Masih Soal Jembatan Tangga, Pilisi Sudah Tinjau-Nona Ling Kian Irit Bicara

Kabag AP Punya Nomor HP Lebih dari Satu Tapi Tak Ada Yang Aktif
Keretakan pada sayap jembatan Tangga yang ddiduga diupayakan didututup dengan semen (diplur). Dok.Foto (21/9/2018)
Visioner berita Kabupaten Bima-Publik khususnya di Bima seolah terus dipertontonkan oleh sebuah pelaksanaan proyek pembangunan jembatan di Desa Tangga Kecamatan Monta Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat dengan pagu lebih dari Rp3 M oleh pihak PT. Citra Putera Laterang milik Nona Ling. Pelaksanaan proyek pembangunan jembatan berpagu miliaran rupiah bersumber dari APBD 2 Kabupaten Bima Tahun Anggaran (TA) 2017 itu, diduga mengalami total los alias gagal konstruksi. Sayangnya, sampai sejauh ini diduga kuat belum ada sikap tegas dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima.

Namun, Kadis PUPR Kabupaten Bima Ir. H. Muhammad Nggempo M.Si dengan tegas menyatakan tidak akan mencairkan sisa anggaran dari pagu proyek tersebut yakni sebesar Rp350 juta. Tak pelak, Nggempo pun mengungkap bahwa sejumlah proyek pembangunan fisik yang menggunakan APBD 2 Kabupaten Bima oleh Nona Ling ini diduga banyak yang tak beres. Oleh karenanya, Nggempo malah bertanya tentang siapa yang memberikan pekerjaan ke Nona Ling ini.

Masih soal keretakan pada bagian saya jembatan Tangga itu, Dok. Foto (21/9/2018)

Yang dinilai tak kalah uniknya, Ir. Sutami selaku PPK terkait pelaksanaan jembatan di Tangga ini, justeru kian tertutup alias diduga menghindari media massa, padahal sebelumnya dia terlihat semangat mengungkapnya. Buktinya, berkali-kali ia dihubungi melalui selulernya tidak pernah mau meladeni media yang mencoba menindaklanjuti pemberitaan terkait masalah ini. Dan diwawancara via SMS pun tidak pernah dibalas oleh Sutami.

Hal lain yang tak kalah menariknya, Kabag AP pada Setda Kabupaten Bima sekaligus Nakhoda LPSE yakni Ir. Suwandy yang juga sebagai salah satu pihak paling bertanggungjawab terkait pembangunan jembatan di Tangga ini, pun terasa sulit untuk ditemui. Beberapa kali koresponeden Visioner ke kantornya, Suwandy di sebut-sebut sedang sibuk mengikuti kegiatan rapat. Dan Visioner mencoba menghubunginya via telephone selulernya pun harus kembali mengalami kegagalan. Pasalnya, beberapa nomor HP milik Suwandy, tak satupun yang on.

Selain lengkungan jembatan yang kian nampak, juga nampak jelas tumpukan kayu penyanggah yang menuntup sungai, Dok. Foto (21/9/2018)
Kapolres Bima Kabupaten, AKBP Bagus Satrio Wibowo, S.IK yang dimintai komentarnya usai mengikuti kegiatan pembukaan turnament catur perebutan piala Dandim 1608 Bima pada Kamis lalu (20/9/2018) menjelaskan, pihaknya sudah melakukan peninjauan awal terhadap pelaksanaan pembangunan jembatan di Tangga.

“Dengan kondisi konstruksi jembatan yang melengkung tersebut, diduga ada kecenderungan merugikan negara. Tetapi, kasus ini belum ditangani secara hukum. Karena, untuk menemukan adanya perbuatan melawan hukum terkait pembangunan tersebut kami harus memperoleh dokumen kontraknya terlebih dahulu, dan apakah pembangunan tersebut sudah selesai dilaksanakan atau belum,” tegasnya.

Bagus kemudian menjelaskan, pihaknya juga belum mengetahui secara pasti apakah pelaksanaan pembangunan jembatan tersebut sudah dilakukan FHO maupun PHO oleh instansi terkait atau sebaliknya.

Pemandangan utuh pada bagian atas pembangunan jembatan Tangga, Dok. Foto (21/9/2018)
“Kita belum bisa menyatakan terlalu dini tentang ada atau tidaknya kerugian negara terkait pelaksanaan pembangunan jembatan itu. Sebab, selainj dokument kontraknya yang belum kami pegang, juga masih ada sejumlah tahapanj yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah. Lagi-lagi adanya informasi yang menyebutkan bahwa sisa anggaran dari pekerjaan pembangunan jembatan tersebut yang akan ditahan oleh Pemerintah senilai Rp350 juta, tentu saja kita belum bisa menjustifikasi adanya kerugian negara terkait pembangunan jembatan itu,” tegas Bagus.

Tetapi jika seluruh tahapan, proses, dan mekanisme telah dilewati lantas kemudian terkait pembangunan jembatan ini ditemukan adanya perbuatan melawan hukum tentu saja tidak toleransi terhadap pelaksananya. “Siapapun dia, jika ditemukanj adanya perbuatan melawan hukum tentu saja akan ditindak sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Sekali lagi, saat ini terkait pembangunan tersebut belum bisa disebut adanya perbuatan melawan hukum,” pungas Bagus.

Pemandangan lainnya pada bagian atas jembatan Tangga, Dok.Foto (21/0/2018)
Terkait pelaksanaan pembangunan proyek jembatan Tangga yang diduga mengalami total los tersebut, juga ditanggapi serius oleh salah seorang anggota DPRD Kabupaten Bima, Muhammad Aminurlah, SE.

“Masa kontrak pembangunan jembatan tersebut berakhir pada 31 Desember 2017. Namun yang terjadi, justeru pembangunan jembatan tersebut justeru baru diselesaikan pada September 2018. Ini salah satu point penting yang perlu disikapi secara serius. Jika terjadi perpanjangan kontrak (adendum) terhadap pelaskanaan pembangunan dimaksud, tentu harus ada dasar yang jelas. Misalnya, dihajar bencana alam atau kondisi emergency lainnya. Saya pikir ini ranahnya Komisi 3 DPRD Kabupaten Bima yang harus menindaklanjutinya,” imbuh Maman.

Maman kemudian membongkar dugaan penyimpangan terkait pelaksanaan sebuah jembatan di Kecamatan Lambu dengan pagu miliaran rupiah oleh yang diduga dikerjakan oleh Nona Ling ini ditengarainya telah mengalami kerusakan. Salah satunya, konstruksi jembatan yang sudah bolong, pada anggaran pembangunan jembatan tersebut bersumber dari APBD 2 Kabupaten Bima tahun 2017. “Akibatnya, warga di sana mendatangi gedung Dewan, mendesak agar segera mengkrosceknya secara langsung. Pertanyaan lainnya, kok BPK diam saja ya,” tanyanya.

Diduga adanya material yang berjatuhan pada ujung bagian kiri jembatan Tangga ini, Dok. Foto (21/9/2018)
Tak hanya itu, Aminurlah mengungkap sesuatu yang menarik. Yakni, porsi pekerjaan proyek fisik pada Dinas OUPR Kabupaten Bima yang setengahnya dikuasai oleh Nona Ling.“Dugaan lainnya yakni sekitar 50 porses proyek pembangunan fisik pada Dinas PUPR Kabupaten Biam dikuasai oleh Nona Ling ini,” duganya.

Soal pembangunan jembatan Tangga yang diduga bermasalah itu, salah seorang warga yang juga salah satu Tokoh asal Kecamatan Monta yakni Kisman, SH mendesak pihak-pihak terkait agar segera menyikapinya secara serius.

“Secara kasat mata, itu terlihat jelas tentang kualitas pekerjaannya. Dan, kamipun sudah mengabadikan gambarnya sekarang. Namun untuk memastikan soal amburadulnya kualitas konstruksi pembangunan jembatan tersebut, tentu saja itu menjadi ranahnya instansi terkait. Oleh karenanya, atas nama warga Kecamatan Monta kami mendesak pihak-pihak terkait segera menyikapinya secara serius,” desak Kisman melalui selulernya, Jum’at (21/9/2018).

Pemandangan yang tak kalah menarik lainnya pada bagian sayap jembata Tangga, Dok.Foto (21/9/2018)
Casman kemudian mengungkap, selain konstruksi bantalan jembatan juga menemukan adanya keretakan serius pada sayapnya. Dan keretakan pada sayap jembatan tersebut diduga telah ditutupii oleh pihak pelaksananya dengan cara memplurnya menggunakan semen. Tetapi, upaya tersebut tidak bisa menghilangkan keretakan yang terjadi pada sayap jembatan itu. “Dugaan keretakan juga terjadi di sejumlah sisi termasuk pada bantalan jembatan itu sendiri,” ungkap Kisman.

Lagi-lagi, Kisman membongkar ada hal menarik lainnya yang terlihat pada lokasi pembangunan jembatan tersebut. Yakni kayu-kayu penyanggah yang sudah dilepas, terlihat berantakan di sungai alias tidak dipindahkan ke tempat lainnya. Hal tersebut, didnilainya menjadi ancaman kedangkalan bagi sungai sekitar yang tentu saja akan menahan laju air ketika musim hujan tiba.

“Dengan masih dibiarkannya tumpukan kayu penyanggah pada sungai itu, tentu saja akan berdampak buruk pada lingkungan sekitar. Oleh karenanya, kami mendesak agar kayu-kayu yang masih menumpuk di sungai itu segera diangkat dan kemudian dipindahkan ke tempat lain,” imbuhnya.

Sementara itu, Nona Ling sebagai pemilik PT Citra Putera Laterang yang dimintai komentarnya via SMS justeru terkesan kian irit bicara. Berbagai pertanyaan yang menyorot terkait pembangunan jembatan Tangga dan sejumlah proyek pembangunan fisik lainnya yang dinilai tak berkualitas oleh sejumlah pihak, Nona Link hanya menjawabnya dengan nada singjkat. “Terimakasih atas perhatiannya,” sahutnya dengan nada singkat melalui SMS sua hari lalu. (TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.