Koleksi Medali Emas Untuk Kota Bima di Ajang Porprov NTB bertambah Dari Penjat Tebing

Inilah Tim Beregu Putra FPTI 
Kota Bima Peraih Medali Emas. 
Visioner Berita Mataram NTB-Koleksi medali emas bagi Kota Bima di ajang Porprov NTB XI tahun 2023 kian bertambah. Hari ini selain 3 medali emas diraih di Cabang Olah Raga (Cabor) Wushu, Selasa (21/2/2023) Kota Bima kembali sabet medali emas dari Cabor Federasi Panjat Tebing Seluruh Indonesia (FPTI).

Pada Cabor FPTI ini, Kota Bima meraih medali emas di Lead Tim Putra (Beregu) yakni  Akbar Rifcky, Muhammad, dan Fatahillah. Meski demikian, pertarungan pada Cabor FPTI di ajang Porprov NTB ini masih berlangsung. Sebab, masih ada beberapa lead lagi yang akan dipertandingkan.

Hal itu dibenarkan oleh Ketua Harian KONI Kota Bima, Sudirman DJ, SH yang didampingi oleh Sekretaris Umum (Sekum) KONI setempat, Drs. Adisan Sahidu, M.Si kepada sejumlah Awak Media. Politisi Partai Gerindra yang akrab disapa DJ ini berharap, dengan masih adanya beberapa lead yang dipertandingkan semoga Kota Bima bisa menambah medali emas, perak maupun perunggu.

"Sore hari ini juga sedang berlangsung pertandingan Cabor FPTI Kota Bima di nomor Lead perorangan putri. Oleh demikian, mari kita dukung dan doakan agar yang bersangkutan bisa meraih medali emas," harap DJ.

Sementara hasil pertandingan final kategori Boulder Putri pada Cabor FPTI tersebut, dijelaskannya dimenangkan oleh Tim Putri asal Kota Bima. Yakni Ayu fatullah, Magfiratussaleha, Miftahuljannah dan Ayu Anggriani.

Untuk itu, DJ menyatakan apresiasi, terimakasih, bangga dan penghormatan yang setinggi-tinginya kepada Tim Putra maupun Tim Putri asal FPTI asal Kota Bima tersebut karena telah berjuang keras hingga berhasil menyabet medali emas. Pernyataan yang sama juga disampaikannya kepada para pelatih, managger dan lainnya serta dukungan dan doa yang diberikan oleh seluruh masyarakat Kota Bima.

"Bonus dari Walikota Bima sesungguhnya sudah ada di tangan atlet peraih medali emas, perak maupun perunggu. Dan keberhasilan tersebut harus dijadikan sebagai motivasi bagi atlet pada Cabor lain pada Porprov NTB tahun 2023 ini," imbuh DJ.

DJ menambahkan, meski pentas Porprov NTB ini diwarnai oleh dugaan kecurangan di sejumlah Cabor yang dilakukan oleh para wasit dan juri namun para atlet asal Kota Bima di berbagai Cabor harus mampu membuktikan diri sebagai yang terhebat di arena pertandingan. Salah satu dugaan kecurang yang terjadi adalah di pentas pertarungan Wushu antara atlet Kota Bima, Habib Vs atlet asal Kota Mataram.

Inilah Tim Beregu FPTI Kota Bima Peraih Medali Emas
"Kita menjunjung tinggi nilai sportivitas. Kita dari Bima dan daerah-daerah lainnya lebih mementingkan nasib dan masa depan atlet terutama jelang Porprov nantinya. Berbagai bentuk dugaan kecurangan di ajang Porprov ini, sungguh kita semua rasakan. Hal itu juga diduga terjadi di Cabor menembak yang dominasi medali emasnya diraih oleh atlet asal Kota Mataram. Semoga Allah SWT mengampuni dosa mereka yang curang itu," duganya.

Dugaan sumber kecurangan di ajang Porprov NTB tahun 2023 ini ditegaskannya dimulai dari pihak KONI NTB yang dinakhodai oleh Mori Hanafi (Ketua KONI NTB). Hal ini ditegaskannya sebagai peristiwa pahit sekaligus "catatan penting" masyarakat di NTB, khususnya di Pulau Sumbawa.

"Saling lempar tanggungjawab antara pihak KONI NTB dengan pelaksana teknis di lapangan di moment pertandingan berbagai Cabor terkait protes kami lakukan, itu bukan hal baru. Tetapi fakta yang kami rasakan sendiri di lapangan. Group WA yang dibuat oleh KONI NTB sebagai ajang penyelesaian setiap masalah di lapangan, itu dominan tak berfungsi. Sementara jawaban dari Mori Hanafi atas protes yang kami lakukan, sungguh jauh dari harapan kita semua. Dan Porprov kali ini tergolong terburuk dalam sejarah," timpal DJ.

Berbagai dugaan kecurangan yang terjadi pada ajang Porprov NTB kali ini, ditegaskannya akan berdampak pada nasib atlet yang didelegasikan untuk mengikuti ajang Pra PON nantinya. Sejumlah atlet dari luar daerah yang diduga dibayar oleh mereka untuk mengikuti ajang Porprov NTB tahun 2023 ini hingga menjadi juara 1, berpotensi besar akan dimentalkan oleh Panitia Penyelenggara Pra PON nantinya.

"Dugaan membayar atlet dari Pulau Jawa itu mencerminkan bahwa pihak KONI NTB sudah tidak lagi menganggap bahwa di NTB ini sudah tidak ada lagi SDM atlet yang hebat. Padahal, di seluruh daerah di NTB ini memiliki banyak atlet berprestasi yang kapasitas kemampuannya sama dengan yang ada di Pulau Jawa. Sungguh miris," ungkap DJ. (TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.