Orang Bima Tak Perlu Cemas, Soal Isu Virus Corona di KSB Disebut Negative

Humas RSUD Bima, dr. Akbar
Visioner Berita Bima-Isu soal virus corona terhadap dua orang warga Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang baru pulang dari Australia, bukan saja menjadi tema yang dinilai sangat mengkhawatirkan terutama di Kabupaten dan Kota Bima. Peristiwa yang mendunia dan telah memakan banyak korban khususnya di Kota Wuhan (China) ini serta informasi di KSB tersebut, hingga kini masih dibicarakan di berbagai sudut terutama di kalangan instansi Pemerintah baik di Kota maupun di Kabupaten Bima.

Dugaan yang terjadi di KSB tersebut, juga membuat sejumlah warga baik Kota maupun Kabupaten Bima untuk mengantisipasinya secara dini dengan cara membeli masker, berbondong-bondong mencuci muka, tangan dan lainya. Hal ini terlihat dilakukanya hampir setiap jam, khususnya di gedung Kantor Walikota Bima.

Tak hanya itu, informasi di KSB tersebut juga diceritakan oleh warga khususnya di Kota Bima di berbagai counter Handphone dan bahkan di warung-warung makan. Pada penelusuran yang dilakukan oleh Visioner, Selasa (3/3/2020)-tak sedikit warga yang menanyakan tentang benar atau sebaliknya kejadian di KSB itu. Sebab, isu tersebut mu;ai merebak di Bima sejak kemarin siang (2/3/2020), dan bahkan masih berlangsung sampai saat ini.

Informasi soal Virus Corona di KSB itu, juga dibicarakan di sejumlah salon kecantikan di Bima. Customer salon kecantikan tersebut, juga mempertanyakan kepada Visioner tentang isu virus corona di KSB. “Kami mendengar adanya dugaan dua warga KSB yang terjangkoit virus corona. Isu ini terjadi sejak kemarin dan bahkan masih kencang dibicarakan hingga saat ini. Informasi tentang yang di KSB itu, tentu saja membuat warga menjadi khawatir dan hingga kini ada juga yang berbondong-bondong membeli masker,” tandas sejumlah costumer di salah satu salon kecantikan di Kota Bima, Selasa (3/3/2020).

Kekhawatiran yang sama juga dipaparkan oleh warga Kota Bima di sejumlah perbengkelan kendaraan setempat. Berdasarkan informasi yang diperolehnya dari KSB tersebut, warga mendesak Pemkot Bima maupun Pemkab Bima agar segera mengeluarkan himbauan secara resmi untuk meminimalisir kekhawatiran warganya. “Kamu juga sudah membaca adanya berita yang menyebutkan bahwa dua orang warga di KSB tersebut negative virus corona. Namun demikian, kami meminta agar Bupati Bima dan Walikota segera mengeluarkan himbauan kepada warganya untuk melakukan antisipasi secara dini,” desakwarga tersebut.

Untuk menjawab kekhawatiran warga Bima dalam kaitan itu, ini penjelasan Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), H. Tuwuh, Kepada awak media, Selasa (3/3/2020) Tuwuh memastikan bahwa kedua warga tersebut tidak teriveksi virus corona. Kepastian soal itu, diketahui setelah pihaknya melakukan pengawasan secara ketat terhadap kedua warga dimaksud. “Pengawasan terhadap keduanya silakukan selama dua minggu berturut-turut. Hasilnya, keduanya sudah sangat normal,” terang Tuwuh.

Selama dua minggu itu pula, kedua warga tersebut tidak diperkenankan untuk pulang ke rumahnya. Hal tersebut, lebih kepada mempermudah pihak medis melakukan pengobatan serta memantau kondisi kesehatanya. “Aawalnya saat tiba di kampung halamanya, satu dari keduanya terkena flu,” tandasnya.

Kata Tuwuh, keduanya dipantau guna memastikan dan hasilnya tidak terinveksi virus corona. Pengawasan ketat dilakukan, diakuinya juga dilakukan kepada setiap pendatang (pengunjung) khususnya warga negara asing (WNA) yang datang ke Sumbawa. Meski telah melalui pantauan tenaga kesehatan di Bandara oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) terangnya, setiap pendatang akan dipantau kembali oleh Dikes KSB dengan melibatkan pihak terkait. “Pantauan merupakan keharusan guna memastikan kondisi kesehatan pada tiap pendatang, atau dengan kata lain bahwa yang bersangkutan tidak terjangkit viruz corona,” tegasnya.

Saat ini paparnya, RSUD Asy Syifa KSB telah menyiapkan satu ruangan khusus. Tujuanya, digunakan jika ditemukan adanya pasien yang teriveksi virus corona. Secara terpisah, Dirut RSUD Bima melalui Humasnya yakni dr. Akbar menyarankan agar masyarakat tidak panik.

“Melalui media online visionerbima.com ini, kami menghimbau agar masyarakat yang mengidap penyakit batu dan flu agar senantiasa menggunakan masker. Tujuanya agar tidak tertular atau menularkan kepada orang lain. Selanjutnya, kami menghimbau agar masyarakat harus rajin cuci tangan, olah raga teratur dan mengkonumsi multivitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh,” imbuhnya, Selasa (3/3/2020).

Akbar yang juga Ketua Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) ini kemudian menjelaskan, tanda-tanda awal virus corona berawal dari influenza sehingga sulit untuk mendeteksi apakah terserang virus dimaksud atau sebaliknya. Sementara tanda-tanda lebih spesifiknya adalah sesak nafas berat yang mengakibatkan kepada susah sekali beraktivitas. “Di situ mungkin baru kelihatan yang bersangkutan mengidap virus corona. Dan untuk lebih pastinya, harus melakukan pemeriksaan laboratorium guna mendeteksi penyakit tersebut,” urainya.

Pihaknya dari Tim PKRS, setiap haris selalu menghimbau kepada pasien dan pengunjung di RSUD untuk tetap waspada terhadap virus corona. Salah satunya, jika batuk maka harus segera menutup mulut. “Selanjutnya cuci tangan dan tidak membuang ludah sembarangan. Berdasarkan surat dari Menkes RI, RSUD Bima sudah ditunjuk sebagai Rumah Sakit Rujukan. Jadi, kita menyediakan ruanganya dan fasilitas-falitas lain untuk menanggulanginya sedang kita persiapkan,” paparnya.

Akbar memastikan, bahwa sampai sejauh ini tak ada warga di Bima yang terinfeksi oleh Virus Corona. Namun demikian, kami juga menghimbau kepada pihak Dikes untuk lebih gencar lagi melakukan pemeriksaan kepada setiap TKI dari luar negeri yang pulang ke kampung halamanya. “Sebab, warga Bima yang menjadi TKI kan banyak. Dalam hal ini, kerjasama antara Dikes dengan pihak Imigrasi Bima juga sangat diperlukan,” desaknya. “Kami juga mendengar soal di KSB itu. Namun akhirnya kami tahu bahwa kedua warga tersebut dinyatakan negative terinfeksi virus corona,” pungkasnya.  

Secara terpisah Kadiskes Kota Bima melalui Sekretarisnya yakni H. Ahmad menyatakan bahwa sejak awal pihaknya telah melakukan pertemuan dengan pihak KKP, Kepala-Kepala Puskesmas dan Dokter-Dokter di Rumah sakit untuk memperluaskan informasi tentang virus corona. “Insya Allah kita akan tetap melakukan koordinasid engan KKP dan semua jaringan yang ada di bawahnya, jika ada gejala-gejala yang mengarah ke virus corona agar segera ke RSIUD Bima sebagai RS rujukan. Sebab, di sana sudah dipersiapkan ruang isolasi,” sahutnya, Selasa (3/3/2020).

Sementara untuk melakukan pengawasan terhadap WNA yang berkunjung ke Kota Bima, pihaknya tetap melakukan koordinasi dengan KKP dan pihak Bandar Udara Salahudin Bima. “Jika ada WNA yang berkunjung ke Kota Bima, maka kami akan segera menyikapinya secara bersama-sama dengan pihak KKP, Bandar Udara Sultan Salahudin Bima dan pihak Imigrasi Bima,” ujarnya. (TIM VISIONER

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.