbagai elemen masyarakat Kota Bima juga terolibat secara aktif di dalamnya. “Jangan sampai warga yang datang dari luar kota lolos tanpa diketahui kondisi kesehatannya,” imbuh Feri Sofiyan.

Feri juga meminta kepada Tim Gugus Covid-19 untuk memastikan semua warga yang baru tiba di Kota Bima agar mau melakukan isolasi mandiri. Hal itu mengingat terus bertambahnya warga NTB yang dikategorikan PDP hingga dinyatakan positif Covid-19. “Yang baru datang dari luar daerah harus mau isolasi mandiri dan itu harus diawasi secara ketat. Dan kepada mereka harus ditanya apakah isolasi mandiri dilakukan atau tidak,” tuturnya.

Diakuinya, Kota Bima saat ini masih berada dalam zona hijau karena belum ada seorang wargapun yang dinyatakan positif Covid-19. Zona itu tegasnya, harus tetap dipertahankan dengan melakukan pencegahan dini dan membutuhkan kerjasama semua pihak. “Harapan kami dalam melawan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini, yakni adanya kerjasama dari semua warga,” imbuhnya.

Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE Bersama Pimpinan Instansi Terkait Saat Melakuklan Pengawasan dan Peninjauan Langsung Para Pendatang di Posko Perbatasan Pada Malam Hari
Hal senada juga disampaikan oleh Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE. Sejak awal hingga sekarang, pihaknya telah melakukan berbagai upaya mulai dari tahapan sosialisasi kepada masyarakat di semua wilayah, penyemprotan disinfektan yang melibatkan berbagai pihak hingga membangun  Posko pengendalian dan pengawasan serta pemeriksaan kesehatan para pendatang di perbatasan Kabupaten Bima dengan Kabupaten Dompu yakni di Desa Rora Kecamatan Madapangga.

“Tujuanya, melakukan pemeriksaan terhadap para pendatang terutama dari wilayah terjangkit di Indonesia. Hal yajng sama juga dilakukan di Bandar Udara Salahuddin Bima. Alhamdulillah sampai sengan sekarang tak satupun warga di Kabupaten Bima yang dinyatakan postifi Covid-19. Semua pendatang yang sudah diperiksa kesehatanya, Alhamdulillah berstatus OTG,” terangnya.

Dalam kaitan itu, Politis Partai Golkar yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bima ini menegaskan agar Tim Gugus Penanggulangan Covid -19 Kabupaten Bima tidak lengah dengan orang yang masuk di wilayah Kabupaten Bima. Ketegasan tersebut, disampaikan secara langsung oleh Bupati Bima saat melalukan inspeksi dan pengecekan pelaksanaan screening test di Jembatan Timbang Madawau Kecamatan Madapangga beberapa hari lalu. “Saya minta semua orang yang masuk di wilayah kita diperiksa dan dipastikan kondisi kesehatannya,” tegasnya

Tak hanya itu, Bupati Bima juga mengingatkan kepada Tim Gugus Tugas agar tetap memperhatikan kelengkapan, keamanan diri, serta logistik kebutuhan saat melakukan pemeriksaan terhadap para pendatang yang masuk di wilayah Kabupaten Bima. “Tolong perhatikan keamanan diri. Pakai APD yang cukup dan tolong data sebaik mungkin, secara efektif dan efisien untuk pengendara dan penumpang yang masuk di wilayah Kabupaten Bima,”imbuihnya lagi.

Masalah anggaran untuk menangani Covid-19, pihaknya mengucurkan anggaran sebesar Rp2,5 miliar untuk penanganan awal. Dalam kaitan itu, pihaknya nmenggunakan dana tidak terduga guna menangani dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bima. Anggaran tersebut, juga merupakan persiapan pada Posko Penanganan covid-19. “Anggaran tersebut, termasuk digunakan untuk ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) dan lainnya,” terangnya.

Sementara untuk tahapan dan langkah selanjutnya, Politisi yang akrab disapa Umi Dinda ini mengaku bahwa pihaknya juga akan menyisir sejumlah anggaran pada Dinas-Dinas tertentu. “Langkah ini kita lakukan sebagai upaya keseriusan Pemkab Bima dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” tandasnya.

Ibu dua anak ini, berharap agar wabah Covid-19 yang melanda dunia, nasional, hingga daerah tersebut segera berakhir sehingga semua aktivitas masyarakat bisa berjalan dengan normal kembali. “Kita berharap Covid-19 ini berakhir agar kita semua bisa kembali beraktivitas seperti biasa,” harapnya.

Ia juga meminta warga di Kabupaten Bima yang berada di daerah pandemi Covid-19 dan di luar negeri agar menunda dulu pulang kampung. Namun yang tetap memaksa pulang, tentu saja akan dikenakan status Orang Dalam Pemantauan (ODP)

“Selama status ODP, diwajibkan untuk menjalani mengisolasi diri selama 14 hari dan tetap dipantau oleh tenaga medis. Dan semua orang yang datang berkunjung dan masuk ke Kabupaten Bima,  diharapkan untuk tetap melaporkan diri kepada RT, RW atau Pemerintah Desa dan Puskesmas yang menjadi tujuannya. Hal itu dilakukan sebagai upaya dini mencegah dan mengantisipasi penyebaran wabah Covid-19. Upaya itu tidak hanya menjadi tanggungjawab Pemerintah, namun semua pihak terutama masyarakat. Tetap siaga dan membantu untuk pencegahan dengan mengurangi aktivitas diluar rumah, menjaga kebersihan dan tetap melakukan social distancing,” pungkasnya. (TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.