Pemerintahan Dinda-Dachlan, Dicap Lemah Oleh Segelintir Orang Namun Hebat Dimata Negara
Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE-Wakil Bupati Bima, Drs. H. Dachlan M. Noer |
Visioner Berita Kabupaten Bima-Saaat ini, kepemimpinan Bupati-Wakil
Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE (Dinda)-Drs. H. Dachlan M. Noer
sedang memasuki usianya yang ketiga tahun. Berbagai prestasi pada masing-masing
bidang pembangunan yang dilakukannya hingga saat ini, pun tercermin pada
sejumlah piagam penghargaan yang telah diterimanya dari negara. Salah satunya,
pada sisi pengelolaan managemen keuangan daerah, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
RI menyuguhkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) kepada Pemerintahan Dinda
Dachlan.
Pada usia Pemerintahan
Dinda-Dachlan yang ketiga ini, juga sukses mencatat sejarah baru nan
spektakuler. Yakni, Dinda-Dachlan berhasil menjawab pertanyaan sekaligus
tantangan besar yakni memindahkan Kantor Bupati Bima yang semula berada di Kota
Bima ke Desa Godo Kecamatan Woha Kabupaten Bima. Hampir semua SKPD-OPD, pun
kini ikut berhijrah ke Kecamatan Woha. Sementara yang masih tersisa di Kota
Bima, hanya beberapa instansi saja termasuk gedung DPRD setempat.
Keberhasilan Pemerintahan
Dinda-Dachlan dalam kaitan itu, juga diakui sebagai upaya nyata yang mampu
memecah kebuntuan yang terjadi sejak zaman Bupati Bima, Drs. H. Zainul Arifin,
Bupati Bima, H. Feri Zulkarnain, ST (Almarhum sekaligus suaminya Dinda), Bupati
Bima H. Syafrudin HM. Nur S.Pd, M.Pd. Sebab, sejak Kota Bimas terbentuk oleh
Otonomi Daerah alias terpisah dari Kabupaten Bima sebagai daerah induk tahun
2003, tiga Pemerintahan sebelum Dinda-Dachlan tersebut terus bersikukuh dengan
Pemkot Bima yang dipicu oleh masih bercokolnya ibukota Kabupaten Bima di
wilayah Kota Bima dan soal penyerahan asset yang dinilai masih berbelit-belit.
Catatan lain media massa mengungkap,
perpindahan kantor Bupati Bima ke Woha tersebut bukan saja bersumber dari kerja
keras Pemerintah, tetapi juga didorong oleh partisipasi aktif dari berbagai
elemen masyarakat dalam bentuk desakan maupun kritikan yang amat tajam. Namun, berbagai
pihak mengakui hanya di era Pemerintahan Dinda-Dachlan lah yang mampu
memindahkan Kantor Bupati Bima ke Kabupaten Bima (di Kecamatan Woha).
Sejak awal memimpin Kabupaten
Bima hingga saat ini, Dinda-Dachlan tak pernah luput dari cercaan, hinaan,
hujatan hingga luapan kebencian dari segelintir orang baik melalui Media Sosial
(Medsos) maupun di dunia nyata. Masalah itu, terlihat tak membuat Dinda-Dachlan
larut di dalamnya. Tetapi, Dinda-Dachlan tetap tampil dengan santai sembari
membuktikan pengabdiannya kepada rakyat yang dipimpinnnya melalui kerja nyata
yakni membangun, membangun dan membangun sesuai kemampuan APBD 2 Kabupaten Bima.
Sejumlah catatan keberhasilan Pemerintahan
Dinda Dachlan yang juga tercemin pada berbagai piagam penghargaan dari negara
tersebut, tak hanya diakui oleh banyak orang. Namun, masih dianggap lemah oleh
segelintir orang. Sayangnya, stigma yang diduga terus dibangun oleh segelintir
orang tersebut justeru terbantahkan oleh pengakuan resmi negara melalui Menteri
Dalam Negeri (Mendagri)-tercermin kepada ketentuan Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 6 Tahun 2008 pasal 27 ayat 2 dan 5 tentang pedoman evaluasi
penyelenggaraan pemerintahan daerah,
Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE-Drs. H. Dachlan M. Noer (Bupati-Wakil Bupati Bima) |
Sementara itu, Bupati Bima, Hj.
Indah Dhamayanti Putri, SE menegaskan bahwa pengakuan resmi negara melalui
Mendagri tersebut merupakan kristalisasi kerja dan pengabdian terbaik, harmoni dan
totalitas kinerja aparatur Pemkab Bima yang juga didukung oleh maksimalnya peran
pertisipasi aktif seluruh elemen masyarakat yang ada. “Pemerintah tentu saja
tidak bekerja sendiri, tetapi masyarakat juga berperan aktif di dalamnya. Jadi,
apa yang kita raih ini merupakan hasil dari kerjasama yang baik antara Pemkab
Bima dengan masyarakatnya,” jelas Dinda.
Ketua DPD 2 Partai Golkar Kota
Bima yang juga menjabat sebagai Ketua KONI setempat serta Politisi Wanita pertama
yang menjadi Bupati di belahan Indonesia Timur ini menyatakan, prestasi yang
sukses diraih ini bukanlah akhir dari perjuangan. Tetapi, merupakan suatu
rangkaian yang berkelanjutan dari ikhtiar mewujudkan penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih, berwibawa dan sanggup melayani masyarakat secara efektif
dan efisien.
“Prestasi ini, bukan hanya hasil
kerja Bupati dan Wakil Bupati, melainkan hasil karya dari kita semua, baik ditingkat
Eksekutif, Legislatif maupun seluruh selemen masyarakat di Kabupaten Bima,”
tandas pemilik senyum manis, ramah, komunikatif, cerdas, pintar dan dikenal
kaya akan kesolehan sosial ini (suka memberi).
Dinda menjelaskan, prestasi ini
tentu saja memberi konsekwensi motivasi kepada pemerintah daerah beserta
masyarakat untuk meningkatkan kualitas pada aspek penyelenggaraan pemerintahan,
kewilayahan dan kemasyarakatan. Aspek-asepk dimaksud paparnya, tentu saja erat
kaitannya dengan kreasi, inovasi, potensi dan daya dukung yang dibarengi dengan
terbukanya ruang partisipasi aktif secara proporsional.
"Prestasi ini, juga bertujuan
untuk mendorong pemerintah bersama masyarakat agar menemukan dan mengoptimalkan
potensi yang ada sehingga dapat dikelola secara maksimal, terpadu dan
berkesinambungan-guna memercepat usaha pembangunan masyarakat yang didukung
dengan pendanaan yang representatif baik yang bersumber dari APBD maupun APBN,”
terangnya.
Selain itu paparnya, juga
bertujuan untuk memacu dan memotivasi supaya mengutamakan tertib
administrasi dalam rangka memberikan pelayanan dan pengayoman, meningkatkan
aktivitas dan kreativitas perangkat dalam membina masyarakat, meningkatkan
pengelolaan keuangan, termasuk pendayagunaan dana pembangunan agar lebih
mendorong pelaksanaan pembangunan dan pelayanan umum guna mengakselerasi peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Untuk itu, Dinda menghimbau agar harmoni dan kepaduan
yang ditopang dengan legitimasi utuh dari masyarakat dapat terus dipupuk dan
dilestarikan sampai kapanpun. "Sehingga, ekspektasi (harapan) tentang prestasi
serupa dapat ditingkatkan dengan harapan akan membawa membawa dampak nyata pada
seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat dan birokrasi guna terwuju visi-misi
Bima RAMAH sebagaimana mimpi sekaligus cita-cita kita bersama,” harap Dinda. (Rizal/Buyung/Wildan/Nana/Gilang/AL)
Tulis Komentar Anda