Pembunuhan Sadis Kembali Terjadi di Tanah Lambu Bima, Kali ini Saudara Bunuh Saudara Hanya Karena Soal Tanah

Kisman Korban Pembunuhan di Lambu

Visioner Berita Kabupaten Bima-Peristiwa pembunuhan sadis yang terjadi di wilayah Kecamatan Lambu Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dipicu oleh sengketa tanah, tercatat bukanlah hal baru. Tetapi, kisah miris menyata hati yang seolah mengabaikan nila-nilai agama serta kehidupan ini terjadi lebih dari satu kali.

Beberapa tahun silam, peristiwa pembunuhan di wilayah sana salah satunya mengorbankan seorang pelajar. Kasus ini terjadi karena sengketa tanah. Kisah miris sekaligus memalukan (pembunuhan secara sadis) di wilayah Kecamatan Lambu pada Rabu (19/12/2018) sekitar pukul 18.00 Wita, praktis saja menggemparkan Bima.  Kali ini, yang terjadi adalah saudara membunuh saudara sepupunya sendiri.

Seorang korban warga asal Desa Lanta RT 06/03 Kecamatan setempat bernama Kisman (34) yang bekerja sebagai petani, praktis saja tewas mengenaskan setelah mengalami luka bacokan di sekujur tubuhnya hingga bersimbah darah. Setelah dibacok berkali-kali di Tempat Kejadian Perkara (TKP) di wilayah Desa Lanta, korban yang dalam kondisi kritis langsung dilarikan dengan tujuan menyelamatkan nyawanya di ruang IGD Puskesmas Lambu.  

Yang tak kalah sadisnya, belum puas menghajar korban di wilayah Desa Lanta, sejumlahterduga pelaku kembali membacok yang bersangkutan saat sedang dirawati di ruang IGD Puskesmas Lambu. Alhasil, di ruang IGD Puskesmas Lambu itulah korban tewas mengenaskan. Peristiwa meninggalnya korban, bukan saja menyisakan duka-derita bagi keluarga yang ditinggalkannya. Tetapi, sukses mengundang keprihatinan publik baik di dunia nyata maupun di Media Sosial (Medsos).

Pertanyaan tentang identitas terduga pelakunya, pun akhirnya terjawab. Terduga pembunuhnya adalah saudara sepupunya korban itu sendiri. Yakni FTH alias Mone (37), ARJ (19), dan HMD (39). Ketiganya adalah warga asal Desa Lanta Kecamatan Lambu. Sementara saksi di TKP pertama, yakni Syahrudin alias Ragos (42), dan Muslimin (50)-keduanya adalah warga asal Desa lanta.

Kronologis kejadian berdasarkan informasi yang diperoleh sejumlah awak media mengungkap, awalnya antara korban dengan tiga orang terduga pelaku berselisih soal tanah warisan dimana kedua belah pihak masih berstatus sebagai saudara sepupu satu kali. Masih menurut informasi yang dihimpun oleh sejumlah awak media, perselisihan kedua belah pihak praktis saja melahirkan ketegangan.

Akibatnya, peristiwa perkelahian kedua belah pihak pun tak terhindarkan. Akibatnya, korban mengalami luka pada tangan kanan dan perut karena bacokan dan tusukan menggunakan tombak hingga berimbah darah. Melihat kejadian tersebut, warga akhirnya melakukan peleraian dan kemudian membawa korban untuk tujuan penyelamatan nyawanya di Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) kecamatan Lambu.

Tak puasa menghajar korban di TKP 1, akhirnya beberapa saat kemudian para terduga pelaku dimaksud mendatangi PKM Lambu dan kemudian melakukan penganiaan terhadap korban di ruang IGD PKM Lambu dengan menggunakan senjata tajam. Akibat yang ditimbulkan oleh tindakan sadis tersebut, korban mengalami luka tusuk di bawah leher, luka bacok pada bagian pantat sebelah kiri hingga tak berdaya.

Lagi-lagi menurut informasi yang dihimpun oleh sejumlah awak media menguak, setelah menghabisi korban hingga tak berdaya di ruang IGD PKM Lambu akhirnya para terduga pelaku langsung pergi. Sementara upaya penanganan medis yang dilakukan oleh pihak PKM Lambu, yakni setelah para terduga terduga pelaku meninggalkan institusi kesehatan tersebut (PKM Lambu, Red).

Singkatnya, tak lama kemudian tepatnya setelah ditangani oleh pihak Medis setempat akhirnya korban meninggal dunia di ruang IGD PKM Lambu. Kasat Reskrim Polres Bima kota melalui Kanit Pidum setempa, Ipda Alfari Rasman STRK yang dimintai komentarnya, membenarkan adanya peristiwa pembunuhan sadis dimaksud. “Ya, kasusnya sedang ditangani oleh pihak Polsek Lambu. Kasus tersebut, diduga dipicu oleh sengketa tanah dimana kedua belah pihak (korban dengan terduga pelaku) masih punya hubungan kekeluargaan,” sahutnya, Rabu (19/12/2018).

Menjawab pertanyaan apakah para terduga pelaku sudah dibekuk atau sebaliknya, Kanit Alfari mengaku masih dicari oleh pihak Polsek Lambu dibawah kendali Kapolsek setempat, Iptu Qurais. “Informasi yang kami terima, para terduga pelaku masih dicari. Karena, mereka diduga melarikan diri setelah menghabisi korban hingga meninggal dunia. Doakan saja agar para terduga pelakunya segera ditangkap,” harapnya.

Hingga berita ini ditulis, Kapolsek Lambu Iptu Qurais belum bisa dihubungi karena sedang memburu para terduga pelaku. Namun sejumlah sumber terpercaya mengungkap, situasi keamanan di Desa Lanta Kecamatan Lambu kini cenderung sepi. Sementara korban, sampai saat ini masih disemayamkan di rumahnya.

“Kapolsek dan sejumlah anggota masih berada di wilayah Lambu untuk memburu para terduga pelaku. Soal keamanan di Lanta, sampai sekarang masih sangat kondusif. Sementara korbannya, masih di rumah duka dan akan dikebumikan besok (20/12/2018),” ujar sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan, Rabu malam (19/12/2018).

Upaya mengaankan situasi Kamtibmas pasca terjadinya peristiwa pembunuhan tersebut, juga dilakukan oleh Dandim 1608 Bima, Letkol Inf Bambang Kurnia Eka Putra. Kepada Visioner Rabu malam (19/12/2018), Bambang juga membenarkan adanya kejadian tersebut.

“Kebetulah hari ini saya keliling ke sejumlah Desa di Sape dan Lambu menjelang Pilkades serentak. Seelah mendengar adanya kejadian pembunuhan di Lanta, akhirnya saya merapat ke sana dan kemudian melakukan pendekatan keamanan dengan para Tokoh di wilayah itu. Alhadulillah, para Tokoh di sana menyatakan siap menjaga Kamtibmas pasca terjadinya kasus pembunuhan dimaksud. Sementara situasi Kamtibmas pasca peristiwa itu terjadi, sampai sekarang Alhamdulillah masih sangat kondusif. Kita selalu berharap agar situasi kondusif seperti ini bisa berlangsung sampai kapanpun,” tandasnya. (TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.