Terkuak, Dugaan Adanya Konspirasi Penyeludupan 92 Ekor Sapi yang Dibongkar di Perairan Wera

Temuan Pembongkaran 92 Ekor Sapi Penyeludupan di Perairan Wera.

Visioner Berita Kota Bima-Masih soal Penyeludupan Sapi Ilegal, setelah ditangkapnya oleh petugas TNI AL Bersama KP3 Kota Bima di perairan Ntobo Asakota Bima pada Kamis dan Jum'at (12/2/2021) lalu. Kuat Dugaan dengan adanya konspirasi saat pengembalian 92 ekor ternak sapi ilegal hasil penyelundupan dari Flores Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut. 

Dugaan konspirasi tersebut kini mulai terkuak. Puluhan ekor sapi yang seharusnya dibawa kembali ke daerah asalnya Flores itu justeru kembali dibongkar di Dermaga PT Jagat Mahesa Desa Oi Tui, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima NTB

Jika sebelumnya pada Minggu (14/2/2021), sejumlah pihak menggelar rapat tertutup di kantor Syahabandar Pelabuhan Bima. Para pihak menandatangani kesepakatan pelepasan ternak ilegal tersebut. 

Berbagai pihak yang dimaksud diantaranya Kepala KSOP pelabuhan laut Bima, Dokter hewan karantina wilker pelabuhan laut Bima, Delegasi Danpos Kolo TNI AL, Kepala Dinas Pertanian Kota Bima, Dinas Perternakan dan Keswan Kabupaten Bima, Serta delegasi personel Polairud Bima Kota. Pihak-pihak tersebutlah yang menandatangani kesepakatan pelepasan ternak ilegal. 

Dalam isi kesepakatan disebutkan menyatakan sepakat untuk dilakukan tindakan penolakan karantina media guna menghindari resiko penyebaran penyakit Brucellosis dari Pulau Flores, serta pertimbangan Animal Welfare sesuai dengan UU 18 tahun 2009. 

Usut punya usut, setelah diselidiki oleh pihak Polsek Wera, akhirnya terbongkar bahwa sapi yang awalnya berjumlah 92 ekor dengan rincian 24 ekor jantan dan 68 ekor betina serta 7 di antaranya mati membusuk, dibongkar di lokasi sekitar 70 kilometer dari Pelabuhan Tanjung Bima. 

"Setelah dilakukan pengintaian, kami kembali menangkap sapi ilegal hasil penyelundupan yang awalnya disepakati oleh beberapa pihak untuk dibawa kembali ke Flores NTT," jelas Kapolsek Kawasan Pelabuhan Laut Bima Kota, Iptu Ma'rufudin, Selasa (16/2/2021).

Dijelaskannya, hasil penyelidikan sementara dari puluhan ekor sapi ini tidak memiliki surat sama sekali. Begitupun keterangan dari warga yang ada di flores NTT, yang mengatakan kerap terjadi kehilangan ternak sehingga dicurigai bahwa sapi-sapi ini merupakan hasil curian para pelaku.

"Kemarin sejumlah pihak sudah menyepakati untuk dikembalikan. Namun kenapa tidak dikawal tuntas hingga harus membuat puluhan ternak ini harus dibongkar di Wera. Publik pun sudah mencurigai adanya permainan yang menggiurkan dari beberapa pihak," katanya.

Sementara itu, Kapolsek Wera, Iptu Husnain menyesalkan tindakan ABK dan kapten kapal yang membongkar sapi hasil penyelundupan tersebut di tepi pantai perairan Wera pada tengah malam.

"Setelah mendengar informasi adanya kapal yang membongkar sapi di sekitar Pulau Sangiang, kami pun sudah mencurigai bahwa ternak itu merupakan pelepasan dari dermaga Pelabuhan Bima yang tidak memiliki izin sama sekali. Setelah dicek, alhasil benar yang kami sangkakan," ungkap Husnain.

Lantaran sudah mengetahui sapi bermasalah, jajaran Polsek Wera langsung mengamankannya sebagai barang bukti dengan 2 orang yang sedang menguasai hewan ternak tersebut. 

Dari hasil koordinasi dan kerjasama antara Polsek Wera dan KP3 Pelabuhan Laut Bima, akhirnya mengumpulkan semua barang bukti sapi yang diikat di tepi pantai Desa Oi Tui, tepatnya disebelah perusahaan pasir besi JMK. Lantaran pengumpulan ternak dari Senin (15/02/2021) sore hingga kembali malam, akhirnya membuat kesulitan petugas. 

"Yang berhasil kami kumpulkan sebanyak 44 ekor sapi. Agar lebih serius penanganan proses kasus ini, Polsek Wera dan KP3 Pelabuhan Laut Bima menyepakati dilimpahkan ke Polres Bima Kota untuk ditindak lebih lanjut. Berdasarkan koordinasi, barang bukti 44 ekor sapi, akan dibawa ke karantina pelabuhan bima," terang Husnain.

Pantauan langsung media ini, sebanyak 44 ekor sapi jantan dan sapi betina hasil penyelundupan dari pulau flores akhirnya dibawa menggunakan lima truk ke Polres Bima Kota. Tak lama di Mapolres, akhirnya dibawa ke karantina untuk kembali dicek kesehatan. (FAHRIZ)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.