Momen Hari Lahir Pancasila, Senator Mirah Midadan Ajak Wujudkan Kepemimpinan Yang Merawat Nilai Kemanusiaan dan Persatuan

Senator Mirah Midadan Fahmid, anggota DPD RI Wilayah NTB


Visioner Berita NTB-Memperingati hari lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni 2025, Mirah Midadan Fahmid Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjadikan momen ini sebagai refleksi sekaligus seruan kolektif dalam mewujudkan kepemimpinan yang berpijak pada nilai-nilai kemanusiaan, persatuan, dan keadilan sosial.

"Pancasila bukan sekedar Dasar Negara, melainkan jiwa yang hidup dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara," tutur Mirah sapaan akrabnya.

Menurut Mirah, nilai-nilai luhur dalam Pancasila harus diterjemahkan secara nyata dalam kebijakan dan sikap keseharian, terutama oleh mereka yang berada dalam posisi pengambilan keputusan. Kondisi sosial dan politik Indonesia saat ini membutuhkan kepemimpinan yang tidak hanya kuat secara administratif, tetapi juga berkomitmen merawat nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sebagaimana termuat dalam sila kedua dan kelima Pancasila.

"Hal ini mencakup perlindungan terhadap kelompok rentan, penegakan hukum yang tidak tebang pilih, serta penghapusan praktik-praktik diskriminatif dalam birokrasi dan pelayanan publik," terangnya.

Pimpinan BKSP DPD RI ini juga menjelaskan bahwa di tengah tantangan global dan domestik mulai dari krisis lingkungan, konflik identitas, hingga ketimpangan sosial Pancasila harus kembali ditegakkan sebagai fondasi moral dan etika dalam menjalankan Pemerintahan maupun kehidupan bermasyarakat.

Dia juga menyoroti pentingnya pembangunan yang tidak hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memprioritaskan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat Desa, penguatan pendidikan karakter, serta pelestarian lingkungan.

"Sebagai Daerah yang kaya akan keragaman budaya dan kearifan lokal, NTB harus menjadi contoh bagaimana semangat gotong royong dan persatuan dalam Pancasila mampu menyatukan masyarakat dalam bingkai kemajuan," tambahnya.

Selain itu, kata Mirah, generasi muda harus mengambil peran aktif dalam menghidupkan nilai-nilai Pancasila di ruang-ruang publik digital, sekolah, dan komunitas. Menurutnya, di tengah derasnya arus informasi dan polarisasi opini, pemuda harus menjadi agen moderasi dan pengikat harmoni sosial.

“Jangan biarkan Pancasila hanya menjadi hafalan di upacara, tetapi wujudkan dalam tindakan sehari-hari mulai dari menghargai perbedaan, menolong sesama, hingga peduli terhadap kondisi sosial sekitar,” tegasnya.

Sosok perempuan yang shaleh secara sosial ini juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk memperingati Hari Lahir Pancasila dengan semangat pembaruan: memperkuat persatuan, menolak intoleransi, dan mewujudkan cita-cita keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Mari kita jaga Pancasila bukan hanya sebagai warisan sejarah, tapi sebagai kompas moral dalam menata masa depan bangsa," pungkasnya.(RR)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.