Lawata di Tangan Lutfi-Feri telah Jauh Berubah, Pengunjung Pun Kian Ramai

Pemasukan PAD Pun Jauh Lebih Tinggi Dari Pemerintahan Sebelumnya
Berjejer Lapak dan Para Pengunjung Lawata Sore Hari
Visioner Berita Kota Bima-Bangkit menuju PERUBAHAN sebagai slogan Pemerintahan Walikota-Wakil Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE-Feri Sofiyan, SH nampaknya kian hari kian nyata adanya. Pembangunan jembatan Kodo, dua Puskesmas termegah di NTB yang sesaat lagi akan difinishing, pembangunan Masjid Masjid yang diberi nama M. Nur Latif sebagai bentuk mengenang mantan Walikota Bima Drs. HM. Nur HA. Latif di pekarangan kantor Walikota Bima yang hampir rampung, taman Kodo yang sedang dikerjakan, pembangunan sarana-prasarana di Kota Bima menggunakan dana Kelurahan dan lainya diakui sebagai salah satu indikatornya.

Hal lain yang sudah dilakukan oleh Pemerintahan Lutfi-Feri, juga terlihat melalui BPJS gratis kepada puluhan ribu warga miskin di Kota Bima, memajukan dunia pendidikan, berhasil meraih Redkor Museum Dunia Indonesia melalui pesta Rimpu yang melibatkan lebih dari 20 ribu perempuan Kota Bima dan lainya. Padahal, masa kepemimpinan Lutfi-Feri baru berjalan setahun lebih.

Yang tak kalah spektakulernya lagi, Pemerintahan Lutfi-Feri mampu membuat destinasi wisata berbeda jauh dari Pemerintahan sebelumnya. Lawata di tangan Lutfi-Feri kini mulai terlihat sangat indah dan kian ramai dikunjungi oleh wisatawan baik Kota Bima maupun di luarnya. Bangunan kerjasama yang kuat oleh Lutfi-Feri dengan pihak Perbankan, berhasil menghadirkan puluhan barugak untuk para Pedagang Kaki Lima (PKL). Para PKL diberikan kesempatan untuk memajang jualanya secara gratis di sana oleh Pemerintahan Lutfi-Feri. Berbagai makanan dan minuman ringan ada di sepanjang barugak tersebut.

Walikota Bima (Kanan Berbaju Putih) Sedang Menikmati Secangkir Kopi di Lawata (13/12/2019)
Pada pintu masuk Lawata pun sudah dibangun gapura dan menghadirkan mesin portal elektronik agar para penjaga bisa dengan muda menarik karcis masuk kepada para pengunjung. Selain itu, dua buah gua baik di sebelah utara dan Lawata juga sudah dipoles secara bagus oleh Pemerintahan Lutfi-Feri. Disepanjang trotoar mulai dari pintu masuk hingga ujung utara lawata juga telah ditanami rumput serta pepohonan.

Kolam renang baik untuk orang dewasa maupun anak di Lawata pun sedang giat dibangun dan bahkan hampir rampung. Di dekat kolam renang, juga sedang difinishing wahana bermain anak-anak oleh pihak pelaksana proyek. Jalur menuju puncak pada bagian selatan Lawata juga sedang dibangun jalan, pun demikian halnya dengan jalur di sebelah utaranya. Disekitar itu juga telah berdiri sebuah bangunan tempat para wisatawan berfoto-foto (ramai digunakan). Di sepanjang tebing bagian utaranya juga telah dibangun taman yang ditanami rumput dan pohon-pohon.

Semak belukar yang semula terlihat tumbuh dan berkembang secara bebasnya di Lawata, kini sudah dan sedang dirapikan oleh Pemerintahan Lutfi-Feri. Sementara bangunan lama yang selama ini “jadi rumah hantu” alias dibiarkan begitu saja, kini mulai dirapikan dan dijanjikan akan perbaharui tahun 2020. Bukan itu saja, pada bagian barat Lawata, juga terlihat sedang ditata dengan baik oleh Pemerintahan Lutfi-Feri. Tak hanya itu, untuk menunjang penerangan di Lawata, Pemerintahan Lutfi-Feri juga sudah membangun sebuah gardu PLN di dekat kolam renang, tepatnya di sebelah utara Muhsolah dan gedung tourist information. Di sekitar lokasi itu, juga berdiri sebuah bagunan yang akan dijadikan sebagai penampung ole2 khas Bima.  

Berjejeran Para Pengunjung Sore Hari di Lawata (14/12/2019)
Lawata ternyata menjadi salah satu pusat konsentrasi oleh Pemerintahan Lutfi-Feri. Untuk melihat secara langsung tentang perkembangan penataan dan pembangunan Lawata, Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE hampir setiap hari berada di sana baik pada hari kerja maupun hari libur. Perubahan Lawata yang sangat dratis jikja dibandingkan dengan Pemerintahan sebelumnya, tak lepas dari tangan dingin Kepala Dinas Pariwisata dan Olah Raga (Kadisparpora) setempat, Sunarti S.Sos M.Si dan Arsitektur bernama Ivan. Baik Sunarti dan jajaranya maupun Ivan, kini masih terus bekerja di Lawata.

Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE pun mengakui bahwa Lawata merupakan salah satu pusat konsentrasi pembangunan. Lawata mulai diliriknya yakni sejak beberapa saat setelah dirinya dengan Feri Sofiyan dilantik sebagai Walikota-Wakil Walikota Bima periode 2020-2024. Untuk penataan awal Lawata tersebut, pihaknya hanya mengandalkan kerjasama dengan pihak Perbankan di Bima melalui CSR secara terbuka. Sementara anggaran yang digelontorkan bagi penataan Lawata tahun 2019 diakuinya sekitar Rp3 miliar.

“Apa yang anda lihat sekarang, itu baru langkah awal. Tahun 2020, Lawata dan sekitarnya termasuk di Wadumbolo tak lagi kesusahan air bersih. Sebab, kami akan melakukan pengeboran air pada satu titik di sebelah selatan pantai Lawata,” terangnya kepada awak Media di pantai Lawata, Jum’at (14/12/2019).

Wahana Bermain Anak-Anak Yang Hampir Rampung di Lawata
Walikota Bima menjelaskan, tahun 2020 akan memanfaatkan ruang laut di Lawata untuk penambahan destinasi wisatab setempat. Hal tersebut, akan difungsikan untuk tempat perparkiran baik roda empat maupun roda dua. Esensinsinya, lebih kepada Lawata menampilkan estetika yang baik alias jauh dari kesemerawutan. “Ruang laut tersebut akan dimanfaatkan untuk tempat parkir. Do’akan saja agar rencana ini tercapai. Tak hanya Lawata yang akan ditata dengan baik, tetapi juga di destinasi wisata Pantai Kolo. Miliaran anggaran yang bersumber dari dana DAK tahun 2020 akan dimanfaatkan untuk pengembangan destinasi wisata pantai Kolo,” harapnya.

Secara terpisah Kadisparpora Kota Bima, Sunarti S.Sos M.Si yang dimintai komentarnya menjelaskan bahwa anggaran yang digunakan untuk pengembangan dan penataan Lawata tahun 2019 sekiitar Rp3 miliar. Dari total angaran tersebut bukan saja diarahkan untuk pembangunan fisik. Tetapi, juga untuk pengadaan barang dan jasa. Untuk fisiknya Rp2,1 miliar. Sementara sisanya untuk pengadaaan wahana laut seperti Zet Sky, Flying Fish dan Banana Boath,” terangnya, Sabtu (14/12/2019).

Untuk tahun 2020, untuk pengembangan destinasi Lawata diakuinya tidak ada, kecuali hanya soal infrastrukturnya dari Dinas PUPR sebesar Rp5 miliar. “Untuk 2020 nanti akan ada dilaksanakan pengeboran air dengan anggaran ratusan juta rupiah. Bukan itu saja, tahun 2020 juga akan ada kegiatan pemanfaatan ruang laut untuk penambahan destinasi wisata Lawata,” terangnya.

Fasilitas Berfoto-Foto Yang Dibangun Pemerintahan Lutfi-Feri di Lawata
Dan tahun 2020, diakuinya akan ada kegiatan rehab gedung di puncak sebelah selatan Lawata. Intinmya, Lawata akan tetap menjadi salah satu pusat konsentrasi Pemkot Bima dalam hal membangun-mengembangkanya. “Do’akan saja agar rencana ini bisa tercapai. Sebab, kita ingin merubah lawata yang jauh lebih baik dari sebelumnya,” tegas Narti.

Masih soal Lawata, Narti juga mengungkap adanya peningkatan PAD tahun 2019 yang bersumber dari karcis masuk dan perpakiran di Lawata. Tahun 2019, pemasukan PAD yang bersumber dari karcis masuk dan perpakiran di Lawata sebesar Rp240 juta. Sementara pada tahun 2018 hanya Rp39 juta, itu karena belum tertata secara baik. Intinya, peningkatan PAD dari Lawata pada Pemerintahan Lutfi-Feri ini jauh lebih tinggi dari Pemerintahan sebelumnya,” tandas Narti.

Narti menambahkan, selain lawata di tahun 2020 Pemkot Bima akan menggelontorkan anggaran yang bersumber dari dana DAK sebesar Rp3,2 miliar. Hal ini diakuinya sebagai langkah awal untuk pembangunan destinasi wisata di sana. “Yang pasti, tahun 2020 Pemkot Bima sudah menyiapkan anggaran tersebut untuk menyentuh destinasi wisata di pantai Kolo,” pungkasnya. 

Catatan penting lain Pemerintahan Lutfi guna memperkenalkan destinasi Lawata, diantaranya dua kali event Triathlon Nasional, Fashion Show yang meghadirkan designer Nasional, dan pusat penyambutan pesta rimpu tahun 2019 yang menghadirkan Pengurus Museum Rekor Indonesia. Dan dalam waktu dekat, Lutfi-Feri akan mengadakan festival kopi Bima yang dipusatkan di pantai Lawata. (Muri)(TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.