Jembatan di Soromandi Putus Karena Banjir Bandang, Gubernur NTB Perintahkan Tangani Segera

Jembatan Kecamatan Soromandi Putus Diterjang Banjir Bandang, Jum'at (28/2/2020)
Visioner Berita Kabupaten Bima-Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M.Sc, begitu mendengar informasi adanya kerusakan duiker (jembatan pemintas) yang menyebabkan jalan terputus karena diterjang banjir bandang, Jum'at (28/2/2020) di Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima. Mengetahui adanya hal tersebut, Gubernur NTB Langsung memerintahkan Kepala OPD terkait, yakni Kepala Dinas PUPR NTB Ir. Azhar, MM dan Kalak BPBD Provinsi NTB, H. Ahsanul Halik, S.Sos, MH untuk segera bergerak mengecek lokasi saat itu juga. "Kami Dinas PUPR bersama BPBD Provinsi NTB langsung diperintahkan oleh Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M.Sc,  untuk langsung bergerak ke lokasi duiker yang putus akibat diterjang banjir bandang. Dan langkah awal kami begitu mngetahui adanya jembatan pemintas putus akibat diterjang banjir bandang, secepatnya kami telah mengirimkan tim survey lapangan untuk mengecek langsung ke lokasi tersebut," ujar Kepala Dinas PUPR NTB Ir. H. Azhar, MM.

Usai melihat fakta lapangan dan mengumpulkan data dan informasi tentang jembatan pemintas terputus akibat banjir bandang.  Azhar bersama-sama Kalak BPBD Provinsi NTB, kemudian memerintahkan Kepala bidang Bina Marga Dina PUPR dan Kabid Kedaruratan Logistik BPBD Provinsi NTB, untuk turun langsung ke lokasi bersama  Biro AP Setda Provinsi NTB. "Jadi tim yang kami kerahkan tersebut langsung menangani tiga hal sekaligus, yakni jangka pendek dengan mobilisasi alat berat excavator untuk membuat jalan darurat, lalu membersihkan batang pohon yg menyumbat jembatan lintasan basah, agar segera bisa digunakan kembali oleh warga. Serta membuat perencanaan untuk perbaikan permanen jembatan kedalam APBD Provinsi NTB," jelas Azhar.

Guna mempercepat mobilisasi Alat berat agar secepatnya  langsung dikerjakan, pihaknya telah meminjam pada rekan pemilik Alat yang ada di Bima. Azhar menegaskan agar segera mencegah kejadian berulang secara jangka panjang, dalam hal ini perlu dilakukan sosialisasi dari Pemerintah Daerah (Pemda) tentang bahaya penggundulan hutan, agar timbul kesadaran masyrakat untuk merawat hutan.

Tumpukan Sampah di Jembatan Linpasan Basah Kecamatan Soromandi
Terkait dengan adanya informasi, bahwa ada masyarakat yang minta dibongkarnya jembatan Linpasan Basah, karena dianggap sebagai penyebab banjir bandang, dengan tegas Azhar menolak untuk melakukan hal tersebut. "Kami akan segera kirim alat berat kelokasi untuk membuat jalan darurat pada lokasi duiker yg putus dan untuk membersihkan jembatan limpasan basah yang tersumbat dengan batang pohon yang menyangkut dijembatan," tegasnya.

Menurutnya, kalau masyarakat meminta alat berat untuk membongkar jembatan, hal itu  perlu dihindari karena bukan solusi yang tepat. Justru masyarakatlah yang akan dirugikan,  karena tidak ada yang salah dengan jembatan limpasan basah tersebut. 

"Kalau ada bahan hanyutan yang menyangkut dan menyumbat mari kita bersihkan, Dinas PUPR Provinsi NTB siap untuk itu. Tetapi mohon jangan sampai merusak aset negara yang diperuntukan untuk rakyat. Karena pembangunan jembatan  itu telah ada kajian teknisnya," imbuh Azhar. Pihaknya berharap agar pemerintah Kabupaten dan Aparat keamanan di Bima dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat terkait hal tersebut.(TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.