Dugaan Salah Sasaran Penanganan Pasca Bencana di Kelurahan Na’e Semoga Jadi Pintu Masuk Aparat Penegak Hukum!

Foto Yang Dicetak Syamsudin Tentang Kondisi Bagian dan Dalam Rumahnya Yang Sampai Saat ini Belum Disentuh
Visioner Berita Kota Bima-Kasus dugaan salah sasaran penanganan terhadap rumah warga pasca bencana tahun 2016 terjadi di sejumlah wilayah di Kota Bima. Ditengarai banyak rumah yang seharusnya tidak mendapatkan bantuan dengan nilai masing-masing puluhan juta rupiah namun diberikan bantuan. Sementara rumah-rumah warga yang selayaknya mendapatkan bantuan, diduga dilewati.

Hanya saja dalam catatan media massa, peristiwa yang satu ini, dinilai luput dari pendengaran dan penglihatan aparat penegak hukum-sebut saja Polisi maupun Kejaksaan setempat. Buktinya, sampai saat ini belum ada satupun kasus dugaan yang sudah lama diungkapkan oleh sejumlah warga baik di Media Sosial (Medsos) maupun di dunia nyata.

Masih dalam catatan media massa, setahun silam di Kelurahan Sarae Kota Bima sempat terjadi ketegangan dan bahkan ada elemen masyarakat yang menggelar aksi demonstrasi hingga terjadi perubahan pendataan. Kasus-kasus dugaan yang terjadi dalam kaitan itu, lebih kepada penanganan program insitu dibawah kendali BPBD Kota Bima yang berintegrasi dengan Dinas PUPR dan Dinas Perkim,

Pun catatan Visioner mengungkap, penanganan pasca bencana khususnya melalui program Insitu ini disinyali sampai saat ini belum ada yang beres alias belum tuntas. Salah satu contoh, di RT 01 dan 02/1 Kelurahan Na’e Kota Bima, diduga ada sejumlah rumah warga yang menerima bantuan padahal kerusakannya tidak terlalu barah dan bahwa diduga kondisi rumahnya masih sangat baik alias tidak seharusnya mendapatkan bantuan.

Peristiwa penting yang satu ini, doungkap oleh salah seorang warga yakni Syamsudin yang rumahnya dihajar banjir bandang tahun 2016 namun sampai saat ini tidak pernah disentuh oleh Pemerintah. “Pemerintah datang mencatat rumah saya yang terkena musibah banjir bandang sejak 2018, 2017 dan 2018. Mereka berjanji akan memperbaiki rumah saya ini. Namun sampai sekarang belum juga diperhatikan. Sementara sejumlah rumah yang seharusnya tidak mendapatkan bantuan, justeru diduga menerima bantuan perbaikan rumah,” ungkapnya saat mendatangi kediaman Visioner, Selasa (6/8/2019).

Warga yang tegolong sangat miskin ini kemudian menjelaskan, kondisi rumahnya dihajar oleh banjir bandang bukan saja terjadi pada bagian luarnya. Tetapi juga bagian dalam dan seluruh isi rumahnya. “yang mengherankan, rumah saya hanya dicatat. Sementara yang mendapat bantuan perbaikan rumah adalah orang lain yang kondisinya ditengarai masih bagus-bagus. Oleh karenanya, saya berharap agar Pemerintah untuk segera turun langsung ke lapangan guna melihat hal sesungguhnya yang terjadi,” harapnya.

Militansi yang juga ikut memenangkan H. Muhammad Lutfi, SE-Feri Sofiyan, SH (Lutfi-Feri) pada Pilkada Kota Bima periode 2018-2023 ini mengaku, atas kondisi yang dialaminya sampais ekarang tidak mengetahui cara untuk mengadu. Oleh karenanya, dia menyerahkan foto kondisi rumahnya yang dicetak dan Kartu Keluarga (KK) kepada Visioner dengan harapan dapat disampaikan kepada Walikota-Wakil Walikota Bima (Lutfi-Feri).m “Tolonglah saya dibantu Pak, dan saya minta agar Pemerintah untuk melihat dengan bagaimana kondisi rumah serta kehidupan daya dan keluarga,” pintanya dengan nada rendah.

Informasi lain yang diterima Visioner menduga, ada seorang oknum yang disinyalir mengatur pembagian jatah penanganan pasca bencana banjir bandang di wilayah itu. Sehingga, yang diduga ditunjuk adalah orang-orangnya sendiri yang seharusnya tidak mendapatkan bantuan penanganan pasca bencana. Dan dugaan lain yang dilakukan oleh oknum tersebut, ditengarai masih sangat erat kaitannya dengan akses politik.

Tak hanya itu, Visioner pun mendapatkan sejumlah informasi yang sama di sejumlah wilayah terkai dugaan salah sasaran terkait penanganan pasca bencana ini. Peristiwa penanganan pasca bencana bidan Insitu ini, disinyalir salah sasaran. Hal tersebut, juga mengemuka di Medsos. Para nitizen kemudian mendesak agar aparat penegak hukum segera turun ke seluruh wilayah Kota Bima guna memastikan kebenaran dari dugaan dimaksud.

Hingga berita ini ditulis, Lurah Na’e Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima, Kepala BPBD seetampat maupun Camat Rasanae Barat belum berhasil dikonfirmasi. Sementara itu, Plt Kadis Perkim Kota Bima Didi Fahdiansyah, ST, MT yang dimintai komentarnya megaku kurang tahu tentang dugaan dimaksud. Pasalnya, ia mengaku bahwa peristiwa itu berlaku sebelum dirinya menjabat sebagai Plt Dinas Perkim Kota Bima. “Jika kasus dugaan tersebut berkaitan dengan program Insitu tentu saja penanganannya oleh BPBD. Sementara Dinas Perkim dan PUPR sifatnya hanyaa koordinatif saja,” sahut Didi.

Sementara itu, Kajari Raba-Bima melalui Kasi Intel, Muhammad M. Ihwanul Fiaturrahman, SH yang dimintai komentarnya berjanji akan memanggil Kepala BPBD Kota guna melakukan klarifikasi terkait informasi dimaksud. “Terimakasih atas informasi yang diberikan, Insya Allah kami akan memanggil Kepala BPBD Kota Bima untuk menjelaskan tentang penanganan pasca bencana bidang Insitu ini,” sahutnya dengan nada singkat, Selasa (6/8/2019). (TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.