Pengacara Kondang Abdul Fakhridz Al Donggowi Bangun Program Nusantara Mengaji Bersama di Bima

Abdul Fakhridz Al Donggowi.

Visioner Berita Kabupaten Bima-Siapa yang tidak kenal pengacara satu ini, Abdul Fakhridz Al Donggowi. Namanya dikancah nasional begitu populer. Pengacara yang sering menangani kasus-kasus besar di ibukota dan disorot media-media besar di Jakarta membuat namanya cukup dikenal banyak orang.  

Pengacara asal Desa Kala Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) ini tidak sekedar menjadi advokat. Namun, dia juga memiliki perhatian khusus kepada masyarakat Indonesia dari segi religi. Yakni, membangun program Nusantara mengaji bersama Al-Donggowi Foundation.

Tidak hanya di Jakarta dan Bogor, Fakhridz Al Donggowi baru-baru ini membangun program Nusantara mengaji bersama di Bima. Yakni di Desa Kala (Manggekompo) Kecamatan Donggo.

"Program ini atas inisiatif saya. Saya ingin masjid-masjid di Indonesia dan Bima diisi dengan anak-anak yang gemar membaca Qur'an," kata pengacara yang akrab disapa Fakhridz ini.

Di Bima sendiri, kata Fakhridz, program Nusantara mengaji akan dibangun juga di Desa Mpili Kecamatan Donggo dan akan disusul Desa-desa yang lain. Sementara di Desa Kala Kecamatan setempat sudah berjalan hampir satu pekan.

"Di Manado dan Papua akan segera dibangun. Saya berencana dari tingkat Kabupaten, regional dan nasional program Nusantara mengaji ini akan tersebar," beber pembina program tersebut.

Program Nusantara Mengaji.

Program ini sendiri difasilitasi Abdul Fakhridz Al-Donggowi. Sementara Desa dan masyarakat hanya mempersiapkan TPA.

"Tinggal Guru ngaji disediakan pada masing-masing Desa," beber Fakhridz.

Fakhridz Al-Donggowi menjelaskan, ditengah perkembangan jaman dan era digitalisasi hari ini yang mengubah pola pikir dan perilaku generasi. Kebiasaan mengaji dari rumah ke rumah jarang sekali terlihat. Anak-anak sekarang lebih condong memegang Handphone dari pada membaca Qur'an.

"Kalau sudah begini kan moral dan etika anak hilang. Anak-anak kita senantiasa tumbuh dengan perilaku buruk. Karena itu program Nusantara mengaji bersama ini saya bangun. Saya mau mengembalikan kebiasaan nenek moyang kita dulu. Yakni membiasakan anak belajar mengaji sejak dini," ucapnya Fakhridz.

Fakhridz berharap, progam yang dia bangun sekarang berjalan lancar dan berkelanjutan. Anak-anak bisa belajar Qur'an dengan fasih dan benar.

"Mari kita berinvestasi untuk akhirat. Hidup di dunia hanya sementara. Semoga anak-anak kita tumbuh sholeh dan menjadi hafidz Qur'an. (Joel)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.