Antisipasi Ancaman Banjir, BPBD dan TNI - Polri Adakan Simulasi Penanganan Bencana

Simulasi Penanganan Bencana.

Visioner Berita Kabupaten Bima-Dalam mengantisipasi munculnya ancaman bencana banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima bersama dengan para mitra baik dari TNI - Polri dan instansi vertikal lainnya atas dukungan ADRA Indonesia, Kamis (25/11/2021) adakan simulasi ruang darurat bencana banjir integrasi Covid-19 dengan mengangkat tema “Bersama Menuju Bima Tangguh Bencana” di ruang rapat utama kantor Bupati Bima.

Bupati Bima yang diwakili Kalak BPBD Kabupaten Bima M. Chandra Kusuma AP saat membuka kegiatan menyampaikan, simulasi ruang darurat bencana banjir bertujuan untuk meningkatkan kemampuan keterampilan, koordinasi dan komando yang lebih baik bagi Pemerintah Kabupaten Bima Dalam kesiapsiagaan masyarakat dalam menangani ancaman bencana banjir.

Dihadapan kepala BPBD Provinsi NTB, Kasdim 1608/ Bima, Kapolres Bima, Kapolres Bima Kota, Pimpinan OPD dan Camat lingkup Kabupaten Bima, Kalak BPBD Kabupaten Bima mengatakan, simulasi darurat bencana integrasi Covid-19 dimaksudkan untuk menguji dan mengevaluasi perencanaan kebijakan prosedur dan mekanisme penanganan darurat bencana serta mengidentifikasi kesenjangan sumber daya.

"Upaya ini juga ditujukan untuk memperkuat koordinasi dan komunikasi organisasi, memperjelas peran dan tanggung jawab antar institusi. Pada saat yang sama langkah ini ditujukan untuk melatih personal dalam peran dan tanggungjawab, meningkatkan pemahaman perorangan atau kelompok masyarakat, menguji validasi efektivitas pelaksanaan suatu rencana Kapan yang digunakan, meningkatkan kemampuan dan keterampilan unsur pimpinan beserta jajarannya," ungkapnya.

Sementara itu Direktur ADRA Indonesia Amiruddin Magatani dalam sambutan secara virtual menyampaikan, kegiatan simulasi ini untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dalam menghadapi bencana banjir bandang.

“Melalui simulasi kita bisa lebih fokus dan bekerja sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing. Sehingga apa yang menjadi arahan fasilitator bisa dilaksanakan dengan baik," tandasnya.

Diakhir sambutannya, Amiruddin Kemukakan bahwa komunikasi dan koordinasi merupakan aspek yang paling penting agar penanganan bencana banjir di Kabupaten Bima bisa berjalan dengan baik. (FAHRIZ)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.