Dua Wilayah di Kabupaten Bima “Dikepung” Banjir Bandang, Paling Parah di Monta dan Madapangga

Seorang Ayah Sedang Mengevakuasi Anaknya Saat Banjir diTengah Banjir di Salah Satu Desa di Kecamatan Monta (2/4/2021)

Visioner Berita Kabupaten Bima-Intensitas hujan deras yang terjadi di Bima baik Kota maupun Kabupaten pada Jum’at (2/4/2021) sejak pagi hingga sore hari sekitar 13.00 Wita praktis saja mengakibatkan terjadinya banjir bandang. Banjir bandang yang datang dari gunung gundul tersebut, sukses mengepung hampir seluruh Desa di Kecamatan Monta Kabupaten Bima.

Masih di Kecamatan Monta, yang dinilai terparah adalah di Desa Pela, Simpasai dan lainya. Pantauan langsung sejumlah pihak melaporkan, banjir bandang yang terjadi di hampir semua Desa di Kecamatan Monta tersebut-debit airnya mencapai perut orang Dewasa. 

Hingga berita ini dipublikasi, dikabarkan tak adanya korban jiwa akibat banjir bandang di Kecamatan Monta. Namun harta benda warga selain digenangi air, juga dikabarkan ikut terseret banjir bandang. Bukan itu saja, informasi yang dihimpun Visioner melaporkan bahwa musibah banjir tersebut juga ikut menyeret jagung hasil panen warga di kecamatan Monta.

Dan dikabarkan pula, ada juga ternak warga yang ikut terseret banjir bandang di Kecamatan Monta. Di salah satu lapangan di salah satu Desa di Kecamatan Monta, ketinggian air diperkitarakan mencapai 1 meter. Banjir bandang di Kecamatan Monta juga berhasil marangsek masuk ke rumah-ruman warga. Akibatnya, harta benda warga pun diinformasikan ludes digenangi air dan diseret banjir bandang.

Masih di Kecamatan Monta, di saat debit banjir semakin naik warga berbondong-bondong menyelamatkan diri, menolong sesama, menyelamatkan sebahagian kecil harta bendanya dan tangisa histerispun tak terhindarkan.

Di beranda Media Sosial (Medsos), warga Kecamatan Monta juga terlihat melakukan siaran langsung tentang ganasnya banjir bandang yang menyeret harta benda warga. Tangisan dan rasa duka puyn beriringan di tengah banjir sedang berlangsung di Kecamatan Monta.

Nenek-nenek dan kakek-kakek di Kecamatan Monta juga berhasil di evakuasi oleh oleh warganya dari rumahnya ke tempat yang aman untuk tujuan tak terseret oleh banjir bandang. Upaya tersebut berhasil dilaksanakan oleh masing-masing keluarganya.

Banjir bandang di Kecamatan Monta, juga praktis mengisahkan air mata dan kesedihan bagi anak-anak sekolah. Infrastruktur dunia pendidikan di Monta pun ikut menjadi korban banjir bandang. Perlengkapan sekolah mereka mulai dari TK, SD, SMP dan SMA pun diinformasikan ludes digenangi air dan diseret banjir bandang.

Musibah banjir bandang di Kecamatan Monta, juga praktis menghajar infrasttur di bidang kesehatan, sebut saja Pukesmas. Kantor-Kantor Desa di Kecmaatan Monta juga tak luput dari sengatan banjir bandang. Poun demikian halnya dengan Kantor Camat di Monta. Dilaporkan, fasilitas pendukung kerja Pemerintah Desa maupun Kecamatan di Monta, kini dikabarkan jadi korban banjir bandang.

Sampah-sampah yang diseret banjir bandang dari gunung, juga dilaporkan bersderahkan di seluruh Desa di Kecamatan Monta. Pertanian warga di seluruh Desa di Kecamatan Monta dilaporkan juga tak luput dari hajaran banjir bandang.

Tingginya Banjir Bandang dan Warga Selamatkan HewanTernak di Salah Satu Desa di Kecamatan Monta Kabupaten Bima (2/4/2021)

Kini Monta dan masyarakatnya hanya bisa memohon pertolongan dari berbagai pihak. Baik makanan tanggap darurat, pakaian dan lainya sangat dibutuhkan oleh warga di seluruh Desa di Kecamatan Monta. Betapa tidak, musibah banjir terbesar pertama kali terjadi di Kecamatan Monta ini diakui praktis saja membuat warganya miskin seketika.

Oleh sebab itu, berbagai pihak mendesak agar Pemerintah (Negara) agar segera turtun tangan menyentuh para korban banjir bandang di semua Desa di Kecamatan Monta. Pasalnya, warga di semua Desa di Kecamatan Monta yang dikorbankan oleh banjir bandang membutuhkan bantuan yang bersifat segera,

Pantauan langsung sejumlah awak media dan berbagai pihak di Kecamatan Monta, sekitar pukul 16.45 Wita, debit banjir di Kecamatan Monta berangsur-angsur turun. Dalam kondisi seperti itu, warga mulai terlihat ada yang mencoba kembalinya guna menyelamatkan puing-ouing harta bendanya yang disisakan oleh banjir bandang.

Singkatnya, Air mata dan duka warga Kecamatan Monta sebagai korbanb banjir bandang kini membutuhkan pertolongan berbagai pihak. Pemrpov NTB, Pemkab Bima dan bahkan BPNP diminta segera turun tangan untuk membantu warga di seluruh Desa di Kecamatan Monta.

Sementara total kerugian warga dari sisi materi di Kecamatan Monta, hingga kini belum dihitung. Namun diperkirakan mencapai puluhan muliar rupiah. Sedangkan pihak BPBD Kabupaten Bima yang juga melibatkan aparat TNI dan Polri, sejak awal hingga kini masih berada di Kecamatan Monta guna mengevakuasi warga dan harta benda yang bisa diselamatkan.

“Kami masih di lapangan untuk melakukan evakuasi warga ke tempat yang paling aman. Selain itu, kami juga sedang melakukan pendataan tentang apa saja yang dikorbankan oleh banjir bandang ini,” ujar salah seorang pejabat BPBD Kabupaten Bima, Bambang Hermawan kepada sejumlah Awak Media, Jum’at sore (2/4/2021).

Intensitas hujan deras yang tak pernah berhenti pada Jum’at pagi hingga siang hari (2/4/2021) baik di Kota Bima, juga berdampak buruk bagi warga di sejumlah Desa di Kecamatan Bolo dan Madapangga Kabupaten Bima. Banjir bandang di Kecamatan Madapangga “mengepung” sejumlah Desa di Madapangga.

Yakni Dena, Campa, Woro, Ncandi, Monggo, Tonda dan Rade. Ketinggian debit banjir yang yang merangsek masuk hingga ke rumah-rumah warga di sejumlah tersebut, dilaporkan mencapai sekitar satu meter. Disaat banjir bandang tiba di sejumlah Desa tersebut, warga juga sibuk menyelamatkan diri dan harta bendanya yang bisa diselamatkan.

Namun demikian, kebanyakan harta benda warga ludes digenangi air dan diseret oleh banjir bandang. Kerugian lain akibat banjir bandang di dua Desa tersebut, juga terlihat pada sejumlah infrastruktur milik Pemerintah termasuk di dunia pendidikan dan kesehatan.

Ketinggi Debit Banjir di Salah Satu Desa di Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima (2/4/2021)

Disaat banjir bandang tiba di sejumlah Desa di Madapangga tersebut, tangisan histeris warga tak bisa dihindari. Hanya saja, ganasnya banjir bandang yang datang dari gunung akibat gundulnya hutan tersebut dilaporkan tak adanya korban jiwa.

Kendati demikian, harapan warga di sejumlah Desa di Madapangga adalah sama dengan di Kecamatan Monta. Yakni, berbagai pihak terutama Pemerintah segera turun tangan menurunkan bantuasn tanggap darurat bagi korban banjir bandang di dua Desa di Madapangga.

Kebutuhan anak-anak sekolah di Madapangga yang menjadi korban banjir bandang ini, juga dilaporkan bersifat segera. Uluran tangan dari berbagai pihak selain Pemerintah juga mendesak dibutuhkan oleh warga di sejumlah Desa di Kecamatan Madapangga.

Sementara BPBD Kabupaten Bima yang bekerjasama dengan pihak TNI, Polri dan lainya dilaporkan bahwa beberapa saat setelah hadirnya banjir bandang sudah berada di Madapangga untuk melakukan pendataan sekaligus mengevaluasi warga pada tempat yang dianggap paling aman.

Bukan saja di Madapangga, banjir bandang pada hari yang sama juga terjadi sejumlah Desa di Kecamatan Bolo Kabupaten Bima. Yakni di Desa Tambe, Rasabou, Rado yang sebahagian di Kampung Sigi, Leu, Kananga dan Timur.

Ketinggi debitbanjir yang datang dari gunung di sejumlah Desa di Bolo tersebut, dilaporkan mencapai 1 meter. Kapolsek Bolo AKP Hanafi menjelaskan, tak adanya korban jika akibat banjir bandang di sejumlah Dresa di Kecamatan Bolo itu.

Hanya saja, warga mengalami kerugian dari sisi materi (harta bendanya digenangi air dan terseret banjir). Sementara saat terjadinya banjir bandang, masing-masing warga dievakuasi oleh keluarganya di rumah-rumahyang aman di wilayah sekitar.

Hanfi kemudian menjelaskan,hingga berita ini diturunkan dilaporkan bahwa intensitas huan sudah mulai reda dan banjir yang sudahg mulai menurun secara perlahan. Pada moment terjadinya banjir bandang ungkap Hanafi, ada seorang anggota Sat Pol PP yang sedang dibawa ke Rumah Sakit. Hal tersebut duganya, karena diseret banjir saat melakukan evaluasi warga. Sementara korban jiwa, diakuinya nihil.

Bhabinkamtibmas Desa Timu Kecamatan Bolo Kabupaten Bima Terlihat Tengah Mengevakuasi Warga  Saat Terjadinya Banjir Bandang (2/4/2021)

Masih soal banjir bandang yang terjadi akibat curah hujan yang sangat tinggi pada Jum’at (2/4/2021) juga mengakibatkan kerugian bagi warga di Desa Labuan Kanang Kecamatan Tambora Kabupaten Bima. Akibatnya, dilaporkantak adanya korban jiwa akibat banjir bandang di Labuan Kananga Tambora. Hanya saja, warga mengalami kerugian darisisi materi di mana harta benda mereka digenangi air.

Curah hujan sejak pagi hingga soire hari itu, juga mengakibatkan kerugian warga di sejumlah Kelurahan di Kota Bima. Rumah warga digenangi air setinggi betis orang Dewasa terjadi ri rumah-rumah warga di sejumlah Kelurahan di Kota Bima.

Yakni Kelurahan Nungga Kecamatan Rasanae Timur, Lingkungan Kadole Kelurahan Oi Fo’o Kecamatan Rasanae Timur, Kelurahan Sambinae Kecamatan Mpunda dan Kelurahan Mande Kecamatan Mpunda, di Lingkungan Paruga (bantaran sungai) Kecamatan Rasanae Barat.

Kronologis kejadian terjadinya banjir bandang di Kabupaten Bima dimaksud, tertanggal 1 April 2021 sekitar pukul 13.00 Wita hujan mulai turun secara merata di wilayah Kota dan Kabupaten Bima dengan masih sedang.

Tertanggal 2 April 2021 pukul 10.00 Wita, curah hujan semakin tinggi di seluruh wilayah Kota dan Kabupaten Bima. Pada pukul 13.30 Wita terjadi bencana banjir di beberapa wilayah yang ada di Kota dan Kabupaten Bima, tepatnya pada daerah daerah yang berada di bantaran sungai yang ada di Kota dan Kabupaten Bima.

Sementara pada pukul 15.00 Wita hingga saat ini banjir tersebut masih berlangsung di beberapa wilayah di Kota dan Kabupaten Bima. Namun hingga beritaini dipublikasi, intensoitas hujan baik di Kota maupun Kabupaten Bima sudah mulai berangsur reda, dan debit banjirpun secara perlahan menurun.

Seedangkan pemicu terjadinya banjir di berbagai wilayah di Kota maupun Kabupaten Bima, dilaporkan dipicu oleh intensitas hujan yang terjadi sejak Kamis (1/4/2021) dan Jum’at (2/4/2021) dengan intensitas cukup tinggi.

Sementara yang upaya yang dilakukan oleh pihak Pemkab Bima melalui BPBD setempat yakni melakukan pendataan total kerugian akibat bencana banjir serta membantu mengevakuasi harta benda milik warga yang masih bisa diselamatkan.

Beruntungnya, pada musibah ini dilaporkan tak adanya korban jiwa. Kecuali kerugian materil seperti hewan ternak (sapi dan kambing) milik warga yang terbawa arus banjir serta areal persawahan milik warga terancam gagal panen. Bukan itu saja, jagung hasil panen warga pun ludes digenangi ari serta terseret banjir bandang. (TIM VISIONER) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.