Sesalkan Tindakan "Represif" Aparat, PC PMII Bima : Segera Bebaskan 15 Demonstran FPR Donggo-Soromandi

Ketua PC PMII Bima.

Visioner Berita Kabupaten Bima-Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bima, menyesalkan atas tindakan "represif" aparat kepolisian Polres Bima terhadap pendemo Front Persatuan Rakyat (FPR) Donggo-Soromandi yang melakukan aksi demonstrasi dan blokade jalan di Desa Bajo, yang menuntut perbaikan jalan, Selasa (30/5/2023). 

"Kami sesalkan atas tindakan represifitas yang dilakukan oleh aparat kepolisian Polres Bima terhadap para mahasiswa yang menyampaikan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Daerah dan Pemerintah Provinsi NTB untuk memperbaiki jalan di Kecamatan Donggo dan Soromandi," ungkap M.Yani melalui keterangan tertulisnya, Rabu (31/5/2023). 

Ia mengatakan, tindakan represifitas hingga membuat sejumlah mahasiswa mengalami luka-luka, bahkan diangkut paksa dan ditahan sebanyak 25 orang yang didalamnya terdapat 3 orang kader PMII, apapun dalinya tidak dibenarkan. 

Menurutnya, peristiwa ini sebagai bukti bahwa institusi kepolisian yang seharusnya melindungi dan mengayomi, kini berbanding terbalik malah melakukan tindakan Represifitas terhadap mahasiswa dan masyarakat yang menuntut haknya. 

"Hentikan cara - cara lama yang arogan, membungkam gerakan mahasiswa dan masyarakat dengan intimidasi dan militerisme. Pihak kepolisian tidak seharusnya mencederai nilai berdemokrasi dan perintah undang-undang," sentilnya.

Yani juga mendesak kepada Kapolres Bima, dari 26 setelah 11 dibebaskan agar sisanya 15 demonstran yang dipenjara secepatnya dibebaskan, Karena cara itu akan memantik kemarahan mahasiswa dan masyarakat pada umumnya. 

"Kami minta Kapolres Bima untuk segera membebaskan mahasiswa Donggo-Soromandi yang ditahan dan bertanggungjawab atas luka dialami sejumlah mahasiswa," tegasnya.

Tidak lupa, kepada mahasiswa Donggo-Soromandi yang tengah berjuang untuk kepentingan masyarakat, PC PMII Bima memberikan rasa hormat setinggi-tingginya. 

"Kepada para pejuang mahasiswa di Donggo-Soromandi, kami angkat topi setinggi-tingginya dan menaruh rasa hormat kepada sahabat - sahabat semua," tutup Yani. (Fahriz)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.