Gubernur NTB minta warga jangan mempolitisasi safari subuh

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah
Visioner Berita Mataram NTB-Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. H. Zulkieflimansyah meminta semua pihak jangan mempolitisasi kegiatan salat dan safari subuh ke masjid - masjid yang dilakukannya sebagai ajang untuk mempromosikan bakal calon tertentu menjelang Pilkada Kota Mataram Tahun 2020.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah menegaskan kegiatan salat dan safari subuh dilakukan untuk mempererat tali silaturahmi dan menjalin komunikasi yang efektif bagi pimpinan daerah dengan masyarakatnya.Permintaan masyarakat kita, jangan hanya mendatangi desa dan dusun hanya saat kampanye saja. Itulah kenapa kami senantiasa menjaga kebiasaan menyapa warga,” ujarnya disela-sela melaksanakan safari dan salat subuh berjamaah bersama warga Bintaro di Masjid Al-Muttaqin, Ampenan, Kota Mataram, Sabtu.


Menurut Gubernur NTB, apa yang dilakukannya untuk menyampaikan program-program Pemerintah Provinsi (Pemprov) dalam rangka pemberdayaan ekonomi kepada masyarakat. “Ada program kami, untuk menghidupkan ekonomi berdaya mulai dari masjid. Banyak masyarakat kita yang masih terjebak di rentenir. Untuk itu kami juga membawa Direktur Utama Bank NTB Syariah agar masyarakat NTB tidak kesulitan lagi,” jelasnya.

Karena itu, Gubernur NTB berharap kepada masyarakat bahwa kegiatan salat dan safari subuh jangan sampai dipolitisasi. “Padahal sebelumnya, kami juga sudah sering berkeliling salat subuh berjamaah. Dan dengan safari subuh kami punya banyak interaksi dengan warga Mataram,” kata Zulkieflimansyah.

Selain itu, pada kegiatan safari subuh tersebut, Gubernur NTB Zulkieflimansyah menyampaikan harapannya, khususnya kepada para bakal calon untuk bisa ikut melaksanakan subuh berjamaah bersama-sama dengannya. “Akan sangat indah, jika para calon walikota bisa ikut salat subuh berjamaah bersama kita,” ucap Gubernur NTB.

Ia menambahkan, memilih pemimpin bukanlah memilih penguasa. Namun memilih pemimpin yang memiliki kerendahan hati, untuk melayani rakyatnya. “Perlu ada resakralisasi terhadap paradigma kepemimpinan kita,” tegas Bang Zul sapaan akrabnya.

Gubernur NTB menyampaikan bahwa dengan salat subuh berjamaah, semua masalah di masyarakat diharapkan bisa diselesaikan. “Alangkah indahnya jika kita menata kota ini, gubernur, walikota, camat, lurah, hingga kaling, mau bersama untuk salat subuh berjamaah. Insha Allah semua masalah di masyarakat akan selesai. Tapi Bukan pencitraan-pencitraan,” tutupnya.(TIM VISIONER)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.