Hasil Swab Tes Virus Corona, PDP Yang Meninggal di RSUD Bima Negatif
Ilustrasi Hasil Swab Tes Virus Covid-19 |
Ia
mengatakan, dari hasil uji Laboratorium seorang PDP yang meninggal pada Rabu
(18/3/2020) lalu dipastikan negatif. “Hasil pemeriksaan Swab, PDP yang
meninggal beberapa hari lalu itu adalah negatif corona atau Covid-19,” jelas
Rifai.
Dia
menyampaikan, pasaien berjenis kelamin perempuan itu memiliki riwayat penyakit
gagal ginjal dan TBC. Selama menjadi PDP, Ia dirawat dalam ruang isolasi khusus
milik RSUD Bima karena mengalami gejala menyerupai virus corona sepulang dari
Jakarta. “Pasien itu meinggal pada Rabu malam. Hasil pemeriksaan klinis
Patologi bagian Lab RSUD sebelumnya memang lebih mengarah pada bakteri, bukan
virus. Dia meninggal karena penyakit gagal ginjal dan TBC,” tuturnya.
Terkait
penyebaran virus Covid-19, Rifai mengungkapkan ada 61 Orang dalam pemantauan
(ODP) di Kabupaten Bima. Puluhan ODP tersebut selalu dilakukan pemantauan oleh
Dinas Kesehatan karena memiliki riwayat perjalanan di daerah tertular Covid-19.
Pemantauan ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
Puluhan
ODP itu menjalani karantina dalam rumah selama 14 hari , terhitung sejak
kepulangan mereka ke kampung halaman. Selama proses karantina, mereka terus
dipantau oleh petugas Puskesmas tiap wilayah. “Mereka diisolasi dalam rumah.
Sesuai prosedur, mereka diminta untuk tidak berinterkasi dengan banyak orang
karena baru saja pulang dari daerah terpapar,”ujarnya.
Ia
menyebutkan, puluhan orang dalam kategori ODP ini dinyatakan dengan kondisi
stabil. Sementara itu, dua diantaranya dinyatakan sehat. “Totalnya ada 61
orang. Dua diantaranya sudah selesai pemantauan karena dinyatakan sehat.
Sementara 59 orang dalam pamentauan. Alhamdulillah, kondisi kesehatan mereka
saat ini semuanya stabil dan terus dilakukan pemantauan oleh Puskesmas sesuai
wilayah masing-masing,”kata Rifai.
Selain
melakukan pemantauan terhadap puluhan ODP, Dinas Kesehatan terus berupaya
melakukan kewaspadaan. Salah satu yang dilakukan adalah dengan melakukan
penyemprotan disinfektan di tempat-tempat umum di Kabupaten Bima. Hal ini
karena bertambahnya orang dalam pemantauan terkait virus mematikan tersebut. “Mulai
kemarin dan seterusnya kami lakukann pembersihan dan penyemprotan desinfektan
di tempat-tempat umum seperti, tempat ibadah, kantor, Bandar Udara dan lainnya.
Tidak hanya pencegahan, sosialisasi atau penyuluhan kepada masyarakat juga
intens dilakukan setiap moment,” ucap Rifai.
Kata
Rifaid, Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti
Putri, SE telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Virus Corona atau
Covid-19 di wilayahnya. Keputusan ini diambil setelah seorang warga di NTB
dinyatakan positif virus corona. Beberapa pintu masuk ke daerah itu, baik
udara, laut dan darat pun mulai diperketat.
Pengawasan
ini bekerjasama dengan otoritas Bandara dan Pelabuhan untuk memperketat
pemeriksaan penumpang. Pemeriksaan tidak hanya dilakukan di Pelabuhan dan
Bandara, tetapi juga di terminal kedatangan yang dimulai sejak Gugus Tugas
pengendali virus corona dibentuk Pemda Bima pada Selasa (24/3/2020). “Jadi,
bagi pendatang dari luar NTB termasuk TKI dan Mahasiswa yang pulang kampung
akan diperiksa dengan mengecek suhu tubuh untuk memastikan kesehatan. Kemudian
dicatat juga untuk menentukan status mereka, ODR, ODP atau PDP,” Tandasnya.(TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda