Tumpah-Ruah Pedagang Pasar Lama Sambut Lutfi-Feri, Juga Pembuktian di Tanjung

MANUFER di Jatibaru Disambut Ramai

Lutfi-Feri bersama pedagang di Pasar Lama (8/3/2018)
Visioner Berita Kota Bima-Setelah beroperasinya pasar modern di kawasan pantai Amahami-Kota Bima, tak semua pedagang di pasar lama yang terletak di Kelurahan Tanjung berpindah ke sana. Namun, sekitar ratusan orang pedagang berbagai jenis bayar termasuk ikan dan sayur-sayuran masih terlihat beroperasi di pasar lama ini.

Kamis (9/3/2016) tepatnya disaat Pasangan calon (Paslon) Walikota-Wakil Walikota Bima periode 2018-2023, H. Muhammad Lutfi, SE-Feri Sofiyan, SH (Lutfi-Feri, terungkap sejumlah alasan enggannya ratusan pedagang tersebut berhijrah ke pasar tradisional modern Amahami.

Diantaranya mereka betah di pasar lama karena selama ini memberikan banyak keuntungan, sulitnya bergser ke pasar tradisional modern Amahami karena model perekrutan pedagang berdasarkan kedekatan emosional (hanya orang dekat yang diterima di sana), dan pasar lama dianggap sebagai lokasi yang paling dekat alias efisien dari sisi transportasi hingga soal masih betahnya konsumen setiap hari untuk berbelanja ketimbang di pasar tradisional moder Amahami.

“Ada beberapa pedagang yang berpindah dari sini ke Pasar tradisional Modern Amahami. Tidak ada keuntungan yang mereka dapat selama beroperasi di sana, sebab jarang pembeli. Akibatnya, sejumlah pedagang tersebut terpaksa utang uang orang untuk memenuhi kehidupan keluarganya hingga sekarang. Berbeda dengan ketika mereka beroperasi di pasar lama ini, keuntungan yang mereka dapatkan sangat cukup untuk kehidupannya dan keluarganya, serta tidak pernah utang kemana-mana. Kasihan sejumlah pedagang tersebut,” keluh sejumlah pedagang saat menyambut Lutfi-Feri.

Pedagang ayam di pasar lama satukan tekad menangkan Lutfi-Feri
Soal Pilkada Kota Bima yang akan berlangsung pada 27 Juni 2018, mereka mengaku akan memilih Pemimpin yang tidak menggusur pasar lama ini. “Walikota-Wakil Walikota Bima yang akan kami pilih adalah yang tidak menggusur kami dari pasar ini. Kami hidup dan dapat menghidupi keluarga di pasar ini, demikian juga untuk biasa ank-anak kami yang melanjutkan pendidikkan hingga ke Perguruan Tinggi. Sekali lagi, di sinilah sumber kehidupan kami. Oleh karenanya, tata kelola pasar ini dengan baik tetapi jangan digusur. Sampais ekarang, kami masih membayar restribusi kepada Pemerintah,” tegas ratusan pedagang tersebut.

Kekumuhan pasar lama, diakui ratusan pedagang bukan karena pihaknya. Tetapi, lebih kepada kurag maksimalnya petugas pemerintah melakukan pembersihan. Padahal uang sampah dan retribusi lainnya tetap dipungut kepada para pedagang.

“Bukti kesemrawutan yang tidak diurus, anda juga lihat di los bangunan pasar daging yang dibangun dengan uang negara Miliaran rupiah itu. Kini bangunan tersebut sudah dipenuhi sampah karena tidak digunakan. Dulu los pasar daging sempat digunakan, namun beberapa waktu saja dan kemudian dikosongkan karena pedagangnya berpindah ke Amahami. Namun sebelumnya, los pasar itu hanya dihajdikan tempat buang hajat oleh sejumlah orang,” beber para pedagang.

Lutfi-Feri di pasar kambing, pedagang kambing bulatkan tekad menangkan Lutfi-Feri
Liputan langsung Visioner pada moment tersebut melaporkan, para pedagang pakaian, ikan, sayur-sayuran, barang bekas, aksesories, Sembako dan lainnya terlihat tumpah ruah menyambut kegiatan blusukkan yang dilakukan oleh Lutfi-Feri. Senyum dan pelukan ramah terlihat nyata antara ratusan pedagang dengan Paslon ini (Lutfi-Feri).

“Hidup Lutfi-Feri, kami akan memilihmu pada Pilkada Kota Bima periode 2018-2023. Sebab, Lutfi-Feri sudah berjanji tidak akan kami dan pasar sebagai sumber kehidupan kami sekeluarga. Dan inilah Calon Pemimpin yang sangat baik untuk memimpin Kota Bima periode 2018-2023,” tegas para pedagang dimaksud.

Masih dalam liputan langsung Visioner, usai mengelilingi seluruh sisi dalam pasar lama, Lutfi-feri kemudian melanjutkan perjalan menyapa para pedagang di pasar Kaming dan pasar Ayam yang berada pada bagian selatannya. Sambutan para pedagang di dua tempat itu juga terlihat semarak terhadap Lutfi-Feri.  Selanjutnya, pasangan Lutfi-Feri melakukan foto bersama dengan mereka. Usai Foto bersama, Lutfi-Feri terlihat meminum kopi bersama dengan mereka di sebuah warung sederhana di pojok yang berdekatan dengan pasar Kaming dan Pasar Ayam tersebut.

Selanjutnya, Lutfi-Feri kemudian melanjutkan blusukan menyerap aspirasi pedagang buah, sayur-sayuran, buah-buahan, ikan, beras dan lainnya yang berada di sebelah timur pasar lama ini. Pada moment tersebut, hampir semua pedagang mengangkat dua jari sebagai bentuk dukungannya terhadap pasangan Lutfi-Feri.

“Sebenarnya berpindah ke pasar Amahami juga baik, namun yang sulit adalah para pedagang agak sulit berkompetisi. Biarkan pasar Amahami dengan ranahnya sendiri, demikian juga dengan pasar lama ini.  Jika seluruh pasar yang ada di Kota Bima di tata dengan baik, maka kompetisi dan tumbuh-kembangnya nilai ekonomi akan terlihat nyata. Tetapi sangat ironis jika dalam satu Kota hanya ada satu pasar,” tegas sejumlah pedagang pada lokasi itu.

Lutfi-Feri dalam pengukuhan Tim pemenangan di Kelurahan Tanjung (9/3/2018)
Calon Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi-Iskandar yang didamping Calon Wakilnya yakni Feri Sofiyan menegaskan, salah satu pilar penting bagi pertumbuhan perekonomian adalah pera pasar. Oleh karenanya, dunia pasar itu harus mampu ditumbuh-kembangkan yang kemudian diikuti dengan managemen tata kelola yang baik pula oleh Pemerintah.

“Pasar lama itu tidak boleh digusur, tetapi harus ditata kelola dengan baik. Jika menang dalam Pilkada Kota Bima periode 2018-2023, kami berjanji dari hati yang paling dalam untuk tidak menggusur pasar ini. Kita tidak boleh menggusur para pedagang itu, sebab di pasar ini merupakan sumber kehidupan mereka dan keluarganya, serta membiaya sekolah anak-anaknya mulai dari SD-Perguruan Tinggi. Sekali lagi, jika kami menang di Pilkada maka pasar lama ini tidak akan digusur, kecuali akan ditata kelola dengan baik,” janjinya.

Pada sebuah daerah termasuk di Kota Bima, tidak boleh ada hanya satu pasar. Semakin banyak pasar dengan sistim tata kelola yang baik tegasnya, tentu akan mampu menumbuh-kembangkan sektor ekonomi yang sangat baik pula. Jelas Lutfi, antara pasar Amahami, pasar lama dan pasar-pasar lainnya yang ada di Kota Bima harus diberikan ruang sebesar-besarnya untuk berkompetisi secara baik.

“Sementara Pemerintah hanya berperan aktif untuk pada tingkatan tata kelola managemen pasar. Warga yang bukan asli Bima tetapi hidup di sini dan berprofesi sebagai pedagang, tidak boleh diusir. Sebab, mereka adalah insvestasi bagi kita semua. Tidak bisa kita bayangkan berapa banyak orang yang menjadikan Bima ini sebagai ajang bisnis, namun mereka justeru membangun rumah dan berinvestasi di luar sana. Itu terjadi, karena kita tidak mampu memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi mereka. Kebiasaan itu harus dirubah, caranya kita harus mampu memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan kepada mereka. Sekali lagi, biarkan mereka tetap di sini dan menjadi orang Bima seutuhnya,” imbuhnya.

Setelah melaksanakan kegiatan blusukkan di pasar lama, Jum’at (9/3/2018), Lutfi-Feri kemudian melakukan pengukuhan tim pemenangan di empat lingkungan di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Rasana Barat-Kota Bima. Kelurahan Tanjung, merupakan salah satu wilayah terparah dihajar banjir bandang pada Desember 2016. Tumpah-ruah warga juga terlihat nyata pada moment dimaksud. Liputan langsung sejumlah awak media pada moment tersebut melaporkan, selain melakukan pengukuhan tim pemenangan, Lutfi-Feri juga menyampaikan sambutan seperti yang dilakukannya di daerah kunjungan lainnya. Tak hanya itu, Lutfi-Feri juga berharap agar warga Kelurahan Tanjung dan di seluruh Kelurahan lain tetap menjaga kebersamaan dan solid untuk memenangkannya pada Pilkada Kota Bima periode 2018-2023.

Lutfi-Feri di Kelurahan Tanjung (9/3/2018)
Namun Lutfi-Feri percaya dan bahkan sangat yakin, kecintaan sekaligus harapan besar seluruh warga Kota Bima ke arah bangkin menuju perubahan pada seluruh aspek atau lebih baik dari sebelumnya sangatlah tinggi. “Kami berdua maju dengan pengabdian nyata untuk bangsa dan negeri, itu merupakan tekad dan janji yang akan kami wujudkan jika masyarakat Kota Bima mengantarkannya ke kursi Walikota-Wakil Walikota Bima pada Pilkada periode 2018-2023. Jaga kebersamaan, tetaplah solid, jangan mudah terprofokasi oleh keadaan-fokus pada tujuan utama yakni memenangkan Pilkada Kota Bima (Insya Allah),” harap Lutfi-Feri pada moment tersebut.

Jabatan telah dilepas oleh keduanya, diakuinya maju untuk mengabdi untuk bangsa dan negeri bernama Kota Bima. Keduanya juga mengakui, lahir dari rahim seorang Kopral TNI (Lutfi) dan seorang guru (Feri), bukan dari kalangan berada atau kalangan elit lainnya.

“Bagi kami, rakyat dan daerah adalah segalanya, bukan menjadikan kekuasaan untuk memperkaya diri, kelompok maupun golongan. Sekali lagi, mimpi kami adalah mengabdi untuk Kota Bima dan masyarakat agar jauh lebih baik dari sebelumnya. Ini bukan sekedar janji, tetapi akan kami tepati jika masyarakat Kota Bima mengantarkan ke kursi Walikota-Wakil Walikota Bima periode 2018-2023. Jika kami menang dalam Pilkada ini, maka ruang masyarakat untuk mengawal dan mengawasi sekaligus menagih janji akan diciptakan seluas-luasnya,” tegas Lutfi-Feri.

Pasangan MANUFER dalam pengukuhan tim pemenangan di Jatibaru (9/3/2018)
Pada pihak lainnya, rival ketat pasangan Lutfi-Feri yakni Paslon H. A.Rahman H. Abidin, SE-Hj. Ferra Amlia, SE, MM (MANUFER) membuktikan kekuatannya di Kelurahan Jatibaru, Kecamatan Asakota-Kota Bima.  MANUFER ke Jatibaru, selain melakukan ratusan tim pemenangan juga dimanfaatkan untuk melakukan blusukan di sejumlah lingkungan, salah satunya di wilayah Sapaga.

Pada postingan pendukungnya di Media Sosial (Medsos), kegiatan pasangan tersebut terlihat ramai. Pada pada moment blusukan yang dilakukan oleh pasangan MANUFER ini, juga disambut baik oleh masyarakat di sejumlah lingkungan di Jatibaru. Pantauuan sejumlah awak media melaporkan, kegiatan pasangan MANUFER di Jatibaru berlangsung sejak sore hingga jelang Maghrib. (TIM VISIONER

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.