Aksi Penolakan Kenaikan BBM Kembali Digelar, Tangan Kasat Intelkam Berdarah Kena Kaca Namun Aparat Keamanan Tetap Humanis

Kondisi Tangan Intelkam Polres Bima Kota, AKP Made Wikerta Yasa Yang Sebelumnya Mengucurkan banyak Darah namun Kini Telah Sembuh Setelah Mendapat Perawatan (7/9/2022)

Visioner Berita Kota Bima-Beberapa hari lalu Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Cipayung menggelar aksi demonstrasi di tiga tempat. Yakni di depan Mapolres Bima Kota, gedung DPRD Kabupaten Bima dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Bima.

Pada moment itu, mahasiswa mendesak tegaknya supremasi hukum dalam setiap penaganan kasus tindak pidana kejahatan, pemberantasan Narkoba, Judi dan berbagai tindak pidana kejahatan lainya yang salah satunya masalah ilegal loging.

Tak hanya itu, mereka juga mendesak Pemerintah untuk memerangi para mafia di bidang pertanian seperti dugaan jual beli pupuk subsidi dan obat-obatan yang merugikan para petani. Di depan gedung DPRD Kabupaten Bima misalnya, mereka mendesak agar DPRDsetempat segera mengeluarkan rekomendasi penolakan kenaikan BBM di tengah kemiskinan yang masyarakat yang kian parah dan diperparah oleh bencana Covid-19.

Liputan langsung sejumlah Awak Media pada moment tersebut melaporkan, aksi demonstrasi yang digelar sejak pagi hingga sore hari di tiga tempat tersebut terlihat berlangsung dama. Namun pada sore harinya sempat terjadi ketegangan antara aparat keamanan dengan pihak pendemo. Ketegangan tersebut tidak berlangsung lama karena aparat keamanan yang melibatkan Polres Bima Kota, Kodim 1608/Bima dan Sat Brimob Batalyon C Pelopor.

Moment aksi yang berlangsung sejak pagi hingga sore hari tersebut dikawal secara langsung oleh Kapolres Bima Kota, AKBP Rohadi, S.IK, MH, Wakapolres Bima Kota, Kompol Mujahidin, S.Sos, Dandim 1608/Bima, Letkol Inf Muhammad Zia Ulhaq, S.Sos, dan Danyon C Pelopor, AKBP Zulkarnain, S.IK. Dan dalam pengawalan aksi demonstrasi tersebut, Kapolres Bima Kota mengerahkan seluruh Satuan Kerja yang ada. Yakni Intelkam, Sat Narkoba, Sat Sabhara dam Sat Reskrim.

Dan dalam aksi demokrasi itu juga dikawal oleh satu peleton pasukan Polres Bima menggunakan senjata lengkap. Pasukan pengamanan dari Polres Bima dikendalikan secara langsung oleh Kapolres Bima melalui Kasat Sabhara setempat, AKP Daniel Ibi Lona, S.sos. kehadiran pasukan Polres Bima ini yakni atas permintaan untuk memback up pengamanan aksi demonstrasi dimaksud.

Masih dalam liputan langsung sejumlah Awak Media, aksi demonstrasi penolakan kenaikan BBM tersebut nampaknya belum juga berakhir. Aksi demonstrasi penolakan kenaikan BBM kaili ini dilaksanakan di gedung DPRD Kabupaten Bima. Aksi demonstrasi tersebut melibatkan ratusan orang yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Rakyat Bima (AMRB).

Liputan langsung sejumlah Awak Media pada moment itu, diduga sempat adanya upaya “tertentu”. Namun aparat keamanan terlihat tidak terpancing. Kecuali terus melakukan pendekatan secara humanis sehingga hal dimaksud menjadi reda.

Tak hanya itu, dugaan aksi lemparan yang disinyalirberasal dari pendemo pada moment tersebut juga sempat terjadi hingga ada kaca yang pecah. Akibatnya, tangan Kasat Intelkan Polres Bima Kota yakni AKP Made Wikerta Yasa hingga mengucurkan darah akibat terkena kaca dimaksud.

Namun demikian, aparat keamanan gabungan tersebut terlihat tak terpacing. Tetapi lagi-lagi justeru melakukan pendekatan secara kemanusiaan (Humanis) kepada pihak pendemo.

“Kendati ada anggota saya yang tanganya terluka, namun kami tidak melakukan perlawanan terhadap pihak pendemo. Justeru kami melakukan pendekatan secara humanis dengan mereka. Atas pendekatan secara humanis tersebut, Alhamdulillah situasi keamanan aksi demonstrasi hari ini berlangsung aman, lancar dan sangat kondusif,” ungkap Kapolres Bima Kota, AKBP Rohadi, S.IK, MH.

Pada moment aksi demonstrasi penolakan kenaikan harga BBM tersebut, pihak pendemo bukan saja melakukan orasi secara bergantian di luar gedung DPRD Kabupaten Bima. Namun juga dilaksanakan kegiatan hearing dengan pihak DPRD Kabupaten Bima.

Pada moment itu, para pendemo diterima secara langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Bima, Muhammad Putera Ferryandi, S.IP. Di moment yang berlangsung di aula utama gedung Dewan tersebut, para pendemo mendesak Ketua DPRD Kabupaten Bima agarsegera membuat sekaligus menandatangani rekomendasi penolakan kenaikan harga BBM. Dan rekomendasi tersebut didesak segera disampaikan secara resmi kepada Pemerintah Pusat.

Desakan tersebut terlihat disambut secara positif oleh Ketua DPRD Kabupaten Bima yang akrab disapa Dae Yandi ini. Lebih jelasnya, dae Yandi kemudian menandatangani rekomendasi penolakan kenaikan harga BBM dimaksud.

“Atas nama DPRD Kabupaten Bima, kami menyatakan sepakat dengan mahasiswa dan masyarakat untuk menolak kenaikan harga BBM. Penolakan kenaikan harga BBM tersebut ditandai dengan adanya rekomendasi yang telah kami tanda tangani secara resmo. Dan rekomendasi tersebut akan segera kami sampaikan secara resmi kepada Pemerintah Pusat,” tegas dae Yandi.

Namun sebelum rekoemndasi tersebut ditandatangani, juga diduga sempat terjadi ketegangan antara pihak pendemo dengan pihak DPRD Kabupaten Bima. Namun situasi itu terlihat menjadi reda ketika Dandim 1608/Bima, Letkol Inf Muhammad Zia Ulhaq, S.Sos memberikan pemahaman kepada pihak pendemo. (TIM VISIONER) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.