Diduga Karena Utang-Piutang, Nyawa Robby Berakhir di Ujung Parang di Renda Bima

ILUSTRASI
Visioner Berita Bima-Tragedi pembunuhan yang memakan korban, kini kembali terjadi di wilayah Kabupaten Bima. Belum kering ingatan publik terkait kasus pembunuhan yang terjadi di salah satu wilayah di Kecamatan Lambu Kabupaten Bima dan berimbaskan kepada seorang korban meninggal dunia setelah dihajar dengan senjata tajam-tersangka tunggalnya berhasil ditangkap oleh Buser Polsek Lambu-Polres Bima Kota sekitar satu setengah jam pasca kejadian berlangsung, kini muncul lagi peristiwa berdarah yang terjadi di Desa Renda Kecamatan Belo Kabupaten Bima-NTB.

Kasus yang terjadi di Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Telaga Desa Renda itu, praktis saja berakibat fatal. Yakni, korban bernama Muhammad Robby Sugara H. Honda warga asal Desa Ngali Kecamatan Palibelo meninggal dunia setelah mengalami luka hingga berlumuran darah pada tubuhnya. Data yang dihimpun oleh sejumlah awak media mengungkap, Robbi diduga meninggal di TKP dan selanjutnya dilakukan otopsi di Puskesmas setempat.

Untuk mentetahui secara detail tentang motif dan kronologis dari kejadian mengenaskan ini, Kapolres Bima Kabupaten melalui Kapolsek Belo, IPda Kadek Sumatra, SH menjelaskannya kepada awak media massa baik cetak maupun Online. “Kejadian tersebut memang benar adanya. Dalam peristiwa ini, seorang korban bernama Robby meninggal dunia setelah mengalami luka sabetan parang oleh seorang terduga pelaku yakni Abdurrahman alias Durhama (30),” ungkapnya, Kamis petang dini hari (13/9/2018).


Kejadian tersebut jelasnya, berlangsung sekitar pukul 15.35 Wita dengan TKP di sekitar Telaga Renda Desa Renda. Almarhum Robby adalah warga asal RT 09/04 Desa Ngali Kecamatan Belo Kabupaten Bima. Sementara terduga pelakunya adalah warga asal Desa Renda Kecamatan Belo pula.

Selanjutnya, Kapolsek Belo ini menceritakan kronologis kejadiannya. Dan sampai sejauh ini, pihak Polsek Belo belum menjelaskan tentang saksi-saksi yang mengetahui peristiwa naas ini. Dari data yang dikumpulkan oleh Kapolsek Belo ini menjelaskan, kejadian ini berawal dari korban mendatangi rumah Sudiman alias Landa yang merupakan  kakak kandung pelaku yakni sekitar pukul 14.00 wita.

“Tujuan meminta uang bawang miliknya, namun Sudirman alias Landa tidak berani temui korban karena korban memegang parang. Selanjutnya, berselang beberapa menit kemudian datang saudara Sarjan menemui temui korban untuk menyuruh kembali ke keluarganya, dan  terkait masalah nanti setelah habis maghrib sembari menunggu pulang pelaku yang membeli bawang di sumbawa,” terangnya.

Masih menurut kapolsek Belo, sekitar pukul 15.35 wita pelaku mendatangi korban yang  sebelumnya sudah diberitahukan bahwa korban telah mendatangi Sudirman alias Landa dengan membawa parang sehingga pelaku merasa keberatan dan langsung mendatangi korban yang sedang  duduk depan rumahnya. “Dengan tanpa tanya lagi, pelaku langsung membacok korban berkali-kali dengan menggunakan parang. Saat itu, korban sempat lari menyelamatkan diri namun kondisi korban sudah tidak kuat sehingga terjatuh,” bebernya.

Kapolsek Belo kembali menjelaskan, akibat kejadian tersebut korban mengalami luka robek tangan kanan, luka robek di bagian kepala, luka robek leher dan luka robek dipantat sebelah kiri. Sementara catatan dan analisa pihaknya mengungkap, kejadian tindak pidana tersebut di picu karena pelaku merasa kesal dan tidak terima kelakuan korban yang mendatangi rumah kakaknya dengan membawa parang.

Dandim 1608 Bima, Letkol Inf Bambang Kurnia Eka Putra sedang bersama Tokoh di Ngali Pasca Kejadian berlangsung
Saat ini pihaknya sedang melakukan antisipasi agar tidak terjadi kemungkinan adanya gerakan-gerakan lain pasca terjadinya peristiwa meninggalnya Robby. Sementara langkah-langkah yang diambil oleh pihaknya pasca kejadian ini, diantaranya mendatangi TKP, mengantarkan korban ke RSUD Bima, mengumpulkan Baket. mencari saksi-saksi,  melakukan penggalangan terhadap kelurga korban yang dari Desa Ngali dan Desa Renda dengan tujuan agar tidak mudah terpancing oleh isu-isu yang sengaja di sebar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab karena kasus telah di tangani pihak kepolisian, melakukan koordinasi dengan Kades Renda dan Kades agar memberikan himbauan pada keluarga korban agar menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian dan menangkap dan menggiring pelaku Markas Komando (Mako) Polres Bima Kabupaten.

Sementara remkomendasiya, diantaranya meminta Bhabinkamtibmas Desa Renda dan Desa ngali melakukan pendekatan persuasif pada keluarga korban guna menghindari hal-hal yang mengarah komflik antar kelompok, meminta unit Reskrim Polsek Belo segera melakukan proses tuntas guna membuat efek jera terhadap pelaku.

Sementara tindakan lain untuk mengantisi agar tidak terjadi kemungjkinan lain pasca kejadian tersebut, yakni pihak Polsek Belo segara berkoordinasi dengan Kapolres Bima Kabupaten terkait penambahan personil pasukan yang akan ditempatkan di Desa Renda dan Ngali. “Terduga pelakunya sudah menyerahkan ke Mapolsek Belo setelah kejadian berlangsung, dan selanjutnya langsung diserahkan ke Mapolres Bima Kabupaten. Sedangkan situasi hingga saat ini di dua Desa masih berlangsung kondusif,” tandasnya.

Pasca terjadinya peristiwa mengenaskan ini, Dandim 1608 Bima, Letkol Inf Bambang Kurnia Eka Putra juga terjun ke Renda dan Ngali dengan tujuan agar warga di dua Desa tersebut menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada aparat penegak hukum.

“Ya, saya dengan beberapa personil TNI asal Kodim 1608 Bima masih berada di Renda dan Ngali. Kami juga membangun koordinasi dengan Kades Renda dan Kades Ngali dengan tujuan agar sama-sama memberikan pemahaman untuk sama-sama menciptakan suasana kondusif pasca kejadian berlangsung,” tandasdnya.

Dandim yang tercatat tak pernah ketinggalan ikut serta dalam mengamankan suasana pasca terjadinya konflik di beberapa wilayah di Kabupaten Bima ini menjelaskan, hingga saat ini suasana keamanan baik di Renda maupun di Ngali pasca kejadian tersebut masih dalam keadaan sangat kondusif.

“Setelah membangun koordinasi soal keamanan pasca kejadian itu dengan Kades Renda yang juga melibatkan sejumlah Tokoh setempat, kini saya sedang berada di Ngali dengan tujuan yang sama pula. Dan saat ini, saya sedang berada di Ngali sembari menunggu paman korban yang datang dari Kecamatan Monta,” terangnya.

Psca terjadinya peristiwa ini, Dandim meminta kepada semua pihak agar ikut berpartisipasi membantu aparat keamanan baik Polri maupun TNI untuk menjaga sekaligus mempertahankan keamanan baik di Renda maupun Ngali. Dan selanjutnya, diharapkan agar keluarga korban menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada aparat penegak hukum, sebab kasus ini sedang ditangani oleh pihak Polres Bima Kabupaten.

“Mengamankan daerah ini adalah tugas dan tanggungjawab kita semua, pun demikian halnya dengan pasca terjadinya peristiwa di Renda itu. Sekalim lagi, mari kita sama-sama menjaga Bima ini agar tetap dalam suasana yang sangat kondusif,” harapnya. (TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.