Aksi Penanaman di Parado Gubernur, Bupati dan DPR RI Saksikan Hutan Rusak Parah
Moment Gubernur NTB Menanam di Parado (11/1/2020)
|
Visioner Berita
Kabupaten Bima-Usai
meletakan batu pertama pembangunan hotel Santika di kawasan Kalaki Kecamatan
Palibelo Kabuoaten Bima (11/1/2020), Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah
beserta istrinya dan rombonganya, Bupati-Wakil Bupati Bima, Hj. Indah
Dhamayanti Putri, SE-Drs. H. Dahlan M. Noer (Dinda-Dahlan), Anggota Komisi IV
DPR RI, H. Muhammad Syafrudin, ST, MM, Ketua Persatuan Insinyur Indonesia, Ir.
Hadi Santoso, MM dan sejumlah pihak penting lainya langsung bergegas menuju
Desa Wane Kecamatan Parado Kabupaten Bima.
Pada
moment tersebut, juga terlibat delegasi dari Pemkot Bima, para relawan, TNI dan
Polri, sejumlah awak media, anak-anak-anak sekolah beserta Kepala Sekolahnya
(Kasek),BPBD Kota dan Kabupaten Bima, Sat Pol PP Kabupaten Bima dan Kota Bima, Pengusaha asal Bima sekaligus pemilik Hotel
Santika yang sedang dibangun yakni Tandi, delegasi dari Polres Bima Kota dan Kabupaten
dan masih banyak lagi yang lainya. Ratusan manusia yang ke Dewa Wane Kecamatan
Parado tersebut bertujuan melaksanakan aksi penanaman pohon kayu putih dan
kemiri.
Tiba
di Wane menuju lokasi penghijauan di lokasi penanaman yang juga melibatkan
sejumlah Ormas Islam dan Komunitas Hijau Bima tersebut, Gubernur NTB, Anggota
DPR RI dari Komisi IV, Bupati-Wakil Bupati Bima di sambut oleh sebuah kondisi
yang dinilai sangat memprihatinkan. Diantaranya hutan kemiiri yang nyaris habis
dibabat yang kemudian diganti dengan tanaman jagung serta hutan tutupan negara
yang gundul seluas sekitar 8 ribu hektar.
Namun
sebelum pihak penting tersebut tiba di lokasi penanaman, berbagai pihak
pelajar, mahasiswa dan lainya sudah melakukan penanaman lebih awal di lokasi
itu. Gubernur NTB dan sejumlah pihak penting lainya itu, tiba di lokasi
penanaman sekitar pukul 14.30 Wita. Baik Gubernur NTB dan isterinya,
Bupati-Wakil Bupati Bima, Anggota Komisi IV DPR RI dimaksud dan sejumlah pihak
penting lainya hanya memanfaatkan waktu beberapa menit untuk melakukan
penanaman.
Moment Bupati Bima Menanam Kemiri di Parado (11/1/2020) |
Sementara
pihak-pihak lainya yang terlibat dalam akasi menanam tersebut, juga kembali ke
rumahnya masing-masing sekitar pukul 16.20 Wita. Pada konten penghijauan ini,
juga melibatkan sejumlah warga asal Kecamatan Parado. Jauh sebelum acara
penanam dimulai, Gubernur NTB menyatakan bahwa Menteri Kehutanan RI sudah
berbicara langsung denganya. Maksudnya, akan melakukan penghijauan kembali hutan
yang telah digundulkan itu. “Semua project ini bukan sekedar kata. Tetapi bisa
kita realisasikan. Lebih dari 8 ribu hektar lahan di Parado sudah gundul. Untuk
menebang itu sangat mudah. Namun untuk menanam kembali, kita butuh waktu yang
lama,” tegas Gubernur NTB.
Oleh
karenanya, Gubernur NTB berharap agar masyarakat memiliki insiatif untuk
melakukan penghijauan kembali pada kawasan hutan ghundul di Parado. “Kami
sengaja mengundang semua Kepala Dinas di NTB agar mengetahui tentang bagaimana
kondisi di lapangan. Sekarang juga hadir seorang investor, kehadiranya bertujuan
bukan saja mengelola sumber daya kelaautan di Parado tetapi juga akan
menghijaukan kembali hutan yang gundul di sini,” katanya.
Kehadiran
investasi, diakuinya mampu membantu industrialisasi. Itu katanya, bisa
membuktikan bahwa keterbatasan Pemerintah bisa disinergikan dengan usaha. “Menebang
hutan gampang, tetapi sangat disayangkan jika anak-cucu kita tidak menikmati
dan melihat keindahan,” pungkasnya.
Aksi Komunitas Hijau Bima Menanam Di Parado (11/1/2020) |
Masyarakat
Parado yang berada pada ketinggian katanya, tentu saja tidak merasa khawatir
dengan kondisi hutan hari ini. Sementara masyarakat yang berada di kaki gunung,
tentu saja merasakan situasi yang sangat berbeda. Oleh sebab itu, Bupati Bima
meminta kepada Gubernur NTB untuk terus intens dalam melakukan pengawasan
terhadap proses penenaman kembali terhadap hutan-hutan yang tak produktif. “Sebab
pohon yang ditanam itu, untuk tumbuh dan kembali lebar tentu saja membutuhkan
waktu yang sangat lama. Namun jika kita tidak memulai, justeru itu akan lebih
parah lagi,” terangnya.
Bupati
Bima kembali berharap agar Gubernur NTB menempatkan kawasan di Kabupaten Bima
khususnya di Kecamatan Parado untuk mendapatkan perhatian khusus. Salah satunya
yakni untuk peembibitan sehingga bisa ditanami kembali. “Lebih khusus kepada
anggota DPR RI ini, kami sangat berharap adanya dukunganya atas kondisi hutan
di Kabupaten Bima. Maksudnya tidak hanya di Kecamatan Paradi, tetapi juga ada
di beberapa Kecamatan lain. Dan kepada Pak Tandi (Pengusaha) yang Insya Allah
kedepan akan membuka usaha di Parado Wane agar mampu memberikan kontribusinya
melalui CSR. Tujuanya, lebih kepada mengembalikan fungsi hutan guna menuju ke
arah yang lebih baik. Maksudnya, hal itu tidak sekedar wacana namun harus ada
bukti nyata,” pungkasnya.
Masih di Moment Penanaman di Parado, Terlihat Ir. Hadi Santoso, ST, MM Ikut Dalam Aksi Menanam (11/1/2020) |
Pada
moment itu pula, Tandi menyatakan bahwa pihaknya memiliki komitmen untuk
menghijaukan kawasan hutan di Kecamatan Parado. Pasalnya, kawasan hutan di
Kecamatan Parado ini dalam kondisi yang sangat memprihatinkan dan mendesak
semua opihak untuk menyikapinya melalui upaya penghijauan. “Saya adalah warga
asli Bima walau lama hidup di Kalimantan. Kondisi hutan di Kecamatan Parado ini
sungguh sangat parah dan tentu saja kita semua sangat prihatin. Sikap tegas TNI
dalam menjaga, mengamankan dan mengawasi hutan di sini tentu harus kita dukung
demi kebaikan bersama. Bilaperlu, sebagai Pengusaha saya meminta agar TNI yang
menjaga, mengamankan dan mengawasi hutan di sini jangan ditarik,” pintanya.
Tandi
menyatakan, dirinya hadir di Parado hanya untuk megembangkan usaha di bidang
perikanan dan kelautan. Sebab, potensi perikanan dan kelautan itu sukup
menjanjikan dan tentu saja dapat membantu masyarakat sekitar yang salah satunya
melalui rekrutmen tenaga kerja. Selain itu, ia berjanji akan tetap komit untuk
bekerjasama dengan masyarakt Parado pada aspek CSR. “Membuka jalan menuju usaha
tambak itu yang telah kami lakukan,
tentu saja membutuhkan biasaya besar dan waktu yang sangat lama. Saya hadir
membangun usaha di sini bukan semata-mata mencari keuntungan untuk diri
sendiri. Tetapi juga beroriantasi kepada membantu masyarakat di Parado. Oleh
karena itu, kerjasama yang baik sangat dibutuhkan. Dan terimalah saya sebagai
keluarga dari warga Parado. Sebab, saya adalah warga asli Bima,” pungkasnya. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda