Moment Idul Adha, Dua Kejadi Memalukan di Bima-Dua Orang Tewas Dibunuh
Pelaku Pembunuhan di Ambalawi itu (dua dari kanan) dapit oleh aparat Polres Bima Kota |
Sekitar pukul 14.20 Wita di sebuha lokasi
wisata di Desa Mawu Kecamatan Ambalawi, Muhaimin (40) warga asal Desa yang
bekerja sebagai petani tewas tergeletak seketika setelah mengalami luka tusukan
menggunakan tombak oleh Baharudin (32) warga asal Desa Kabanta Kecamatan Wera
Kabupaten Bima. Pemicu dari peritiwa miris di moment suci bagi umat Islam ini
9Idul Adha), diduga hanya karena dendam lama.
Usai membantai korban hingga tewas
tergeletak, kepada Visioner pelaku mengakui langsung menyerahkan diri ke
Mapolsek Wera dan kemudian digelendang ke Mapolres Bima Kota oleh anggota
Polsek Sape. Pelaku mengaku diangkut petugas menggunakan mobil melalui jalur
lintas Wera-Sape-Kota Bima.
Di lokasi inilah korban dibunuh |
Uniknya, pembunuh ini justeru terlihat masih
sangat santai menjawab pertanyaan baik oleh penyidik maupun oleh Visioner.
Namun sesekali, dia terlihat meminum air mineral dan kemudian bercerita tentang
apa yang memotivasinya membunuh korban. “Pada Jum’at subuh Minggu lalu, saya
dianiaya oleh korban. Saya dianiaya tanpa alasan oleh korban. Akibatnya, saya
mengalami sejumlah luka memar. Dan karena hal itulah saya menyiman dendam
terhadapnya,” kata pelaku yang bekerja sebagai tukang kebun dan juga mengaku
sebagai buruh gilingan ini.
Diakuinya, Rabu sore (22/8/2018) merupakan
saat yang sangat tepat baginya untuk menuntaskan dendam terhadap korban. Sebab,
di TKP sekaligus tempat arena balap liar itu dia memastikan hadirnya korban.
Sementara tombak yang digunakan untuk menusuk korban hingga tewas, disimpanya pada
gubuk di sebuah kebun milik warga.
“Perkiraan saya bahwa korban ada di lokasi
itu memang tepat. Tiba di TKP, saya langsung menusuknya menggunakan tombak pada
pinggang bagian belakangnya. Dan selanjutnya, saya juga menusuk pakai tombak
pada bagian tumbuhnya yang lain. Awalnya, dia mau melawan. Namun, saya justeru
lebih cepat menghantamnya dengan tombak. Setelah itu, saya meninggalkannya dan
kemudian datang menyerahkan diri ke Mapolsek Wera,” tandasnya.
Menariknya, korban juga diakuinya sebaga
sahabatnya sendiri. Persahabatan antara dirnya dengan korban terjalin sejak
lama. Tetapi diakuinya, persahabatan itu harus berakhir ketika dirinya dianiaya
oleh korban. Mirisnya, hanya karena persoalan itu akhirnya dia menghabisi
korban dengan tombak miliknya sendiri (milik pelaku). Kendati demikian, pelaku mengaku
tidak pernah main-main ke rumah korban. Kecuali, sesekali korban pernah
memberikan rokok kepadanya jika bertemu di jalan.
“Bicara menyesal, saya tidak menyesal
sedikitpun kalau mengingat perlakuannya terhadap saya. Tetapi, saya menyesal
ketka mendengar mendengar kabar bahwa dia telah meninggal dunia. Dan atas
meninggalnya dia, sebagai manusia ya saya pun meminta maaf yang
sedalam-dalamnya kepada semua pihak terutama kepada keluarga korban,” ujarnya.
Iptu Akmal Novian Reza, S.IK (Kasat Reskrim Polres Bima Kota |
Singkatnya, pelaku kini harus mendekam
didalam penjara akibat tindak pidana pembunuhan yang dilakukannya terhadap
korban. Secara terpisah, Kapolres Bima Kota melalui Kasat Reskrim, Iptu Akmal
Novian Reza, S.IK yang dimintai komentarnya membenarkan adanya kejadian
tersebut.
“Kasus ini dipicu oleh dendam lama. Pelaku menusuk korban dengan tombaknya sendiri. Terdapat lima luka tusukan di tubuh koran hingga ia meninggal dunia. Kini pelaku sedang diperiksa di Sat Reskrim Polres Bima Kota. Kepada penyidik, korban mengakui perbuatannya. Yang jelas, pelaku secara resmi telah dinyatakan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan,” jelas Akmal, Rabu malam (22/8/2018).
Akmal kemudian menjelaskan kronologis
kejadiannya. Pada Hari Rabu tanggal 22 Agustus 2018 pukul 14.30 wita bertempat
di So Oi Silo Desa Mawu Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima- tepatnya di kebun
milik Jufrin alias Goli telah terjadi Kasus penusukan yang mengakibatkan
Muhaimin warga RT 19/07 dusun Tololai Desa Mawu Kecamatan oleh pelaku bernamaBaharuddin
warga asal Desa Kabanta Kecamatan Wera Kabupaten Bima.
“Adapun Kronologis kejadiannya, awalnya korban
duduk di rumah Kades Mawu yang terletak di dusun Mawu tepatnya di pantai di
Mawu bersama Saiful A. Latif. Selanjutnya korban Korban keluar dengan Saiful
A.Latif menuju TKP. Tiba di TKP, korban menyuruh Saiful A. Latif untuk balik ke
rumah dengan guna mengembalikan sepeda motor,” ungkap Akmal.
Selanjutnya jelas Akmal, korban duduk
bersantai di pondok di TKP bersama dengan lima orang temannya. Yakni nanda,
saudara Guru, Fadli, Dae Iba, dan Anton. Saat itu, korban bersama lma orang
temannya sama-sama duduk santai di pantai. “Beberapa saat kemudian, tiba-tiba
Pelaku datang dari arah belakang korban tanpa sepengetahuan rekan-rekannya, dan
saat itu pula ia langsung melakukan penganiayaan dengan cara menusuk korban
dengan menggunakan tombak yang dibawanya hingga akhirnya korban meninggal Dunia,”
terangnya.
Akibat tusukan menggunakan tombak oleh
pelaku, korban mengalami sejumlah luka. Yakni,. 3 luka pada bagian punggung, 1
luka pada bagian pantat, 2 luka pada bagian betis kanan, luka robek pada sela-sela
jari kiri, luka robek pada ibu jari kiri, luka robek telapak tangan kanan, luka
robek pada pangkal paha kiri dan kanan, luka robek pada paha kiri, luka robek
pada bagian bawah ketiak kanan, dan luka robek pada lengan kanan, luka lebam
pada paha kiri.
Tiba di TKP Korban kemudian diangkut
menggunakan Truck kayu oleh pihak Polsek Ambalawi. Sekitar pukul 15.50 Wita, korban
tiba di rumah duka yang beralamat. Berbarengan dengan hal itu, tiba-tiba
suasana menjadi tegang. “Karena setelah mendengar bahwa Korban meninggal dunia,
selanjutnya pemuda dusun Tololai langsung melakukan aksi pemblokiran Jalan
Lintas Ambalawi-Wera sekitar satu setengah Jam lamanya. Selanjutnya pihak Polsek
Ambalawi melakukan penggalangan sekaligus memberikan arahan terhadap mereka
yang memblokr jalan. Selanjutnya, Alhamdulillah jalan yang semula diblokir itu
akhirnya dibuka kembali,” paparnya.
Sementara situasi terkini pasca kejadian
pembunuhan terhadap korban, Ambalawi dalam keadaan kondusif. Sedangkan
pelakunya, hingga kini sedang dilakukan pemeriksaan secara intensif oleh
penyidik Reskrim Polres bima Kota.
“Tersangkanya sedang diperiksa oleh penyidik.
Selanjutnya, kami berharap kepada Bhabinkamtibmas Ambalawi agar tetap
memonitoring perkembangan situasi pasca terbuhnya korban. Intinya, kejadian
pembunuhan itu karena dendam lama dimana pelaku pernah dianiaya oleh korban
dalam acara orgen tunggal beberapa waktu lalu. Sementara itu, keluarga korban
kini telah menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus tersebut kepada aparat
penegak hukum. Dan keluarga korban mendesak agar pelaku dihukum sesuai
perbuatannya,” tuturnya.
Inilah korban luka berat dari peristiwa di Rai Oi, kini masih dirawat secara intensif di RSUD Bima |
“Kejadian di Rai Oi itu telah mengakibatkan
satu orang korban meninggal dunia dan yang satunya lagi mengalami luka berat
yakni tangannya putus. Dugaan dari motif kejadian di Rai Oi itu, juga karena
dendam lama. Namun, kasusnya masih didalami. Oleh sebab itu, data lengkapnya
akan kami jelaskan dalam waktu dekat kepada rekan-rekan wartawan,” sebut Akmal.
Atas kejadian tersebut, Kapolres Bima Kota
AKBP Ida Bagus Winarta, SIK bersama sejumlah pasukan langsung meluncur ke Sape
untuk mengamankan situwasi agar tidak membias ke hal lainnya. Dan sampai malam
ini (Rabu), Kapolres Bima Kota masih berada di Sape untuk mengupayakan
perdamaian warga di Dua Desa. “Hingga malam ini, pak Kapolres Bima Kota masih
berada di Sape. Beliau bersama pihak Polsek Sape sedang berupaya mendamakan
warga di dua Desa. Soal situasi pasca kejadian tersebut, Sape masih berlangsung
kondusif,” tandasnya.
Dan pada pasca kejadian
yang sebelumnya sempat menegangkan itu, atas perjuangan keras pihaknya berhasil
menangkap seorang terduga pelaku berinisial HR. Terduga pelaku berhasil dibekuk dalam waktu kurang dari 24 jam. Yang bersangkutan (HR),
diakuinya telah digiring ke Sat Reskrim Polres Bima Kota untuk ditangani lebih
lanjut. “Terduga pelaku berinisial HR kini sedang diperiksa di ruang Sat
Reskrim Polres Bima Kota. Pak Kapolres Bima Kota hingga sekarang masih di Sape,
dan kami berharap agar kedua warga segera berdamai. Sebab, seorang terduga
pelaku berinisial HR sedang diamankan di Mapolres Bima Kota,” harapnya.
Upaya pengamanan pasca terjadinya kasus pembunuhan baik yang terjadi di Ambalawi maupun di Desa Rai Oi Kecamatan Sape, juga meibatkan pihak Kodim 1608 Bima dibawah kendali, Letkol Inf. Bambang Kurnia Eka Putra. Tepatnya usai kejadian tersebut, Bambang bersama pasukannya yang juga melibatkan Babinsa di dua wilayah langsung turun ke lapangan untuk mengarahkan masyarakat guna menahan diri, menjaga suasana kondusif di masing-masing wilayahnya dan menyerahkan dua kejadian tersebut kepada aparat penegak hukum. "Setelah di Ambalawi, saya bersama sejumlah personil TNI langsung ke Sape untuk ikut terlibat mengamankan situasi wilayah di sana," tandas Dandim 1608 Bima, Letkol Inf. Bambang Kurnia Eka Putra, Rabu malam (22/8/2018).
Dandim yang sering ikut terlibat dalam mengamankan wilayah di Bima ketika terjadi konflik ini menambahkan, situasi keamanan di Ambalawi maupun Sape kini sudah berlangsung kondusif. Namun, baik aparat Polri (maupun TNI sampai sekarang masing berjaga-jaga di Sape dengan tujuan mengantisipasi agar tak terjadi kemungkinan pasca terjadinya kasus peristiwa pembunuhan di Rai Oi tu. "Suasana di sana sudah sangat kondusif sekarang. Namun beberapa personil TNI dan aparat Polri masih berjaga-jaga di sana untuk mengantisiasi adanya kemungkinan pasca terjadinya kasus pembunuhan itu," ungkasnya. (TIM VISIONER)
Nampak Dandim 1608 Bima, Letkol Inf. bambang Kurnia Eka Putra sedang memegang punggung Warrga di Rai Oi |
Dandim yang sering ikut terlibat dalam mengamankan wilayah di Bima ketika terjadi konflik ini menambahkan, situasi keamanan di Ambalawi maupun Sape kini sudah berlangsung kondusif. Namun, baik aparat Polri (maupun TNI sampai sekarang masing berjaga-jaga di Sape dengan tujuan mengantisipasi agar tak terjadi kemungkinan pasca terjadinya kasus peristiwa pembunuhan di Rai Oi tu. "Suasana di sana sudah sangat kondusif sekarang. Namun beberapa personil TNI dan aparat Polri masih berjaga-jaga di sana untuk mengantisiasi adanya kemungkinan pasca terjadinya kasus pembunuhan itu," ungkasnya. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda