Harga Bawang Anjlok, Petani Butuh Perhatian Pemerintah

Petani Bawang Merah Kecamatan Sanggar.
Visioner Berita Kabupaten Bima-Petani bawang merah belum bisa tersenyum lepas. Pasalnya hasil panen bawang merah harganya tidak sesuai harapan. Dimana harga bawang disaat panen mengalami penurunan.

Para petani bawang merah yang berada di sejumlah Desa di Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima, dihadapkan dengan merosotnya harga penjualan bawang merah.

Dengan merosotnya harga bawang merah tersebut membuat sebagian besar para petani enggan untuk menjual dan membiarkan serta menyimpan bawang mereka dalam waktu sementara ini. 

"Harga penjualan bawang merah dikisaran 1 juta rupiah per 100 kilogram saat ini, tidak sesuai dengan biaya yang telah dikeluarkan selama masa tanam," katanya, Senin (28/9/2020).

"Namun jika harga penjualannya tidak mengalami peningkatan, para petani terpaksa akan menjualnya meski dengan harga rendah dan harus mengalami kerugian, karena khawatir bawang mereka rusak jika terlalu lama disimpan," sambungnya.

Suhaimin Petani Bawang Merah.
Suhaimin pun menuturkan, sebagian petani yang sudah memanen, telah membawa pulang bawang merah mereka kerumahnya masing-masing untuk disimpan sementara, dan sebagiannya masih dalam proses pengeringan dilokasi penanaman karena baru usai dipanen. 

Dengan merosotnya harga bawang merah tersebut, para petani berharap adanya peran Pemerintah, untuk dapat memperhatikan serta mengupayakan agar harga penjualan bawang merah dapat meningkat. "Kita harapkan agar pemerintah memberikan perhatian agar persoalan ini tidak membuat petani bawang merah merugi," harapnya. (FAHRIZ)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.