Kesal Dengan Pemprov NTB Lantaran Jalan Belum di Aspal, Puluhan Warga Tanam Pohon Pisang Ditengah Jalan

Aksi Pemblokiran Jalan.

Visioner Berita Kabupaten Bima-Pemblokiran jalan secara spontanitas yang dilakukan oleh warga Desa Tente Kecamatan Woha Kabupaten Bima mengundang perhatian pengguna jalan dan mengakibatkan kemacetan cukup panjang, Selasa (18/5/2021).

Berdasarkan informasi yang dihimpun awak media, Idrus Muhsen dan Andi Azis bersama 25 Orang lainnya lakukan pemblokiran jalan dengan menanam pohon pisang, kayu, batu, tong sampah dan meja sebagai bentuk kekesalan dengan Pemerintah Propinsi NTB yang tak kunjung mengerjakan aspal jalan Lintas Talabiu Parado yang sudah rusak parah.

Kapolsek Woha IPTU Edi Prayitno bersama personil Polsek Woha yang tiba di lokasi langsung melakukan upaya negosiasi dengan pihak keluarga dan masyarakat Desa Tente, karena dikhawatirkan mengganggu Kamtibmas.

Kapolsek meminta agar segera membuka pemblokiran demi kepentingan para pengguna jalan karena sudah terjadi kemacetan panjang, sementara untuk jalan alternatif macet total karena mengingat jalan tersebut tidak layak dilalui.

"Saya meminta kepada adik-adik untuk buka blokir, dan diharapkan bersabar mengingat pekerjaan masih dilakukan di wilayah lambu, setelah selesai pekerjaan di Kecamatan Lambu akan bergeser di wilayah Kecamatan Woha," terang Kapolsek.

Sementara secara terpisah, Camat Woha Irfan dj SH, bersama jajarannya juga ikut terjun ke lokasi menemui massa pemblokiran jalan. Camat Woha yang didampingi Kapolsek menanggapi langsung dihadapan massa pemblokiran, selaku Pemerintah ditingkat Kecamatan khususnya Woha mengucapkan terima kasih terhadap warga Tente yang hari ini menunjukan rasa simpati serta peduli terhadap infrastruktur jalan lintas Talabiu Parado yang sudah lama rusak dan jalur pertokoan Tente yang sangat parah ini.

"Walaupun adanya di daerah kita, tapi ini jalur yang berbeda, ini jalur propinsi dan menggunakan anggaran APBD II," jelas Camat.

Lanjut Camat, di tahun 2020 kita sudah melakukan renovasi Drainase, deker yang bermasalah di Cabang pertigaan telkom tente dan depan Kantor koramil woha. Selama ini air selalu mampet karena saluran, namun saat ini tidak ada lagi karena pembuangannya sudah bisa tersedot dan lancar dan tinggal jalan raya yang tersisa.

Kontraktor pemenang tender anggaran 38 M itu bukan hanya disini, tetapi paketnya antara lain Lintas Talabiu-Parado, Waro-Langgudu sampai ke Sape-Lambu.

"Hasil konfirmasi saya dengan PU Kabupaten dan PU Propinsi saat ini sedang melaksanakn fisik di Lambu. Dan saya belum bisa memberikan kepastian kapan dikerjakan disini," imbuh Irfan. 

Sambungnya, untuk diketahui oleh kita semua bahwa kontraktor ini sama, namun paket pekerjaannya banyak. Bahkan aksi ini sudah saya sampaikan langsung ke pak Gubernur melalui Whatshapp. 

Diharapkan kepada semua pihak khususnya PUPR Kabupaten Bima bahwa kami tidak segan melakukan pemblokiran besar-besaran apabila pengerjaan jalan ini di PHP lagi. 

Kita tunggu saja setelah selesai di Lambu, namun perlu pengertian kita 2020-2022 harus selesai. "Saya sudah tekan mereka agar kiranya setelah selesai di lambu agar langsung kerjakan di Woha dan saya perpanjangan tangan Gubernur dalam menyampaikan informasi," tegas Irfan. 

Usai ditanggapi Camat Woha dan negosiasi dengan pihak kepolisian sektor Woha, sekitar pukul 10.45 Wita, jalan yang diblokir warga langsung dibuka oleh Sat Pol PP dan anggota Polsek Woha yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Iptu Edi Prayitno.

"Alhamdulillah pemblokiran jalan bisa diselesaikan dengan baik dan penuh kekeluargaan," pungkas Edi. (FAHRIZ)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.