Perkembangan Lawata Kian Pesat, Ketua Dewan Nyatakan Setuju Penambahan Fasilitas
Ketua DPRD Kota Bima, Alfian Indra Wirawan, S.Adm Saat Berakrobatik Menggunakan Zet Sky di Lawata |
Visioner Berita
Kota Bima-Sentuhan
tangan dingin Walikota-Wakil Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE-Feri Sofiyan,
SH pada destinasi wisata setempat yakni Pantai Lawata, praktis saja mengalami
kemajuan yang diakui sangat pesat. Wajah Lawata yang pada Pemerintahan sebelum
dinilai “suram”, kini diakui mampu hadir dengan warna baru.
Jika
pada Pemerintahan sebelumnya Lawata hanya mampu memberikan kontribusi berupa
PAD hanya sekitar puluhan juta rupiah, namun pada Pemerintahan Lutfi-Feri
sukses mendongkrak angka ratusan juta rupiah. Kunjungan wisatawan lokal
khususnya di Lawata, kini kian hari kian ramai. Berbagai fasiloitas yang
disediakan oleh Pemerintaha Lutfi-Feri seperti gajebo bagi pedagang kaki lima
(PKL), tempat selfie, taman, banana boath, zet sky, flyng fish, taman, barugak
tempat peristirahatan terlihat sukses mampu meningkatkan jumlah pengunjung pada
tiap harinya.
Lewat
sentuhan tangan manis Lutfi-Feri pula, kini Lawata menjadi salah satu destinasi
wisata paling diidolakan oleh para pengunjung baik di Kota Bima maupun yang
datang dari Kabupaten Bima. Sementara kekurangan soal air bersih dan lainya di
Lawata, dijanjikan akan dijawab pada tahun 2020 ini. Demikian juga terkait
dengan infrastruktur di bidang PUPR, juga dijawab pada tahun 2020.
Keramaian
kunjungan di Lawata, juga mendesak adanya jawaban nyata dari Pemerintah
terutama pada sisi penambahan fasilitas yang dibutuhkan oleh wisatawan. Tak
hanya itu, berbagai pihak juga mendesak Pemerintah agar tidak henti-hentinya
mengadakan event-event penting di Lawata. Upaya ini diakui perlu dilakukan guna
memperkenalkan Lawata di mata daerah-daerah lain di Indonesia.
Secara
terpisah, Ketua DPRD Kota Bima Alfian Indra Wirawan, S.Adm mengakui bahwa
kemajuan Lawata di tangan Pemerintahan Lutfi-Feri adalah nyata adanya. Tingkat
keramaian kunjungan wisawatawan lokla khususnya di Lawata, diakuinya semakin
tinggi pada tiap harinya. “Ini membuktikan bahwa Lawata masuk sebagai kawasan
wisata yang di idolakan di Bima. Indikator kemajuan Lawata di tangan
Lutfi-Feri, salah satunya lewat pemasukan PAD senilai ratusan juta rupiah pada
tahun 2019. Tahun 2020 ini saja, pada bulan Januari setoran PAD dari Lawata
sudah mencapai puluhan juta rupiah,,” tandasnya kepada Visioner, Jum’at
(31/1/2020).
Politis
Partai Golkar sekaligus Ketua DPRD Kota Bima dan Ketua DPC Partai Golkar
setempat ini menegaskan, dengan perkembangan dan kemajuan Lawata yang kian hari
kian pesat tentu saja membutuhkan adanya penambahan fasilitas yang dibutuhkan
oleh para pengunjung. Antara lain zet sky, banana boath, flyng fish dan lainya.
“Dengan penambahan fasilitas tersebut, tentu saja peningkatan PAD dari Lawata
tak bisa dihindari. Sementara pemasukan PAD ratusan juta rupiah tahun 2019 dari
Lawata itu, baru baru pada penarikan karcis masuk dan perpakiran. Jika kolam
renang dan wahana mainan anak-anak di sana sudah difungsikan, tentu saja
semakin meningkat lagi pemasukan PADnya,” terang Politis yang akrab disapa Dae
Pawan ini.
Dan
atas kemajuan pesat yang terjadi di Lawata itu, Dae Pawan menyatakan akan
mensuport anggaran pada APBDP 2 Kota Bima tahun 2020. Namun sebelumnya,
pihaknya mendesak Dinas Pariwisata dan Olah Raga (Disparpora) Kota Bima agar
segera merumuskan langkah-langkah untuk hal itu. “Sentuhan terhadap dunia
wisata meruoakan salah satu program utamanya Lutfi-Feri. Dengan semakin
tingginya animo masyarakat di Lawata, tentu saja membutuhkan adanya penambahan sarana
dan fasilitas. Untuk kepentingan itu, tentu saja kami di Dewan pasti mensuport
penambahan anggaran melalui APBDP 2 Kota Bima tahun 2020 ini bagi penambahan
saran dan fasilitas di Lawata,” janjinya.
Kemajuan
Lawata yang kian pesat, diakuinya sebagai salah satu cerminan dari upaya
pemerintah di dalam membangun dunia pariwisata Kota Bima yang berintegrasi
mulai dari Ni’u hingga ke Kolo. “Kita mulai dari titik nol dulu. Sentuhan
pertama adalah Lawata, selanjutnya akan berintegrasi kepada disentuhnya
destinasi wisata di Pantai Kolo. Angka Rp3,2 miliar untuk pantai Kolo tahun
2020 merupakan sentuhan awal. Melihat potensi perkembangan yang ada sekarang,
maka penambahan anggaran untuk menyentuh destinasi wisata di Kolo juga berpotensi
besar adanya,” Dae Pawan.
Soal
pantai Kolo, diakuinya sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi destinasi
wisata andalan Kota Bima. Di sana terpampang wisata kulliner dan juga
memerlukan sentuhan dibidang sarana dan fasilitas lain sebagai pendukungnya
yang tentu saja dibutuhkan oleh wisatawan. “Soal pantai Kolo, sebenarnya
tinggal dipoles saja. Potensi penambahan anggaran untuk pantai Kolo melalui
APBDP tahun 2020, Insya Allah akan ada. Kemarin saya sudah trurun langsung ke
sana bersama Walikota Bima, rekan-rekan dari Jakarta. Melihat kondisi tersebut,
dari sisi kebersihan, gajebo yang seragam juga dibutuhkan untuk dibenahi agar
lokasi itu guna mewujudkan Kolo sebagai Desa Wisata (Dewi),” harapnya.
Keluhan
tentang minimnya WC umum di pantai Kolo, diakuinya sudah ada bantuan dari
Provinsi NTB. Sementara masalah Musholah yang mendesak segera dibangun di pantai
Kolo, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkot Bima dalam waktu segera. “WC
umum di sana memang baru ada satu. Namun untuk penambahannya lagi, Insya Allah
nanti kita akan intervensi dengan APBDP 2 Kota Bima tahun 2020. Dan di 2021, Insya Allah ada penyediaan
anggaran untuk menyentuh destinasi wisata pantai Kolo,” janjinya lagi.
Namun yang paloing
utama dilakukan di pantai Kolo sekarang, lebih kepada soal kebersihanya. Selain
itu, pembangunan jembatan di sana juga mendesak untuk dibangun. Hal lain yang
membutuhkan untuks egera disentuh, yakni menseragamkan tempat duduk duduk bagi
wisatawan. “Gajebo-gajebo yang ada di sepanjang pantai Kolo itu mendesak untuk
segera dibenahi. Dan soal itu, juga harus menampilkan keseragaman guna
menampilkan nilai estetika yang lebih untuk pantai Kolo. Saya kira, itu dulu
yang mendesak untuk segera dikapi secara segera,” imbuhnya. (TIM VISIONER)
Tulis Komentar Anda