Angin Kencang di Sejumlah Wilayah Berujung Malapetaka, Satu Korban meninggal Dunia


Anis Istiqomah (17), korban meninggal dunia tertimpa pohon tumbang akibat angin kencang (29/1/2018)
Visioner Berita Kota/Kabupaten Bima-Sejak Senin pagi hingga siang usai Sholat Dzuhur (29/2018), Kota dan Kabupaten Bima serta Kabupaten dilanda angin kencang. Angin kencang yang berlangsung beberapa jam lamanya itu, sukses menelan korban jiwa, luka-luka dan diduga ada yang patah tulang akibat tertimpa pohon tumbang akibat musibah ini.

Informasi penting yang diterima media ini juga menungkap, satu korban bernama Anis Istiqomah (17) yang dikabarkan berstatus sebagai pelajar SMAN I Kota Bima, meninggal dunia setelah tertimpa phon tumbang akibat angin kencang di tamanria-Kota Bima. Anis menghembuskan nafasnya yang terakhir di RSUD Bima sekitar pukul 17.40 Wita. Kini jasad Anisa dibawa pulang ke rumahnya untuk dimandikan sebelum dimakamkan.

Korban meninggal dunia ini, merupakan warga asal Kelurahan Melayu-Kota Bima. Anis terungkap meninggal dunia akibat tertimpa phon mangga di Tamanria Kota Bima. Terungkap, korban tertimpa pohon hingga meninggal dunia di RSUID Bima  saat hendak pulang ke rumahnya. Selain menelan korban meninggal dunia, musibah angin kencang ini juga berhasil menelan korban luka-luka.

Diantaranya, Atika (17) yang yang juga pelajar ini merupakan warga asal Barat Timur RT 13/04 Kelurahan Paruga, mengalami keseleo pada kaki bagian kanan. Kedua,  Mulyadi (36) berstatus sebagai PNS, warga asal Kelurahan Mande RT 05/02, mengalami kaki bagian kanan dan kaki tdk bisa di gerakin lutut mengalami luka. Ketiga, Hujaifa (4),  warga Kelurahan Mande II RT 05/02, kepalanya tidak bisa digerakan dan tidak sadarkan diri. Kabar terkini dari pihak RSUD Bima menjelaskan, bocah kecil bernama Hujaifa ini masih hidup, dan kini tengah ditangani secara intensif oleh pihak medis setempat.

Sepeda motor Honda Vario yang hancur tertimpa pohon tumbang akibat angin kencang di Tamaria Kota Bima (29/1/2018)
Sementara luka yang diderita korban meninggal dunia bernama Anis Istiqomah ini, adalah patah pada kaki kiri kaki kanan. Data ini, diperoleh sejumlah media massa melalui petugas Bagian darurat pada UGD RSUD Bima, Masrin S.Pt.

Masrin kemudian menjelaskan, laporan sementara keadaan hari ini (29 januari 2018) pukul 16.00 telah terjadi angin kencang yang melanda Kota Bima sejak pagi pukul 07.20, dan telah menyebabkan beberapa pohon tumbang dan menjatuhkan genteng rumah warga. Angin itu juga disertai dengan hujan ringan, sedang mulai pukul 15 43 Wita.

Lokasi pohon tumbang dan rumah rusak, diantaranya pukul 09.41 Wita  pohon tumbang di perumahan Tolotongga-Kota Bima. Pukul 14.12 Wita genteng atap rumah jatuh di Kelurahan Ntobo RT 12/04 atas nama Sulaiman sebagai pemiliknya. Pohon tumbang di taman ria pengedara 2 0rang luka ringan -sedang sepeda motor rusak sedang. Sementara perahu dan kapal yang ada di pelabuhan Bima termasuk di kawasan Kelurahan tanjung, diamankan oleh masing-masing pemiliknya. Sedangkan sejumlah sejumlah korban luka

Masih soal pohon tumbang di Tamanria Kota Bima, juga mangakibatkan terlukanya Mulyadin (Guru SMK 3 Kota Bima dan anaknya), serta sepeda motor yang dikendarainya mengalami rusak sedang. Angin kencang yang terjadi itu, juga mengakibatkan phon tumbang di samping DPRD Kota Bima dan pohon tumbang di SLB Kelurahan jatiwangi, kecamatan Asakota-Kota Bima. Atas peristiwa angin kencang dan musibah yang diakibatkannya, warga dihimbau agar tidak keluar rumah. Sebab perkiraan dari pihak BMKG-kemungkinan angin kencang masih akan berlangsung sampai beberapa hari kedepan.

Inilah Pohon tumbang yang memakan korban di Tamanria Kota Bima itu (29/1/2018)
Secara terpisah, Kasat Lantas Polres Bima Kota AKP Ryan Faisal SIK yang dikonfirmasi membenarkan adanya insiden tersebut menjelaskan, ada empat korban dalam insident tersebut. Satu diantaranya meninggal dunia.  Selanjutnya, Ryan mengimbau agar masyarakat tetap waspada saat mengendarai kendaraan. “Dihimbau kepada masyarakat agar tetap menggunakan helm dan menggunakan jaket. Sebab, cuaca saat ini sangat buruk. Hujan lebat dan angin kencang, tidak bisa kita hindari," imbuhnya.

Masih soal angin kencang yang terjadi di pada Senin (29/1/2018), peristiwa tersebut bukan saja terjadi di Kota dan Kabupaten Bima. Tetapi, juga terjadi di Kabupaten Dompu. Akibat yang ditimbulkan oleh angin kencang tersebut, di Desa kala Kecamatan Donggo Kabupaten Bima, beberapa rumah warga juga mengalami kerusakan pada atamnya yang tergolong berat. Tak hanya itu, peristiwea angin kencang dimaksudt juga telah merusakan tanaman jagung milik warga di Kecamatan Donggo.

Jagung yang baru saja berbuah dan berbunga, praktis rata jadi tanah alias tumbang akibat hempasan angin kencang itu. Kejadian yang sama, juga merambah sejumlah wilayah lain di Kabupaten Bima. Musibah yang sama yakni kerusakan lahan pertanian dan rumah warga akibat terpaan angin kencang, juga terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Dompu. Lahan pertanian yang ditanami jagun oleh warga di sejumlah wilayah di Kabupaten Dompu tersebut, praktis sama nasibnya dengan yang terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Bima termasuk di Desa Kala Kecamatan Donggo.

Pohon Tumbang di Tamanria Kota Bima, nampak sebuah kendaraan yang ditimpanya (28/1/2018)
Angin kencang yang menyambar Kota Bima khususnya, Senin siang juga praktis menganggalkan penerjun milik TNI AL mendarang di landasan yang sudah ditentukan. Kecuali, para penerjun harus landas di luar lintas utama, salah satunya di wilayah persawahan di Kota Bima. Kendati demikian, dilaporkan tak adanya insiden luka maupun lainnya yang menimpa para penerjun akibat ekstreemnya cuaca itu (angin kencang). Masih soal angin kencang, listerik di Kota maupun Kabupaten Bima sempat dipadamkan secara total dalam waktu beberapa jam lamanya.

Sementara itu, update Peringatan Dini Cuaca Kabupaten Bima dan Dompu tertanggal 29 Januari 2018 pkl 16.40 Wita menjelaskan, masih berpotensi terjadi Hujan sedang-lebat yang dapat disertai angin kencang pd pkl.16.50 Wita di Ambalawi, Kota Bima, Soromandi, Dompu, Donggo, Lambu, dan dapat meluas ke wilayah Wera, Wawo, Lambitu, Palibelo, Palibelo, Belo, Sape, dan skitarnya. Kondisi ini diperkirakan masih berlangsung hingga pkl.19.50 Wita. (TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.